View yang berhadapan langsung dengnan Gunung Batur |
Baiknya datang
ketika bertepatan dengan makan siang, tidak usah buru-buru memesan dan
menyantap makan siang. Pesan saja dahulu secangkir kopi khas Bali. Nikmati kopinya
sekaligus meresapi pemandangan sekitar Kintamani.
Bali, sepertinya kota seribu pura
ini tidak akan pernah habis untuk di ceritakan. Sebagai salah satu tujuan destinasi
wisata yang tersohor, Bali sendiri tidak pernah bosan untuk selalu dikunjungi.
Bagi yang baru pertama kali ke
Bali pastilah mengatakan Bali surganya dunia dan bagi yang sudah beberapa kali entah
apa lagi yang akan diucapkan.
Nah, kalau ke Bali belum
berkunjung ke Kintamani sepertinya belum lengkap. Meskipun wisata yang di
nikmati di sini hanya sebatas pemandangan Gunung dan Danau Batur. Coba kalian datang di akhir pekan
pastinya tempat ini akan penuh sesak. Nah coba lain waktu datang di bukan waktu
akhir pekan, nikmati Kintamani lebih lama dan resapi setiap momennya (beda
loh.... percaya Dech).
Keindahan Gunung dan Danau Batur |
Danau dan Gunung Batur.
Gunung Batur terletak di barat laut Gunung Agung,
gunung yang memiliki Kaldera
berukuran 13,8 x 10 km dan merupakan salah satu yang terbesar di dunia. Pematang
Kaldera tingginya berkisar antara 1267 M - 2152 M (puncak G. Abang). Di dalam
kaldera I terbentuk kaldera II yang berbentuk melingkar dengan garis tengah lebih
kurang 7 km. Dasar kaldera II terletak antara 120 - 300 M lebih rendah dari
Undak Kintamani (dasar Kaldera I).
Di dalam kaldera tersebut terdapat danau yang
berbentuk bulan sabit yang menempati bagian tenggara yang panjangnya sekitar
7,5 km, lebar maksimum 2,5 km, kelilingnya sekitar 22 km dan luasnya sekitar 16
km2 yang yang dinamakan Danau Batur. Kaldera Gunung Batur diperkirakan terbentuk
akibat dua letusan besar, 29.300 dan 20.150 tahun yang lalu.
Gunung Batur terdiri dari tiga kerucut gunung api
dengan masing-masing kawahnya, Batur I, Batur II dan Batur III.
Gunung Batur yang Hitam bersiap untuk diselimuti kabut |
Gunung Batur telah berkali-kali meletus. Kegiatan
letusan G. Batur yang tercatat dalam sejarah dimulai sejak tahun 1804 dan
letusan terakhir terjadi tahun 2000. Sejak tahun 1804 hingga 2005, Gunung
Batur telah meletus sebanyak 26 kali dan
paling dahsyat terjadi tanggal 2 Agustus dan berakhir 21 September 1926.
Letusan Gunung Batur itu membuat aliran lahar panas menimbun Desa Batur dan Pura
Ulun Danu Batur.
Desa Batur yang baru, dibangun kembali di pinggir
kaldera sebelah selatan Kintamani. Pura Ulun Danu dibangun kembali, hingga saat ini
masih terkenal sebagai pura yang paling indah di Bali. Pura ini dipersembahkan
untuk menghormati "Dewi Danu" yakni dewi penguasa air,
seperti halnya pura yang terdapat di Danau Bratan
juga dipersembahkan untuk memuja "Dewi Danu".
Pengamatan saya
Lokasi Kitamani
sendiri berjarak sekitar 2 jam dari bandara Ngurah Rai. Terus bergerak ke atas
dan kita akan disajikan pemandangan perkebunan khas Bali. Sebut saja salah satunya
agrobisnis kebun kopi Luwak. Ketika suhu semakin dingin dan semakin bergerak ke
atas, menandakan semakin dekat dengan Kintamani.
Secangkir Kopi Khas Bali |
Baiknya datang
ketika bertepatan dengan makan siang, tidak usah buru-buru memesan dan
menyantap makan siang. Pesan saja dahulu secangkir kopi khas Bali. Nikmati kopinya
sekaligus meresapi pemandangan sekitar Kintamani.
Oh iya, di Kintamani
banyak pilihan rumah makan yang tersedia. Ada baiknya kalian memilih rumah
makan yang memiliki pemandangan yang berhadapan langsung dengan Gunung dan
Danau Batur.
Mujair Nyat-nyat Bakar |
Mujari Nyat-nyat Goreng |
Selesai
menikmati Kopi Bali, untuk makan siangnya sendiri di Kintamnani yang khas adalah Mujair Nyat-Nyat. Mujair yang diolah
baik di bakar ataupun di goreng di campur dengan bumbu khas Bali.
Jangan lupa
Tumis Kangkung dan Kangkung Plecingnya, dijamin karena udara dingin akan
semakin menggugah selera makan.
Menikmati Mujair
Nyat-Nyat dan kangkung Plecing sekaligus menikmati keindahan Gunung Batur yang
Hitam dan Kebiruan Danau Batur pastinya akan membuat kita betah berlama-lama
disana.
Informasi Lainnya
Untuk dapat
masuk menikmati wisata Kintamani, kita akan di pungut biaya retribusi sekitar
Rp. 18.000,- per orang ya. Sementara untuk harga makanan sendiri bervariasi
tergantung rumah makan dan porsi makanan yang di pesan. Pengalaman saya kemarin
antuk 1 porsi ikan Mujair Nyat-nyat dikenakan harga 40K dan Bakar 45K.
Salah satu rumah makan dengan view terbaik |
Retribusi yang dipungut ketika memasuki Kintamani |
Nah lepas
menikmati siang di Kintamani, ke mana lagi kita akan lanjut ....
Simak terus ya sob....
Semua Dokumentasi Foto Ini Diambil menggunakan Kamera HP Andromax SmartFren
Pemandangannya indah banget bang, mata jadi sejuk nih lihat yang seger-seger gini. apalagi mujair bakarnya, aduuh, bikin ngiler
BalasHapusNah itu dia mas.. Ikan Mujairnya cocok utk nemenin nikmatin yg seger ya...
HapusAh, klo ke Danau Batur pasti dipepet sama "pemandu-pemandu" yang agresif.. bikin bete
BalasHapusiya sich mas.. harus berulang-ulang mengucapkan maaf...
HapusPengalaman beberapa tahun lalu ke Danau Batur belum seagresif seperti saat ini.. ditambah (driver kami) selalu nemenin kemana-mana,. dan dia yg bilang (pura-puranya sebagai pemandu) supaya ngga diganggu sama pemandu2 lainnya ...
Mantabs kali memang Bali ini, jd mupeng mau ke sana.
BalasHapusharus ke sana lae Horas,, jangan keluar negeri terus... cintai juga wisata negeri sendiri dong :)
Hapusmantab lay
BalasHapusiya bang Hatta.. Bali memang selalu mantab :)
Hapussedep ya mas, sambil menikmati makanan sembari mengangkat kaki tinggi tinggi dan menyeruput kopi menikmati pemandangan dari atas tempat tinggi
BalasHapusiya,, pastinya manteb banget.... jangan lupa pisang gorengnya mas dodon :)
Hapuskopi sebagai teman diwaktu siang hari, apalagi duduk di ketinggian dengan suasana hijau dan asri, plus dibali juga, wah tambah plus-plus merasakan kenikmatan untuk seorang penikmat kopi.
BalasHapusBener mba..ini pengalaman yaalng tidak terlupakan.. sayangnya tidak bisa berlama-lama
Hapus