Diawali hanya kesalahpahaman dalam berkirim
kabar dengan sang ayah yang berujung ke penyesalan seumur hidup (hati-hati
kalau berkomunikasi dengan orangtua), berlanjut hingga menjadi kisah 103 halaman.
Ok. Saatnya beranjak membaca buku-buku karya Pramoedya
Ananta Toer. Mungkin ini salah satu resolusi saya di tahun 2017 mulai
berkenalan dengan Pramoedya Ananta Toer.
Secara sebelumnya sudah mulai akrab dengan
renyahnya karya Tereliye, mulai berani dikit-dikit baca yang sedikit berat dan
bermakna dalam (kata sebagian orang ya)
Sekilas tentang buku Bukan Pasar Malam.
Ini buku junlah halamannya hanya 110 halaman
saja. Tapi saya butuh sekitar 2 sampai 3 hari menyelesaikannya. Mungkin masih butuh
waktu untuk membaca cepat karyanya pak Pramoedya Ananta Toer.
Secara buku ini adalah sumbangan Indonesia
untuk dunia loh. Jadi masih berhati-hati membacanya. Entah nanti kalau sudah
buku ke dua atau ke tiga.
Pengalaman yang didapat setekah baca buku ini
berasa berada di masa perjuangan setelah kemerdekaan dulu (suasana stasiunklender ada diceritakan).
Memang intinya sederhana hanya kisah bapak
yaang sakit dibesuk oleh anak yang sudah lama tidak kembali.
Ditengahi kepercayaan masyarakat pada saat itu
juga yang masih percaya dukun dan pengobatan mistik. Tapi tetap saja penyakitnya
tidak kunjung sembuh.
Singkat cerita, perjuangan setelah kemerdekaan menciptakan
orang-orang baru dengan kepentingan masing-masing atau pun golongannya (kayaknya yang ini sampai sekarang masih
banyak). Keseragaman tujuan untuk merdeka awalnya berubah kemudian ketika
kemerdekaan itu tercapai.
Mereka yang dulu jadi Jenderal di daerah
gerilya, mereka yang tadinya menduduki kedudukan penting sebelum Belanda
menyerbu dan kala kemerdekaan tercapai, mereka itu sama berebutan gedung dan
kursi (halaman 102).
Penghargaan dari dunia luar untuk buku Bukan Pasar Malam |
Lalu sempat juga bertanya judulnya Bukan Pasar
Malam kenapa ya?
Hmm, Pak Pramoedya sedikit beranalogi atau berfilosofi, manusia lahir sendiri dan
mati sendiri. Tetapi harus hidup dengan kumpulannya. Kenapa manusia tidak lahir
beramai-ramai dan mati beramai-ramai pula seperti keadaan pada pasar malam pada umumnya (mungkin ini asal muasal kenapa judulnya bukan pasar malam.).
Meskipun butuh waktu 3 hari menyelesaikan buku
ini. Hanya butuh waktu 45 menit menyimpulkan isi dan maksud pak Pram.
Pujian untuk Novel Bukan Pasar Malam |
Beberapa pesan yang coba beliau sampaikan
dalam novel romannya adalah :
- Hidup ini tak ada harganya sama sekali. Tunggulah saatnya dan kelak engkau akan berfikir bahwa sia-sia saja Tuhan menciptakan manusia didunia ini. Hal. 48.
- Dunia ini memang aneh, kalau suatu keluarga itu bisa timbul mengatasi keluarga-keluarga yang lain, orang menjadi dengki. Ada saja mereka punya bahan untuk memaki dan menghina-hinakan dibelakang layar. Tapi bila ada sebuah keluarga yang runtuh, ramai-ramai orang menyoraki dan turut meruntuhkannya. Hal.61
Kalau dunia saja sudah pada membaca dan
memberikan penghargaannya, masa anak bangsa sendiri tidak membacanya atau
setidaknya tahu karya Pak Pramoedya Ananta Toer.
Buku ini juga masih tersedia banyak di toko
buku. Kalau di Gramedia Matraman di banderol seharga Rp. 45.000,an
Bukan Pasar Malam yang sudah beberapa kali dicetak ulang |
Dan buku yang saya beli ini sudah masuk edisi
cetak ke 9 tahun 2015. Sempat
dilarang beredar pada tahun 1965. Padahal isinya biasa aja ngga ada unsur-unsur
yang aneh. Mungkin dulu dianggap aneh kali ya.
Selamat membaca.
Hmmm.... Jadi penasaran sama buku tetralogi beliau
ketika di tahan. Jadi pengin tahu juga kenapa dulu dia sempat ditahan ya. Apa
karena pemikirannya?
Jadi pengen membaca...... ada yang
bisa minjemin :)
Wah mas, klo saya mulai kenal pramodya ananta toer sudah sejak sma malah, soalya saya suka sastra
BalasHapusSempet dilarang edar thn 65...hmmm agaknya aku twringat peristiwa penying pada tahun tu
Wah. saya sedikit terlambat kenal dengan karyanya pa Pram sepertinya mba... :)
Hapuskeren kayaknya karya dari mas pramodya ini
BalasHapusMemang karyanya mas pram keren2.. dan sudah mendunia pada saat ini
HapusOm kan suka baca buku Tere Liye nih, buat pemula ada rekomended gak om? saya baru mau baca novelnya beliau...makasih Om
BalasHapusNovelnya tere liye ringan kok mudah untuk dicerna mas.. yg mana aja recomended kok
Hapusbelum pernah baca buku2 pram, ga berani hehe... cobain ah...
BalasHapusSaya aja baru mulai ... ini yg pertama dan ringan kok
Hapus