Nothing_But_The_Blues |
Hari jumat dan sabtu, tanggal 15 – 16 oktober 2010 lalu di Istora Senayan dilakukan perhelatan Blues terbesar di Indonesia, yang konon kabarnya diadakan oleh Ina blues Indonesia dan teman – temannya dan mendapat dukungan dari Djarum Super Indonesia dan BNI 46 serta masih banyak lainnya. Acara yang telah ke-3 kalinya digelar ini menghadirkan lebih 40 Band blues, baik yang berasal dari dalam atau luar negri. Mereka mempersembahkan penampilan terbaik mereka untuk menghibur setiap pengunjung yang hadir . Tidak hanya penampilan panggung yang ditampilkan, Coaching Clinic (pelatihan
singkat) mengenai bagaimana cara bermain blues yang benar, dari bermain
blues sederhana hingga yang rumit baik dengan gitar (pada hari kedua dibawakan oleh Tjahjo Wisanggeni) dan juga instrument lainnya seperti Harmonica.
Nothing But The Blues
Tiga panggung besar yang terdiri dari Black stage, Blue Stage dan Red stage dan satu panggung kecil Green Stage telah disediakan panita untuk memfasilitasi setiap pengunjung yang hadir, agar bebas menyaksikan penampilan group band yang mereka idolakan.
Pada hari ke 2 dimana
saya hadir untuk dapat menyaksikan euphoria perhelatan blues terbesar
tahun ini, gerbang dibuka tepat pukul 14.00 waktu setempat, saya coba untuk menyaksikan coaching clinic yang di bawakan oleh Tjahjo Wisanggeni, komentar saya untuk jawara gitar yang satu ini LUAR BIASA . Setelah
Tjahjo ada juga coaching clinic harmonica dan di tutup oleh penampilan
Krisna Dharmawan gitaris handal berusia 17 tahun dan berasal dari Bali.
Di acara coaching clinic
yang diadakan di panggung Green Stage ini terbuka kesempatan bagi
penonton untuk dapat berinteraksi langsung dengan sang musisi, mereka
dapat bertanya setiap hal yang berhubungan dengan musik blues dan latar
belakang pemusik itu sendiri. Meskipun dalam acara ini yang diusung
blues tetapi gaya permainan yang ditampilkan oleh Krisna dan Tjahjo
lebih terkesan Rock progresif, tapi tetap saja mendapat apresiasi yang
hangat dari pengunjung. setelah Tjahjo selesai membagikan ilmunya, dia
juga beraksi di panggung Red Stage ditemani oleh maestro rock pada
zamannya Dody Katamsy .
Setelah itu, saya beralih ke panggung
Green Stage di mana pada pukul 18.30 ada MANNA (Mathes dan Nanda)
sedang beraksi. Melihat penampilan mereka bertiga di atas panggung
serasa di bawa ke langit ke 5, mereka membawakan beberapa nomor blues
bernuansa Jazz yang melodius.
Pesta blues kali ini sungguh luar biasa,
di mana pesta ini di hadiri hampir semua kalangan usia, dari Balita
hingga kakek - nenek, karena musik blues hampir dapat dinikmati oleh
semua golongan tanpa ada batasan usia. Dan berbagai genre musik juga
ditampilkan, karena filosofinya adalah bahwa blues merupakan akar dari
semua jenis musik kecuali klasik. Dan satu hal yang menurut saya luar
biasa adalah kita dapat berinteraksi langsung dan bertukar informasi
tentang musik Blues itu sendiri.
Semoga kesan positif pesta blues tetap dapat dipertahankan dan di kembangkan.
Salam.