Pancake Durian |
Perkataan
ini sangat terasa untuk diri saya pada minggu ini, dimulai dari senin
kemarin hingga jumat ini di kantor. Berawal senin pagi, seorang teman
yang membawakan ke ruangan sekotak Pancake Durian, yang saat ini lagi
naik daun. Itu loh Oleh - oleh dari Medan selain Bika Ambon dan Bolu
Meranti. Saya pun masih heran, entah benar dia baru dari medan
(padahal teman ini bukan orang medan) atau dia juga hanya mendapat oleh
- oleh dari kerabatnya yang berkunjung ke medan. Ah. Entah yang mana
yang benar, toh akhirnya saya dapat juga merasakan legitnya Pancake
Durian yang tersohor itu. Dan rasanya sekotak itu kurang cukup. Ingin
rasanya pulang ke Medan dan menciicipinya hingga puas.
Dan Selasa, kami mencoba Pusat Makanan di Jalan Sabang Jakarta Pusat. Kali ini Cawan Putih, Nama Rumah kami makan . Cawan putih ini sebenarnya
spesialisasinya menyediakan makanan khas Palembang yaitu Pempek, tetapi
setelah berada di dalam siapa sangka rupanya ada menu lain yang tidak
kalah enaknya , Sebab menu ini yang rata - rata di pesan orang yang
singgah di Rumah makan ini, Ikan Pindang Patin yang segar, bisa pesan
yang kepala saja atau badan saja. Wah ikan pindang Patin ini adalah
yang pertama kali saya cicipi, sensasi rasanya segar ditambah sedikit
sekali duri di dalam ikannya. Untuk yang ini saya berjanji akan kembali
lagi untuk mencicipinya, sebab rasa segar bumbunya itu yang khas (tidak
Pedas dan juga tidak manis).
Dan Hari Rabu, saya pun di ajak kembali
untuk wisata kuliner pada saat istirahat siang. Dan saya beserta
beberapa Teman menjajal Deretan Kantin “Kampus Jaya Baya” Kawasan
Pulomas Jakarta Timur. Saya pun mencoba salah satu menu andalannya
yaitu ayam bakar tulang lunak. Memang rasa dan harga yang ditawarkan
standar mahasiswa lah. Tetapi wisata kuliner ke kampus jaya baya
merupakan sebuah pengalaman baru. Dan Makan ditengah mahasiswa membuat
memori tentang kuliah kembali di ingatan.
Pada Hari Kamisnya kami menjajal ”
Soto Gebrak” yang berada dikawasan Tebet, Sekitaran SMP 115. Selama
ini mendengar nama soto gebrak sudah tidak asing lagi, karena sudah
banyak yang mengulas tentang soto ini. Tetapi hadir langsung dan
merasakan sendiri ke khasannya adalah sebuah pengalaman yang berbeda.
Sensasi Gebraknya itu yang khas. Saya sendiri sempat terkaget - kaget
diawal, dan sampai di akhir pun saya tetap terkejut. Perasaan saya
sudah berusaha untuk tidak kaget, tapi tetap saja. Btw kalau soal rasa,
Soto Gebrak yang sudah banyak dikunjungi dari berbagai kalangan ini,
hampir sama dengan soto - soto di tempat lain. Dari segi rasa tidak ada
yang special (setidaknya itulah kesimpulan yang kami ambil, setelah
mencicipi menu-nya) sekali lagi yang Khas dari Soto Gebrak ini adalah
Gebrakannya.
Soto Daging (Di Soto Gebrak) |
Dan untuk semua pengalaman baru ini,
saya tidak mengeluarkan biaya apapun juga karena semua sudah dibayarkan
oleh teman Senior saya (inilah enaknya menjadi junior Ya, dan tidak
selamanya menjadi junior itu menyakitkan). Memang Tepat perkataan Pak
Mario Teguh ” Orang Baik Rejekinya Baik”
Lengkap sudah wisata kuliner saya bersama dengan teman teman saya minggu ini.
Minggu depan kira kira wisata kemana ya….?