Minggu ini merupakan yang ke 2 kalinya saya menjadi gitaris pengiring di gereja GBKP tg.priok. Dan tetap masih grogi, hanya sudah mulai tenang karena sudah menguasai materi.
Ditambah ketika sesi latihan terakhir selesai saya sudah mulai tahu, kapan saya mengisi dengan lick lick gitar sederhana.
Artinya di bandingkan pertama kali mengisi, saya masih gugup. Sayapun sudah mulai bisa beradaptasi dengan gitar saya.
Tapi siapa yang sangka, ketika mental sudah siap dan otak sudah tahu kapan harus bekerja. Rupanya gitar yang hendak saya mainkan stemannya berubah. Dan ini membuat saya makin grogi. Padahal jika tidak grogi saya masih bisa nyetem gitar.
Alhasil, saya hanya bisa maksimal di 2 lagu pertama. Karena di lagu berikutnya saya merasa steman gitar sudah berubah dan tidak sesuai lagi dengan alat musik yang lain.
Pelajaran yang saya petik adalah saya harus lebih bisa menenangkan diri saya lagi. Semakin saya tenang, inspirasi saya dalam bermusik akan keluar dengan sendirinya. Dan saya harus lebih menghapal lagu di luar kepala dan harus memiliki bank lagu yang lebih banyak lagi. Sehingga tidak blank ketika memainkan lagu.
Ditambah saya lebih baik bermain dengan alat musik saya sendiri. Karena sedikit banyak ini membuat saya semakin tenang. Pengalaman hari ini, ketika saya pinjam gitar mamre yang ada steman gitarnya dirubah.
Makin puyeng saya, asumsi semua normal saja saya masih grogi ini ditambah ada kekurangan.
Maka dari itu saya harus trus banyak belajar dan trus mengembangkan diri ditambah baiknya saya memainkan alat musik saya sendiri.
Dan saya yakin saya bisa memberikan kontribusi dan warna tersendiri Bagi perkembangan musik gereja. Khususnya GBKP.
Tetap semangat.