Perpulungan jabu jabu, tepatnya dalam bahasa Indonesia adalah perkumpulan keluarga keluarga. Dan untuk rabu tanggal 5 September 2012. Kami kebagian untuk menjadi tuan rumah. Dan sebuah kebetulan juga topik yang di bahas pada rabu itu adalah kornelius.
Kornelius itu rupanya seorang perwira romawi yang pada waktu itu adalah seorang yang disegani oleh orang disekitarnya. Dan kornelius beserta keluarganya juga taat pada Tuhan. Meskipun kornelius pada saat itu bukanlah seorang yahudi ataupun keturunan yahudi.
Pada saat itu juga petrus mendapat sebuah penglihatan untuk mengunjungi kornelius. Dan hal ini bertentangan dengan adat istiadat pada masa itu. Adalah salah hukumnya jika seorang yahudi mengunjungi atau bertamu ke orang yang bukan yahudi.
Tetapi Tuhan menyatakan kepada Petrus bahwa janganlah mengharamkan sesuatu yang di halalkan oleh Tuhan. Artinya jangan pernah menganggap haram mengunjungi seorang yang bukan yahudi, meskipun pada saat itu adat istiadat mendukungnya. Bukankah setiap orang yang hidupnya berkenan kepada Tuhan adalah termasuk anak-anaknya.
Begitupun kornelius, dia juga mendapat sebuah pengihatan dimana Tuhan berbicara kepadanya untuk segera menjemput Petrus.
Dalam hal ini Tuhan mencoba mengajar baik itu kepada Kornelius dan Petrus. Bahwasannya sesama anak Tuhan harus saling mendukung dan saling melayani. Tidak perduli latar belakangnya. Baik itu Yahudi atau non yahudi baik itu perwira atau bukan perwira. Bukankah semua sama dimata Tuhan. Dan bukan kapasitas kita sebagai manusia menghakimi dan menilai seseorang berdasarkan keturunannya. Latar belakangnya, pangkatnya atau apapun itu.
Kita semua sama di mata Tuhan, hanya Tuhanlah yang berhak menilai dan menghakimi kita. Dan sejatinya tugas kita di bumi adalah mencerminkan dan mengaplikasikan setiap yang di ajarkannya.
Saya pun belajar seperti Kornelius pada masa itu. Tetap merendahkan dirinya ketika bertemu dengan petrus. Tidak semena mena dan tetap mau melayani. Dan yang terpenting Kornelius pasa masa itu peka terhadap suara Tuhan dan mendengarkannya meskipun dia bukanlah keturunan orang yahudi. Tetapi kehidupan rohaninya melebihi orang yahudi yang sesungguhnya.
Sejatinya saya harus menjadi seperti itu, tetap merendahkan diri, meningkatkan kemampuan dan mau melayani baik terhadap sesama dan terhadap Tuhan.
Untuk kebaktian Keluarga dirumah kami ini kurang kebih yang hadir 23 orang. Dan uniknya di acara kebaktian keluarga ini setiap orang boleh memberikan pendapat tentang nats alkitab yang menjadi pembahasan.
Kurang lebih keadaan kebaktian keluarga seprti gambar terlampir.
Selamat malam dan semoga bermanfaat.