MENJADI CITIZEN JURNALIST, KENAPA TIDAK?

Pewartawarga atau yang biasa akrab ditelinga dengan sebutan citizen jurnalism menurut kang pepih di dalam bukunya citizen jurnalism, menjelaskan sebagai kegiatan warga biasa yang bukan wartawan profesional dalam hal mengumpulkan fakta di lapangan atas sebuah peristiwa, menyusun dan menulis serta melaporkan hasil liputannya di media sosial.

Siapapun bisa menjadi citizen jurnalism hanya bermodalkan peralatan seadanya dan terhubung dengan internet. Membagikan setiap hal yang diketahuinya. Baik itu reportase ataupun opini. Bahkan untuk sebagian orang kegiatan citizen jurnalism digunakan untuk mencitrakan dirinya di depan publik. Tentunya kaidah - kaidah sederhana dalan penulisan tetap diperlukan seperti 5W+1H+SW, who (siapa), what (apa), when (kapan), where (dimana), why (mengapa), how (bagaimana), so what (lalu apa). Sesudah memenuhi kriteria ini setiap citizen jurnalist dituntut untuk mengetahui hal - hal yang menarik bagi pembaca ( yah minimal menarik dan berguna bagi diri kita sendiri saja sudah cukup kok) lalu asah selalu rasa ke-ingintahuan kita serta latih rasa skeptis (keraguan) sehingga muncul rasa ingin membuktikan ataupun pembuktian. Tak luput untuk menjadi seorang citizen jurnalist kita juga harus memiliki kemampuan untuk meng-observasi, mengamati fenomena - fenomena dan kecenderungan yang akan terjadi.

Salah satu hal yang sangat perlu diperhatikan dalam hal melakoni citizen jurnalism adala pedoman moral yang digunakan di dunia nyata juga berlaku sama di dunia maya (internet). Artinya setiap kita yang hendak / berniat menjadi pewarta warga sebaiknya memiliki perilaku yang baik di dunia nyata. Sebab kejahatan ataupun kecurangan yang kita perbuat di dunia maya akan berdampak di dunia nyata. Tentunya jika sudah menyalahi dan melanggar norma yang berlaku pastinya akan ada sanksi untuk itu. Mengapa hal ini perlu diingatkan, sebab untuk saat ini media sosial sudah sangat berkembang pesat begitupun dunia tulis menulis online. Setiap orang bebas menuliskan maksud dan tujuannya.

Nah terkadang hal inilah yang membuat para pewarta warga kelepasan. Menumpahkan kekesalan dan kemarahannya di dunia maya. Mengecam, mengutuk, memaki dan lain sebagainya. Tanpa menyadari bahwa tulisan kita akan di baca banyak orang dan orang yang kita kutuk pun ikut membacanya. Pastilah akan ada tindakan yang terjadi setelah itu.

Perlu pemahaman yang luas dan kedewasaan berfikir untuk bisa menjadi seorang citizen jurnalist. Selain keahlian seperti yang saya sebutkan di atas. Agar diketahui juga untuk mencapai pemahaman yang luas dan kedewasaan berfikir ada beberapa hal yang perlu di perhatikan seperti, ingat kembali tujuan kita menjadi citizen jurnalism adalah membagi ilmu dan pengetahuan yang kita punya. Jangan pernah menyalahgunakan kekuatan dan kekuasaan yang kita miliki.

Hormati pendapat dan privasi orang lain. Latih dan biasakan diri kita terlihat baik didunia maya ( untuk hal ini sebaiknya juga di dunia nyata). Kembangkan sikap berfikir positif, meskipun banyak orang yang berbuat jahat dan menyalahgunakan internet. Tetap percaya dan positif thinking, pastinya masih lebih banyak orang baiknya di bandingkan orang jahatnya. Sehingga dengan demikian semangat kita untuk menulis dan menjadi citizen jurnalist tetap terjaga. Satu yang terakhir adalah terus bermimpi dan jaga konsistensi dalam menulis. Jangan pernah mengharapkan dapat hasil yang instan dari menjadi citizen jurnalism. Mungkin bukan saat ini atau suatu saat nanti, tapi pastinya akan ada suatu hasil yang dicapai dari menulis.

Jadi teruslah menulis dan berbagi ilmu serta pengetahuan tanpa pamrih dan perhatikan apa yang terjadi.

Salam citizen jurnalism.