Seorang teman bercerita rencananya hari ini ia akan pulang ke kampung halamannya. Hendak bertemu dengan putrinya sekaligus menghabiskan malam tahun baru bersama keluarga kecilnya.
Tiket yang sejatinya sudah dipesan beberapa hari yang lalu, harus dicancel keberangkatannya hari ini. Berapapun biaya untuk menunda keberangkatannya, akan ia keluarkan asalkan ia tidak berangkat hari ini.
Apa yang membuat teman saya begini. Berikut cerita beliau. Selepas sholat jum'at perasaan ia juga sudah berkecamuk. Dimulai dari hilangnya sendal yang biasa digunakan.
Pada saat menuju ke gambir pun ada halangan seperti ban motor yang sempat beberapa kali kempis. Sementara naik bajaj, juga mogok sebelum tiba di gambir. Setibanya di gambir hujan deras menerpa.
Ada sesuatu yang salah. Intuisinya mengatakan itu. Ia pun memutuskan untuk membatalkan penerbangan hari ini. Hatinya seperti tertahan sesuatu. Alam hendak memberitahukan sesuatu.
Demi ketenangan hatinya ia memutuskan akan berangkat keesokkan hari.
Moral cerita ini adalah bagaimana kita bisa merasakan intuisi perihal yang terjadi. Jangan abaikan, simak, ikuti dan ambil sebuah keputusan. Jika kata hatimu bilang tidak, turutilah siapa tahu itu memang yang terbaik bagimu. Baik pada saat itu tentunya.
Terkadang intuisi memberikan sebuah keputusan yang tepat disaat yang mungkin tidak tepat.
Oh iya menurut kamus bahasa Indonesia arti Intuisi adalah in·tu·i·si n daya atau kemampuan mengetahui atau mema-hami sesuatu tanpa dipikirkan atau dipelajari; bisikan hati; gerak hati
Selamat menyambut tahun 2013