Minggu ini berkesempatan kebaktian di HKBP Poltangan Pasar Minggu. Dilayani oleh Pdt. B. Silitonga. Topik minggu ini adalah "Hidup dalam Kasih dan Hikmat" Mangolu Dibagasan holong dohot habisuhon. Kira2 bener ngga ya. Hidup seakan-akan baik ternyata jahat, seakan-akan penuh kasih tetapi ternyata penuh kebencian. Hal ini dibenci Tuhan. Dalam Kolose 4:1, 6 diingatkan kembali, seperti ini kutipannya. Hai tuan-tuan, berlakulah adil dan jujur terhadap hambamu; ingatlah, kamu juga mempunyai tuan di sorga. Hendaklah kata-katamu senantiasa penuh kasih, jangan hambar, sehingga kamu tahu, bagaimana kamu harus memberi jawab kepada setiap orang.
Lalu jika kita hidup dalam kasih dan hikmat hal apa sajakah yang perlu diperhatikan? Hal ini dilihat bagaimana seorang kristen dengan sesama, kita tidak boleh semena-mena dan memandang yang lain lebih rendah daripada kita. Seorang kristen dengan Tuhan, dalam hal ini bertekunlah dalam Dia dan berjaga-jagalah. Baiknya kita juga mendoakan sesama. Kehidupan seorang kristen dengan orang lain, dalam Kolose 4:5 Hiduplah dengan penuh hikmat terhadap orang-orang luar, pergunakanlah waktu yang ada. Berbeda dengan kita tidak menjadi alasan kita untuk saling tidak memperhatikan. Seorang kristen dengan waktunya, waktu adalah uang, orang kristen mengatakan waktu itu adalah hidup. Artinya waktu sangat berharga bagi setiap induvidu. Apa yang sudah kita perbuat dalam kurun waktu kita lahir hingga kita menghembuskan nafas terakhir. Seorang kristen dengan perkataannya, hendaklah perkataan kita penuh kasih jangan hambar.
Ketika seseorang tidak mampu mempertanggungjawabkan perkataannya maka pada saat itu ia memiliki kelemahan. Manusia yang dipegang perkataannya. Dalam kata akan muncul hidup yang sesungguhnya. Kata yang menjadi bekal untuk bersekutu dengan siapapun. Tuhan itu ada disegala hal kehidupan kita, hanya saja maukah kita memakai waktu kita memahamiNya, menyelidikiNya dan memuliakan namaNya.
Amen. Tuhan memberkati
