Dikisahkan seorang Narapidana,
yang mendekam di penjara karena kesalahan yang dibuatnya, mulai kecewa dengan
keadaan. Awalnya Napi ini kecewa karena Pasta Gigi (odol) yang biasa ia gunakan
sudah habis. Besok gimana ya? Sementara itu, istrinya sudah 3 minggu tidak
menjenguk dirinya. Ia pun merasa anak-anaknya tidak memperhatikan dirinya lagi.
Alih-alih kecewa dengan
keadaannya sekarang, ya sudah ia memutuskan berdoa. Sebelum berdoa ia pun
berfikir. Ah bosan juga berdoa ke Tuhan
selama ini, toch yang diminta itu-itu saja. Minta keseshatan, ah itu mah sudah
tiap hari dikumandangkan. Mendoakan
orang tua, pastinya gagah, tapi terlalu biasa juga. Toch dengan doa yang ia
biasa kumandangkan sepertinya tidak ada perubahan.
Iseng-iseng ia memutuskan,
“bagaimana berdoa minta odol saja ya, Kan kecil dan mudah, masa iya, Tuhan ngga
bisa ngabulkan, ya sekalian ngetes, Tuhan itu ada ngga ya”. Napi ini berdoa, ia
memohon singkat odol didoanya, yakin tidak yakin ia akan doanya. Lucu sendiri
ia merasa didalam hati, sehingga kata amin pun tidak terucap melalui mulutnya.
Tapi ya sudahlah.
Kisahpun berlanjut, brang, ada keributan kecil diluar.
Seorang petugas berusaha memasukkan seorang laki-laki gendut kedalam penjara
seperti dirinya. Pria gendut tadi berteriak “bukan saya pelakunya pak”. Semua
penjahat juga ngomong seperti itu kalau sudah tertangkap “ sahut petugas tadi. Pintu
selku pun dibuka, pria gendut tadi dimasukkan satu sel dengan saya. Dengan
berderai air mata ia menjelaskan perkaranya, hingga kelelahan tanpa tersadar
kami berdua tertidur.
Sinar matahari masuk menembus
celah kecil, menyilaukan mata. Loh kemana pria gendut yang dimasukkan semalam,
apakah semalam itu mimpi, tapi buntelan tasnya masih tergeletak di pojokkan
sana. Napi tadi bertanya ke sipir, pak
kemana teman satu sel saya semalam. Oooo,,, Pria gendut itu, sudah dilepaskan,
biasalah salah tangkap. Itu buntelan yang ditinggalkan, katanya buat kamu saja,
sahut sipir tadi.
Kembali ke pojokkan dimana
buntelan itu berada, sang napi mencoba membukanya. Ia pun terkejut sekaligus
sujud syukur. Tahukah kalian apa isinya?
Isinya 5 buah odol, dimana baru 1 yang digunakan, 2 sikat gigi, 3 sabun
mandi dan 2 shampo, semuanya itu masih baru. Terkejut sang Napi, jauh didalam
hatinya ia menggumam, BENAR, SEKECIL APAPUN DOA YANG KITA PANJATKAN,
SESEDERHANA APAPUN DOA KITA, PERCAYALAH TUHAN ITU ADA DAN MENDENGARKAN.
Disarikan dari Majalah KY, kisah
ini nyata dialami seorang napi rupanya loh.. J