Ilustrasi |
“Lebih baik mati percuma atau mati melawan didalam Jaeger.” Marsal.
Seperti kembali ke masa anak-anak,
menyaksikan film ini. Pada masa dimana alien menyerang bumi. Semua manusia
melawan balik, semuanya sia-sia. Hanya saja kali in tidak ada sosok Ultraman, Superman
ataupun lainnya yang siap menolong manusia. Tidak ada “sinar super” tidak ada
kekuatan ajaib. Murni hanya mengandalkan kebersamaan.
Pada masa itu diberikan nama
Kaiju kepada Alien-Alien tadi, tubuh mereka luar biasa besar, tenaga mereka kuat,
mereka mampu belajar dan beradaptasi untuk melawan manusai. Demikian pun pihak
manusia mengembangkan teknologi dan manusia robot, “Jaeger” mereka
menamakannya. Jaeger ini terus dilakukan pengembangan dan Inovasi untuk mampu
mengalahkan Alien. Mulai 1 pilot (sebutan untuk pengedara Jaeger) hingga yang
terakhir 2 pilot. Jaeger-Jaeger inilah yang mampu mengimbangi Kaiju. Secara
teoritis, Jaeger yang dikemudikan 2 pilot ini disatukan dengan system Neurol,
dimana mereka bersatu pikiran untuk menjalankan robot-robot yang “super duper
jumbo”
Ras manusia bersatu padu melawan
ras alien, kerusakan dimana-mana. Cerita
berlanjut, seorang Marshal, menugaskan Gipsy dan suadaranya Becket melawan
Kaiju. Mereka kalah Sehingga Becket terdampar di Alaska. Trauma membuat Becket
bertahan hidup disana, membangun sebuah tembok untuk bertahan dari serangan
Kaiju.Hingga akhirnya sang Marshal
berhasil menemukan dan membawanya kembali kepangkalan. Mengajaknya kembali
mengendarai Jaeger. Di pangkalan sudah
berkumpul para pilot Jaeger dari berbagai Negara. Mereka mengenderai
Jaeger-jaeger yang sudah dibuat.
Backet dikenalkan dengan Mako
Mikori, ia nantinya yang menjadi co-pilot Becket. Saat seleksi tidak ada yang
mampu mengimbangi becket, hanya Mako Mikori yang mampu. Hanya saja, Mako
memiliki masa lalu yang kelam mengenai Kaiju.
Misi utamanya dalam filim ini
adalah menutup sebuah celah didasar laut yang menjadi jembatan penghubung
antara dunia Alien dengan Ras manusia. Sebab melakukan perlawanan tetap akan
sia-sia, Jaeger yang dibuat lebih cepat hancur dibandingkan waktu pembuatannya.
Hingga akhirnya ilmuwan mereka menggunakan metedo system saraf Neurol tadi
untuk menghubungkan otak Alien yang sudah mati dengan otak manusia. Hal ini dilakukan untuk mengetahui
latar belakang alien dan asal-usulnya.
Marshal sendiri yang turun tangan bersama
Becket dan Mikori. Praktis hanya 2 Jaeger dengan 4 orang pilotnya, diutus untuk
menutup celah didasar lautan. Tentu saja Alien melakukan perlawanan. Hingga
akhirnya Marshal harus mengorbankan dirinya demi menarik Alien dan memusnahkan
dengan bom nuklir. Sementara Becket dan Mikori ditugaskan menutup jembatan
tadi. Becket dan Mikori berhasil keruang paling bawah dimana tempat tersebut
merupakan sarang dari Alien-alien. Becket masih sempat meledakkan Bom Nuklir di
Jaegernya sekaligus menyelamatkan diri dan menutup jembatan tersbut. Dunia pun
selamat dari akhir zaman yang mengerikan.
Pesan moral dalam film ini
adalah, sejatinya bersama-sama manusia pasti bisa. Tanpa perlu dukungan dari
manusia super. Kebersaman juga
yang membuat ras manusia bebas dari masa yang mengerikan. „Selalu ada hal yang
bisa kita lakukan jika kita selalu bersama bukan“. Tapi tetap saja secara
keseluruhan film yang diproduksi oleh Warne Bross bekerja sama dengan legendary
Pictures ini membosankan.
Tapi sekedar untuk menghabiskan waktu luang,
tak apalah.....
Selamat berlibur....