Akhirnya
selesai juga melahap buku ini hanya dalam beberapa jam, dan ini kali ke dua
saya menyelesaikan membaca buku Permainan Cantik. Dari judulnya yang ditawarkan
memang sederhana, desain covernya pun sederhana, dan memang isi yang ditawarkan
pun sederhana, jauh terkesan dari menggurui. Lebih tepatnya berbagi. PS. Jefrey
Rahmat penulis buku Permainan Cantik yang juga sekaligus Senior Pastor di
Jakarta Praise Community Church, memberikan pencerahan-pencerahan dalam
mengubah cara pandang kita terhadap sebuah hal.
Tidak
ada unsur paksaan didalamnya, bahkan dalam setiap pengajarannya (setiap minggu
di JPCC, saat ini ada di Kota Casablanca) beliau selalu mengajarkan sudut
pandang baru yang segar yang sesuai dengan ajaran kristiani tetapi tidak frontal
berhadapan dengan mayoritas keadaan zaman saat ini. Pun
dengan kehadiran buku ini, dalam buku yang memiliki 10 bab termasuk kesimpulan
didalamnya, dan pada bulan maret 2011 memasuki cetakan yang ke-6 diterbitkan
oleh PT Inspirasi Utama dan di-Editori oleh Prof. DR. J.S Badudu, beliau
mengingatkan kembali kepada para pembacanya,dalam kehidupan ini layaknya
sebuah permainan, tetapi kita tidak boleh sembarangan dalam memainkanya. Memang
tujuan akhirnya adalah menjadi pemenang. Tetapi untuk menjadi pemenang yang
bukan sekedar pemenang, diperlukan sebuah permainan cantik. Analoginya diambil
dalam pertandingan sepakbola, bagaimana penonton akan berteriak senang jika tim
kebanggan meereka menyajikan permainan cantik yang membawa kemenangan, terkadang
meskipun kekalahan tetap datang, asalkan permainan cantik yang ditampilkan, penonton
akan bangga terhadap timnya.
Diawal
bab buku ini membicarakan mengenai hidup yang maksimal “masa depan kita
ditentukan oleh keputusan-keputusan yang kita buat” “kegagalan mengenai tujuan hidup akan
mengakibatkan manusia terjebak kedalanm kesia-siaan”. Dalam contoh
sederhananya, ketika waktu istirahat makan siang tiba, kebanyakan dari kita
jika diajak makan oleh teman kita maka cenderung akan menjawab “terserah”,
jawaban ini terkesan sederhana dan mudah sekali kita mendengarnya, tetapi
dampak dari jawaban ini adalah menyerahkan keputusan yang akan kita ambil
kepada orang lain, meskipun kita ketahui kebutuhan kita tidaklah sama. Ini
adalah contoh kecil pengambilan keputusan yang salah dan diambil oleh bukan diri
kita. Sejatinya kita harus membuat keputusan-keputusan yang berguna bagi
diri kita sendiri, karena kitalah yang harus menanggung segala resiko dari
setiap keputusan yang kita ambil dan kita buat. Dalam bab ini juga PS Jefrey
mengingatkan “Tujuan Tuhan Yesus menebus kita adalah untuk memberikan kepada kita
kehidupan yang penuh arti di bumi, bukan disurga”
Lanjut
ke bab berikutnya kita akan diajak membicarakan mengenai “Konsep Awal” Dimana
kita akan diingatkan rencana yang matang merupakan awal dari sebuah
kesuksesan. Manusia itu dibentuk segambar dengan Tuhan maka manusia mampu
bekerja seperti cara Tuhan bekerja. Dalam hal berencana, Tuhan lebih dahulu
melengkapi manusia dengan semua yang diperlukan baru kemudian memberitahukan
kepada manusia alasan mengapa manusia itu ada. Tuhan juga tidak berencana
untuk manusia berkumpul di gereja tetapi untuk menaklukkan bumi. Kita
ditentukan untuk menjadi penakluk-penakluk bukan yang ditaklukan. Memang tujuan
dari memilliki rencana yang baik adalah sebuah kesuksesan, tetapi jangan sampai sukses itu yang menguasai diri kita. Lupakan latarbelakang masa lalu kita, focus
kepada tujuan dan sukses masa depan yang akan kita raih bersama Tuhan.
Dibab
Hukum kapasitas, kita dingatkan kembali mengenai perumpamaan Talenta, masih ingatkan
yang memiliki 5 talenta, bertambah menjadi 10 talenta, yang 2 talenta bertambah
menjadi 4 sementara yang 1 talenta, marah dan tidak melakukan sesautu untuk
menambah talentanya. Yang terakhir inilah yang mendapatkan hukuman dari
tuannya. Bahkan 1 talenta yang ia miliki pun diberikan kepada yang memilliki 10
talenta. Disini Tuhan mencoba mengajarkan kepada kita bahwa Ia mempercayakan sesuatu
yang berharga kepada manusia untuk dikelola. Apa saja yang berharga, seperti
talenta berkat, uang ataupun pewahyuan yang ada pada kita untuk maksud
tertentu.
Jefrey
juga mengingatkan kembali mengenai hukum perpuluhan, masih banyak dari kita
(termasuk saya) yang tidak setia, jika ditanya “penghasilan kita 1 juta, maka
berapa perpuluhan yang harus diberikan?” kita dengan yakin akan menjawab
100 ribu akan kita serahkan kepada
gereja. Sementara itu bagaimana jika penghasilan kita 10 Miliar, memang
serentak menjawab 1 Milliar, tapi ada juga yang menyahut, uang sebesar itu sayang
untuk diberikan ke gereja. Inilah yang disebut Jefery Rahmat bahwasannya “Kapasitas”
kita masih kecil. Meskipun berkat yang akan kita terima besar tetapi jika
kapasitas kita kecil pastilah hasilnya tidak maksimal. Diperlukan perubahan
pada diri kita untuk memperbesar kapasitas diri. Beberapa hal yang perlu kita
lakukan dalam hal meperbesar kapasitas kita adalah dengan :
1.
Investasi,
kita dituntut untuk terus melakukan pengembangan yang akan membuat diri kita
berkembang dan bertumbuh,
2.
Setia
dan bertanggung jawab, dalam hal apapun pekerjaan yang ada pada kita, kita
dituntut untuk setia dan bertanggung jawab ada atau tidak ada yang mengawasi
pekerjaan kita
3.
Tidak
Pernah Berhenti Belajar, selalu merendahkan diri, mau mencari tahu dan tidak
cepat berpuas diri salah satu hal yang harus kita miliki untuk menambah
kapasitas diri. Jika ke 3 hal ini kita lakukan maka kapasitas akan
bertambah besar.
Dalam hal berinvestasi,
kita menambah dengan jalan menabung tetapi kita melipatgandakan dengan jalan
melakukan investasi, kita dapat menghitung jumlah biji yang ada didalam sebuah
apel, tetapi kita tidak dapat menghitung berapa banyak apel yang terdapat dalam
sebuah biji apel. Di bab ini kita diingatkan
kembali untuk berbagi dan berbagi. Sama seperti perumpamaan talenta tadi,
setiap talenta dilepas untuk berbuah dan berlipat ganda, kecuali yang hanya
memiliki 1 talenta, ia hanya menguburnya saja. Kebanyakan orang kristen hanya
mau berkat Tuhannya saja tetapi tidak
mau melepaskan apa yang ada pada mereka. Dalam hal perpuluhan, ini adalah benih
yang harus kita lepaskan ditanah supaya dapat tumbuh dan berbuah. Dalam hal
berinvestasi kita dituntut untuk mempunyai hati yang selalu tulus untuk
memberi. Terkadang kita mengharapkan
yang terbaik tetapi tidak mau memberikan yang terbaik. Satu yang perlu dingat
dalam investasi kehidupan ini adalah "segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya
orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka“
Setia dan bertanggung jawab "Siapa kita sebenarnya
adalah pada saat tidak ada yang mengawasi kita“ sebagai anak Tuhan, kita harus
dikenal sebagai orang yang setia dan berani bertanggung jawab atas perbuatan
kita. Jika kita berlaku setia dan bertanggung jawab, maka sebenarnya kita
sedang meperbesar kapasitas kita. Contoh kecilnya adalah Daud, dimana meskipun
ia sebagai penggemabala Domba, ia dengan tulus melalukan itu. Karena ia tekun
dan bertanggung jawab, maka mata Tuhan berkenan kepadanya dan memberkatinya
lebih untuk mengalahkan musuhnya. Tuhan tidak memberikan kepada kita kekayaan tetapi
Tuhan memberikan kekuatan untuk
memperoleh kekayaan. Analoginya adalah sepotong kue, yang sering kita kejar
adalah sepotong kue, bukannya resep untuk membuat sepotong kue tadi. Jika kita
memilliki resepnya maka kita tidak akan khwatir akan kehabisan kue tadi.
Disini kita juga dituntut untuk menemukan apa yang ada
pada diri kita, kekuatan kita dan kembangkanlah kemampuan tersebut sedemikian
rupa sehingga kemampuan tersebut menjadi sebuah keahlian. Lewati batas lumayan
kita, jadilah yang terbaik, beradalah diatas rata-rata, pekerjaan diatas
rata-rata dengan penghasilan diatas rata-rata hanyalah untuk orang-orang diatas
rata-rata.
Terakhir adalah tidak pernah berhenti belajar, pengurapan
membuat kita bebas, tetapi pengetahuan kita akan kebenaran akan menjaga hidup
kita agar tetap bebas dan merdeka. Baiklah orang bijak mendengar dan menambah
ilmu dan baiklah orang yang berpengertian memperoleh bahan pertimbangan. Umat
Tuhan Binasa dan akan hancur hidupnya
karena kurangnya pengetahuan akan Tuhan. Seseorang dapat tertipu karena
kurangnya pengetahuan demikian pun seseorang dapat dibohongi jika kurangnya
pengetahuan.Kita dituntut pula untuk selalu menggunakan hal-hal yang baru selama
tujuannya adalah untuk mengembangkan kapasitas diri dan memenangkan permainan
yang cantik, tidak hanya itu kita juga dituntut pula belajar dari orang lain
disekitar kita. Tentunya yang lebih ahli dan lebih mahir dibandingkan kita. Mengenai
belajar dari orang lain, kita juga harus berhati-hati, sebab lingkungan kitalah
yang nantinya akan membentuk kita.
Selebihnya masih terlalu banyak hal rinci yang dibahas
Jefrey Rahmat untuk memenangkan sebuah pertandingan hidup, yang tentunya tidak
hanya kemenagan saja, tetapi permainan cantiknya pun harus diperlihatkan.
That’s all :)
Semoga bermnfaat