Kembali saya ditegur dengan renungan malam ini. Mulut yang diberikan kepada kita tidak hanya sekedar digunakan sebagai alat untuk berbicara. Tapi dari mulut inilah akan keluar perkataan-perkataan yang tidak hanya bisa membangun tetapi dapat pula meluluhlantakan sebuah peradaban.
Masih ingat menara babel yang karena perpecahan bahasa yang keluar dari mulut yang akhirnya membuyarkan dan mencerai beraikan umat manusia ke seluruh penjuru dunia.
Pun demikian dengan Seorang Tentara Harold Russel, kakinya putus dan menyebabkannya pincang. Hidupnya hancur lebur. Tapi komandannya menguatkan dengan mengatakan "kamu bukan penyandang pincang tetapi kamu adalah seorang diffabel sekarang" jika dikatakan pincang maka semakin putus asalah Ruseel tetapi dengan mengatakan difabel yang artinya "different ability" orang yang memiliki kemampuan berbeda, akan terlihat nuansa yang ditampilkan tidaklah sama. Ia akan termotivasi bahwa ia tetaplah sama dengan manusia lainnya hanya saja ia memiliki kemampuan yang berbeda.
Kalau di budaya kita dikenal adanya istilah "mulutmu harimaumu" mulut yang sejatinya dapat digunakan untuk membantu proses pencernaan dengan mengunyah dan menelan tetapi dapat pula digunakan untuk menggigit teman.
Jadi teringat sebuah lagu pada masa lalu digereja.. "hati hati gunakan... Mulutmu... Karna Bapa disurga selalu lihat kebawah.. Hati hati gunakan mulutmu"....
Selamat beristirahat teman... Sekedar mengingatkan diri sendiri... :)