Sumber Gambar |
Judul diatas sebenarnya terlintas begitu
saja terlebih ketika menyaksikan seorang petugas kepolisian, terutama
yang bertugas dilapangan untuk mengatur ketertiban lalu lintas.
Yup, Polantas atau yang biasa akrab
ditelinga kita dengan sebutan Polisi Lalu Lintas. Beberapa fungsinya
adalah mengurai kepadatan lalu lintas terutama didaerah-daerah tertentu
dan di jam-jam tertentu. Yang lainnya adalah melakukan penindakan
terhadap para pelanggar rambu lalu lintas. Bisa dibayangkan kalau tidak
ada para Polantas di jalanan seputaran Jakarta. Pastilah terjadi
kemacetan dimana-mana.
Sebenarnya dibalik tugas mulia Polantas
untuk mengatur lalu lintas masih ada segelintir oknum yang
menyalahgunakan jabatan dan wewenang yang diberikan kepadanya. Masih
ingat tentunya pelanggar dilarang memutar di Bundaran Hotel Indonesia
yang memberikan “sumbangannya” kepada para oknum Polantas yang nakal.
Sampai tadi pagi saya menyaksikan sendiri,
bukan Polantas Nakal tentunya. Polisi yang bertugas “benar-benar
bertugas” mengurai kemacetan di sekitaran pondok bambu. sekitaran Fly
Over Pondok Bambu. Kalau dari arah Banjir Kanal Timur tidak
diperkenankan untuk terus melaju ke arah kebon nanas. Terlebih ada
seperator yang memisahkan kedua sisi jalan.
Tapi, seperti biasa para pengendara roda 2
demi mengatasnamakan efesiensi memutar seenaknya setelah seperator tadi.
Ini yang menyebabkan kemacetan hingga rutan pondok bambu.
Dan sosok Polantas ini awalnya mengatur
sedemikian rupa agar para pengendara motor tidak memutar didekat
seperator jalan, yah minimal agak jauh sedikit. Memang hal ini sangat
berpengaruh untuk mengurai kemacetan awalnya. Terlebih jika para
pengendara motor tadi patuh.
Rupanya semakin siang semakin ramai saja
pengendara motor yang melintas. Satu dua pengendara mulai melakukan
pelanggaran dengan memutar tepat didepan petugas. Awalnya sang petugas
hanya “ngedumel” dalam bathinnya. Lepas itu puluhan motor memutar tepat
didepan sang Polantas
Menyerah kalah dengan keadaan, sang
Polantas berangsur-angsur minggir dan hilang dari keramaian kendaraan
yang saling serobot. Mungkin dalam bathinnya sang petugas berujar ” biar
tahu rasa kalian, mau diatur supaya lancar aja susah, sekarang makan
tuch macet”.
Sementara dalam bathin para pengendara, ”
hmm, mau mengurai kemacetan apa mau cari "sarapan pagi’ baru kemacetan
segini aja udah nyerah”.
Entahlah… Sampai tulisan ini dibuat sekitaran fly over pondok bambu pastinya padat merayap.