Ilustrasi (Sumber Gambar) |
Awalnya
saya belum paham mengenai jenis penyakit ini, hingga salah satu kerabat divonis
menderita batu empedu. Setelah browsing sana-sini, setidaknya adalah ilmu yang
bisa saya gali dan pelajari, apa itu Batu empedu, kenapa bisa muncul dan
bagaimana cara pencegahannya. Berikut hasil penelusuran saya.
Empedu adalah cairan dalam kantong
empedu yang berperan dalam pencernaan lemak. Jika cairan ini mengeras, maka
akan terbentuk batu empedu. Ukuran batu empedu bermacam-macam. Ada yang sekecil
butiran pasir dan ada yang sebesar bola pingpong. Jumlah batu yang terbentuk
dalam kantong empedu juga bervariasi, misalnya ada orang yang hanya memiliki
satu buah batu dan ada yang lebih banyak.
Batu empedu diduga terbentuk akibat
pengerasan kolesterol yang tertimbun dalam cairan empedu. Hal ini terjadi
karena adanya ketidakseimbangan antara kolestrol dan senyawa kimia dalam cairan
tersebut. Batu empedu umumnya tidak menyebabkan sakit, jadi tidak membutuhkan
penanganan khusus. Tetapi jika batu ini menyumbat saluran kantong empedu,
penderita akan mengalami gejala sakit pada bagian kanan perut yang datang secara
tiba-tiba atau istilah medisnya kolik bilier. Rasa sakit ini
dapat terjadi pada beberapa bagian perut. Di antaranya adalah bagian tengah
perut atau di atas, bagian kanan perut. Rasa sakit ini juga bisa menyebar ke
sisi tubuh atau tulang belikat. Gejala sakit perut ini juga bervariasi,
misalnya: Dapat muncul kapan saja, Dapat berlangsung selama beberapa menit
sampai berjam-jam, Tidak akan berkurang meski sudah ke toilet, kentut, atau
muntah, Frekuensi kemunculannya jarang tapi bisa dipicu oleh makanan dengan
kadar lemak yang tinggi.
Jika batu empedu telah menyebabkan
penyumbatan pada salah satu saluran pencernaan, gejala-gejala lainnya dapat muncul: Sakit perut yang terus-menerus
atau selalu kembali, Demam tinggi,
Sakit kuning,
Detak jantung yang cepat, Gatal-gatal
pada kulit, Kehilangan nafsu makan, Mual dan muntah.
Penting bagi kita untuk mewaspadai kolik
bilier walau gejalanya terasa sepele dan tidak konsisten. Segera
periksakan diri ke dokter jika mengalami sakit perut hebat yang berlangsung
lebih dari delapan jam, sakit kuning atau demam.
Yang rentan untuk menderita penyakit
batu ini dikenal dengan istilah 3 F, FEMALE (Biasanya Wanita), FAT (Yang
bermasalah dengan Berat Badan), FOURTY (Usia 40-an) Selain faktor itu beberapa faktor lainnya adalah Dampak
melahirkan. Wanita yang pernah melahirkan memiliki risiko lebih tinggi. Penyebabnya
mungkin karena meningkatnya kadar kolesterol akibat perubahan hormon selama
masa kehamilan.
Penanganan
untuk batu empedu umumnya dengan operasi pengangkatan kantong
empedu. Walau fungsi organ ini penting, tubuh kita tetap bisa bertahan tanpa
memilikinya. Tanpa kantong empedu, hati akan tetap mengeluarkan cairan empedu
yang membantu dalam pencernaan lemak.
Jenis operasi yang umum direkomendasikan
adalah operasi ‘lubang kunci’ atau istilah medisnya kolesistektomi laparoskopik.
Jenis operasi ini dianjurkan karena metodenya yang sederhana dengan tingkat
risiko komplikasi yang rendah.
Lalu bagaimana dengan kita yang belum
menderita batu emepedu, apa saja yang perlu kita lakukan guna mencegah penyakit
ini. Dalam situs Alo Dokter diterangkan beberapa hal yaitu dengan mengubah pola
makan dan menurunkan berat badan bagi mereka yang mengalami obesitas dapat
membantu mencegah terbentuknya batu empedu. Karena itu, kita sebaiknya
menerapkan pola makan yang sehat dan seimbang serta menghindari konsumsi
makanan yang mengandung lemak dan kolestrerol tinggi. Contohnya: Makanan
bersantan seperti rendang, kolak, serta ketupat sayur, Makanan berminyak
seperti gorengan., Makanan yang terbuat dari kacang-kacangan seperti sambal
kacang atau kuah sate, Kue dan camilan keripik.
Terlalu banyak mengonsumsi minuman keras
juga dapat mempertinggi risiko Anda, jadi sebaiknya jangan berlebihan. Batas
konsumsi per hari yang direkomendasikan adalah 2-2,5 kaleng bir untuk pria dan
maksimal 2 kaleng bir untuk wanita. Sekaleng bir biasanya berkadar alkohol
sebanyak 4,7 persen.
Kelebihan berat badan atau obesitas
merupakan salah satu faktor risiko yang dapat menyebabkan komplikasi batu
empedu. Karena itu, menjaga berat badan yang sehat sangatlah penting.
Disarankan untuk menghindari diet ketat
yang menuntut untuk mengonsumsi makanan rendah kalori dan lemak saja. Penurunan
berat badan secara drastis dalam waktu singkat juga dapat mempertinggi risiko
terbentuknya batu empedu.
Solusi bagi yang menderita penyakit ini
adalah dengan menjaga pola hidup sehat dan dari versi kedokteran harus
dilakukan pengangkatan (operasi) terhadap batu yang mengendap di Empedu, bahkan
jika terjadi peradangan bukan tidak mungkin Kantong empedu harus ikut diangkat.
Beberapa pengobatan Alternatif
menawarkan solusi yang berbeda, dengan mengkonsumsi cairan tertentu konon
kabarnya akan membuat baru empedu luruh dengan sendirinya, tentunya hal ini
perlu diuji kebenarannya.
Dalam situs http://batu-empedu.com/ mereka menawarkan
produk yang sudah dicoba ke beberapa pasien dan membuktikan hasil yang baik.
Nah bagi kita yang belum terkena
penyakit ini, mulai dari sekarang jauhi makanan berlemak, jauhi cemilan-cemilan
yang tidak sehat, Rutin Berolahrga, konsumsi buah yang tinggi serat dan minum
kopi secukupnya dapat membantu menajaga kita menjauhi penyakit batu empedu.
Sumber :