Untuk memulai suatu yang baik memang sulit tetapi untuk mengakhiri sebuah hal adalah cerita lain lagi dan memiliki kesulitannya sendiri. Semuanya ketika kita memulai sesuatu selalu selfless. Awal berbisnis atau bekerja adalah untuk keluarga tetapi pada kenyataannya ketika sudah tercapai keluarga sering tidak ada dan hadir disana.
Saat sudah berhasil kencenderungan orang mulai berlagu (baca : sombong) mulai bertanya fasilitas apa yang akan didapatkan.
Kesempatan demi kesempatan yang hadir terkadang membuat fokus kita berubah arah. Sama seperti orang yang texting (membuat /membaca sms) lalu menyadari bahwa sudah melenceng jauh dari tujuan. Semua kegagalan pribadi merupakan hasil langsung dari fokus yang terpecah. Yakobus 3:16 Sebab di mana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat. Bahkan Tuhan Yesus pernah dicobai. Tujuan Yesus ke dunia adalah untuk menyelamatkan manusia. Karena Ia sudah dicobai dan sudah melewati itu semua.
Mengapa kita melakukan apa yang kita lakukan? Apakah kita suka apa yang kita lakukan? Apakah ini tujuan yang kita mau? Apakah ini semua layak kita dapatkan? Baiknya berhenti sebentar dan menjawab semua itu. Ambil sebuah perenungan agar tidak keluar dari tujuan semula agar kita efektif untuk mencapai sebuah tujuan. Wahyu 2:4-5 Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula. Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat.
Dibulan ini kita belajar untuk tidak hanya memperhatikan diri sendiri. Semua kekacaun dan kejahatan selalu bermula dari mementingkan diri sendiri.
Ingat tujuan semula kita terhadap sesuatu. Renungkan. Dan selama 2 bulan sabathical-nya Ps.Jefrey Rahmat melakukan ini. Kita pun dituntut hal yang sama.
That's all.. happy sundae.