Registrasi |
Bermula dari Informasi seorang Blogger Senior, alhasil saya diperkenankan untuk menyaksikan premiere Film "Mencari Hilal". Dari judulnya saja ada yang unik, hanya 2 suku kata " Mencari dan Hilal". Ada kesederhanaan didalamnya tapi tidak sesederhana yang saya pikir.
Hilal sendiri, ramai dibicarakan ketika menjelang bulan suci, Hilal adalah istilah untuk bulan sabit paling ramping yang terlihat pertama kali setelah bulan baru. Digunakan untuk menentukan awal dan akhir bulan dalam kalender islam.
Hilal-lah yang diangkat menjadi fokus "Mencari Hilal". Dimana keyakinan sejatinya berhubungan
dengan masing-masing personal dan sulit untuk diperdebatkan terutama agama.
Pemahaman yang satu dengan yang lain pun sejatinya akan berbeda meskipun
memiliki latar belakang yang sama.
Pun demikian dengan cerita yang
diangkat dalam film “Mencari Hilal” sebuah film yang disutradarai oleh Ismail
Basbeth. Konflik internal antara seorang Ayah dan anak Lelakinya. Memang
kekuatan konflik adalah kekuatan sebuah cerita yang layak diangkat menjadi
sebuah cerita. Ditambah jika ditengah konflik dibumbui adanya perbedaan keyakinan
meskipun beralaskan satu dasar keyakinan yang sama.
Sedikit Cerita Mencari Hilal
Mencari Hilal adalah cerita seputar kehidupan keluarga Mahmud
(diperankan Dedy Sutomo) seorang pedagang kelontong biasa dipasar tradisional.
Mahmud dilahirkan dengan latar belakang keyakinan Islam yang sangat kuat. Islam
sudah menjadi nafas hidupnya. Bahkan beberapa teman pedagang sering berbeda
pendapat dengan prinsip hidup Mahmud. Harga barang yang Mahmud jual lebih murah
dibandingkan toko tetangga bahkan ia tidak menginjikan jika salah satu
konsumennya membeli semua barang dagangannya. Mahmud berprinsip berdagang itu adalah
ibadah.
Mahmud yang secara tulus berjuang menerapkan
Islam secara kaffaf dalam semua aspek
hidupnya, sedikit terusik dengan berita-berita yang beredar, butuh dana
milyaran menentukan hilal. Sementara ia
dengan pengalamannya, tidak membutuhkan dana sebesar itu mencari Hilal.
Mahmud memutuskan untuk mecari
Hilal, tapi sayangnya sang anak Halilda (Erythrina Baskoro)
melarang, ataupun boleh asalkan ditemani Heli (Oka Antara). Heli sendiri
seorang aktivis yang jarang pulang kerumah, dan kebetulan pulang
untuk mengurus keperluan paspor.
Fokus Cerita seputar perjalanan
Mahmud dan Heli, perdebatan sengit, konflik keyakinan. Semuanya terekam manis di
sini. Menyaksikan film Mencari Hilal, dituntut untuk memiliki perspektif yang
berbeda dalam memandang sebuah konflik.
Konflik pulalah yang
mempersatukan konflik pula yang memisahkan.
Cuplikan dalam Mencari Hilal |
Alasan mengapa harus
menyaksikan “Mencari Hilal”
Pesan moral yang terkandung didalamnya sangat banyak. Memang terkesan
membosankan bagi yang merasa di ajari ketika menyaksikan “mencari hilal”. Film
ini masuk untuk semua usia, meskipun tetap dibutuhkan pendampingan untuk yang
belum berusia matang.
Siapa saja yang disarankan menyaksikan Film ini, Setiap keluarga yang
hendak menambah wawasan dan pola pikir serta pola asuh, keluarga yang sedang
mengalami konflik internal, para pemuka-pemuka agama bahkan politikus disarankan
untuk menyaksikan “mencari Hilal” dan ceritakan apa yang didapat setelah
menyaksikannya. Pastinya akan beragam jawabannya, ada yang mungkin terharu, ada
yang tertampar atau ada yang biasa—biasa saja. Bukan tidak mungkin nanti ada
yang kecewa, marah dan sebagainya.
Jadi tunggu kehadirannya mulai tanggal 15 juli nanti ya.
Menteri Agama pun hadir loh |
Bahkan Menteri Agama Lukam Hakim S, yang menyempatkan datang pada acara premiere menyatakan film "Mencari Hilal" bagus dan layak untuk
ditonton. Pak menteri yang hadir dalam premiere film mencari Hilal, memang
tidak didaulat untuk membuka dan menutup acara premiere. Sehingga sebagian penonton tidak 'ngeh' kalau ada pak Menteri ditengah Premiere "Mencari Hilal"
Tepat setelah film
selesai dengan tulus beliau menyalami Hanung dan rekan-rekan yang terlibat
dalam pembuatan film dan memberikan apresiasinya.
Mengambil latar belakang kehidupan Islam di Jogjakarta , tetap saja “Mencari
Hilal” layak untuk disaksikan semua kalangan dan semua lapisan masyarakat.
Terlebih momen yang diambil sangat tepat di bulan suci ini.
Untuk film yang satu ini, kalian harus bela-belain nonton ya. Jangan
tunggu bajakannya keluar.
Nukilan Mencai Hilal |
Para pembuat Mencari Hilal |
Blogger dan awak media yang hadir |
Thrillernya :)