Dok Pri untuk Ilustrasi |
Rupanya, kalau ada masalah dengan BlueBird, tidak perlu buru-buru panik. Cari pool Taksi
terdekat lokasi kejadian atau meminta salah satu pihak dari Pool terdekat untuk
datang ke lokasi kejadian. Baru setelah hadirnya pihak ke 3 dari Pool taksi,
masalah bisa diselesaikan.
Akhir-akhir ini
Jakarta semakin macet. Lewat Manggarai macet, lewat Senen juga macet apalagi
lewat Sudirman. Apakah pengaruh dari banyaknya kendaraan yang keluar atau
perbaikan-perbaikan jalan yang sedang dilakukan, mungkin juga bisa
kedua-duanya. Terlebih mendekati hari raya Iedul Fitri, pastinya kemacetan akan
bertambah setiap harinya.
Coba lewat Pramuka
Raya sekitaran jam 7.00, dari sekitaran Labschool hingga Kuningan terjadi
antrian yang mengular. Meskipun disana tidak ada pembangunan dan perbaikan
jalan loh.
Beberapa waktu lalu
saya sempat memposting sebuah tulisan singkat mengenai asuransi Raksa. Itu ada kaitannya dengan tulisan yang saya
buat, seharusnya tulisan ini terlebih dahulu barulah disusul dengan Asuransi
Raksa. Tetapi melihat baiknya pelayanan yang mereka berikan membuat postingan
ini sedikit tertunda.
Lalu hubungannya
dengan Blue bird apa ya? Nah itu dia, beberapa waktu lalu, tepatnya Jum’at
pagi, sekitaran pukul 7:45 pagi, tiba disekitaran Jakarta Pusat, tepatnya depan
TIKI Raden Saleh. Kondisi saat itu
jalanan terlihat antri panjang lepas lampu lalu lintas Raden Saleh.
Dok Pribadi |
Bahkan kendaraan
cenderung diam dan hanya bergerak perlahan, pun berlaku hal yang sama dengan
kendaraan depan dan belakang. Tapi siapa sangka di tengah kemacetan yang
lumayan membuat lidah tercekat, ada aja kejadian yang menghampiri dan
menghambat.
Semuanya dimulai
dari sebuah bunyi “BRAAAAK” yang cukup keras ditambah hentakan sedikit
kearah depan.
Senggolan dengan BlueBird.
Saya
tidak menyangka sedikit pun akan bersenggolan dengan BlueBird, setelah bunyi
keras, semua mata yang mendengar terlebih para pejalan kaki, mencari asal bunyi
dan semua mata terarah ke Bluebird dan kendaraan saya.
Langsung
saya pinggirkan kendaraan, diikuti oleh taksi Bluebird. Sopir sedikit panik
ketika melihat kondisi bumper belakang kendaraan, seolah-olah mengakui
kesalahannya (memang dia yang salah).
“Maaf pak, kelepasan
koplingnya”. Saya sudah tidak bisa berkata-kata
lagi. Pak Eska, nama sopir bluebird
dengan nopol B 1521 ETB. Mau diomelin, kasihan sudah minta maaf dan tidak
sengaja pula. Ditambah Pak Eska terlihat lelah sekalipun tetap mau bertanggung
jawab.
Terlebih
saya pernah memposting tentang Bluebird dan juga salah satu pengguna setia Bluebird.
Bluebird
sudah seperti bagian dari saya. Entah Bluebird-nya merasakan hal yang sama atau
saya saja yang ke-geer-an.
“Saya adanya seratus ribu pak”,
lanjut pak Eska.
Maklum baru keluar jam 3 tadi pagi, ada juga 2 voucher. Waduh, sepertinya
tidak cukup seratus ribu melihat kerusakan bumper bagian belakang. Apalagi
corong knalpotnya nyangkut di bemper depan taksinya`
Lalu
bagaimana ini, saya juga sedikit bingung. Atau
mau ke pool disekitaran Ciputat.
Saya asal saja menjawab, okelah. Tapi Pak Eska berubah pikiran, bagaimana
mencari pool taksi BlueBird terdekat. Kami sepakat untuk ke pool taksi terdekat
yaitu disekitaran Garuda, Kemayoran Gempol.
Rupanya,
kalau ada masalah dengan BlueBird, tidak
perlu buru-buru panik. Cari pool Taksi terdekat lokasi kejadian atau meminta
salah satu pihak dari Pool terdekat untuk datang ke lokasi kejadian. Baru
setelah hadirnya pihak ke 3 dari Pool taksi, masalah bisa diselesaikan.
Memang,
tetap sopir yang dimintakan tanggung jawab, tapi sepengetahuan dari pihak
BlueBird selaku manajemen.
Sedikit Pesan untuk
BlueBird
Selaku
perusahaan yang sudah bertahun-tahun menggeluti dunia transportasi
personal,Blue Bird bukanlah pemain baru. Tetapi tetap diperlukan sebuah alat
untuk melakukan kontrol terhadap para pengemudinya. Contohnya Pak Eska,
sepertinya beliau terlihat lelah ketika mengendarai taksi. Usut punya usut,
beliau rupanya baru saja membawa keluar taksinya pagi jam 3, sementara mungkin
saja hari itu bukan giliran ia “menarik” kendaraannya.
Semoga
juga manajemen taksi BlueBird memiliki sebuah alat untuk mendeteksi sopir-sopir
yang kelelahan ataupun yang kurang fit. Dan melakukan sesuatu untuk memulihkan
stamina para sopir. Memaksa para sopir untuk selalu tetap berada dalam kondisi
prima. Dalam hal ini, untungnya hanya senggolan antar kendaraan yang tidak
memakan korban jiwa. Bayangkan jika terjadi senggolan yang menyebabkan salah
satu pihak terluka.
Pastikan
juga, semua kendaraan dalam kondisi prima dan layak jalan. Jangan sampai ada
kesalahan teknis dari kendaraan, sepertinya kalau hal teknis, semua kendaraan
Bluebird sudah layak.
Yang
terakhir, memastikan sopir bertanggung jawab terhadap setiap kelalaian yang
dilakukan adalah baik. Tetapi seolah-olah memberikan semua tanggung jawab ke
sopir, kasihan juga para sopir.
Pengalaman
kemarin adalah pihak Bluebird berusaha memastikan Pak Eska untuk melakukan
pembayaran biaya klaim asuransi, kalau kendaraan tidak diasuransikan pastinya
biaya yang dikeluarkan akan lebih besar. Memang dari Pihak BlueBird memberikan
dana talangan terlebih dahulu dan nantinya akan diganti oleh si sopir entah
bagaimana caranya.
Semoga
kedepannya, kejadian-kejadian seperti ini dapat diminimalisasi, meskipun di
jalan terkadang resikonya kalau tidak disenggol, ya nyenggol. Tetapi setidaknya
faktor dari “human eror” dapat
dikurangi.
Dari
pengalaman saya dapatlah kita tarik beberapa hal yang dilakukan jika terjadi
sesuatu dijalan,
1.
Tetap tenang jangan terburu panik.
Terlebih maraknya kejahatan bermoduskan kecelakaan lalu lintas. Perhatikan
keadaan sekitar, apakah aman dan tidak ada unsur kesengajaan.
2. Pinggirkan kendaraan terlebih
dahulu, agar kendaraan yang lain dapat mendahului dan kita dapat melakukan
pemeriksaan terhadap kendaraan. Untuk hal ini, gunakan kamera handphone untuk
mendokumentasikan setiap kerusakan. Sekaligus melakukan perekaman data terhadap
kendaraan yang bersinggungan dengan kendaraan kita.
3.
Lakukan pembicaraan yang baik dan
tenang, jangan terburu emosi, apalagi melakukan kontak fisik (seperti memukul,
menendang dan lainnya). Bicarakan semua kemungkinan-kemungkinan perbaikan dan pertanggungjawaban
terhadap setiap kerusakan. Usahakan untuk membicarakan dengan disaksikan pihak
ke 3 atau lakukan perekaman percakapan sederhana dengan Handphone.
4. Tetap hati-hati dan asuransikan
kendaraan untuk menghindari kerugian akibat tangan –tangan jahil dan
oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.
Tetap
hati-hati dan tingkatkan kewaspadaan sangat diperlukan dalam berkendara, jangan
lupa berdoa sebelum mengendarai sesuatu. Terkadang yang namanya kejadian (baca: kecelakaan),
meskipun sudah waspada dan hati-hati,
kelalalaian orang lain mampu membuat kita celaka.
Hindari kendaraan-kendaraan yang terlihat kelebihan muatan, terlihat oleng dan yang mencurigakan. Bukankah menghindar lebih baik daripada mendapatkan masalah dikemudian hari.
Selamat
beraktivitas, semoga bermanfaat
Alhamdulillah Pak Eskanya mau bertanggung jawab ya, Mas. Kasihan juga sih kadang. Tapi ya emang salahnya dia. Semoga cepat selesai perbaikan mobilnya, Mas :)
BalasHapusBetul ibu putri... syukurnya beliau mau bertanggung jawab :) mungkin dia juga ngga enak dengan tempatnya bekerja ya.... Saya juga berharap beliau mendapatkan rejeki lebih lagi setelah kejadian kemarin dan setidaknya belajar untuk lebih hati - hati dijalan :)
HapusPerbaikan kendaraan saya menunggu bengkel beroperasi normal.. palingan senin depan.. :)