Turap bermasalah, satu persatu
batu kali yang merupakan bahan dasar turap
itu lepas. Dan khawatirnya jika musim penghujan datang akan menimbulkan masalah
baru. Berbekal kekhawatiran itu beberapa warga Cluster Bali 2 mencoba
mendatangi pihak PT. Karya Makmur selaku Developer dari perumahan ini. Tujuannya
adalah membicarakan bagaimana kondisi kekuatan Turap.
Rumah sejatinya sebagai sebuah
tempat tinggal harus memenuhi beberapa kriteria setidaknya Aman dan Nyaman.
Aman sendiri melingkupi aman dari tangan pencuri (orang jahat) dan gangguan binatang
liar dan semacamnya. Nyaman berarti kita selaku penghuninya merasakan
kedamaian, ketenangan ketika tinggal di dalamnya.
Nah berangkat dari rasa aman dan
nyaman itu, beberapa pesan saya untuk teman-teman blogger jika hendak membeli
sebuah hunian. Perhatikan detil bangunannya, mulai dari spesifikasi bangunan
hingga bentuk bangunan kasat mata yang terlihat. Mengapa demikian, terkadang
antara spesifikasi bangunan dengan wujud nyata banyak yang berbeda. Entah karena
ulah developer nakal atau karena ketidak sengajaan.
Jangan hanyut karena penampilan
fisik saja yang tampak indah di mata. Karena fisik sebuah bangunan dapat menipu.
Jangan juga mentang-mentang fisiknya sederhana lalu mengambil kesimpulan rumah
jadi murahan.
***
Begitupun yang saya alami dengan hunian yang ditinggali. Cerita
berawal dari TURAP. Turap itu sendiri adalah suatu konstruksi bertujuan untuk
menahan tanah agar tidak longsor dan meninggikan lereng alam suatu tanah. Di
lapangan, dinding penahan tanah dapat ditemui pada saluran air di samping
jalan, pada pinggir sungai agar tebing sungai tidak longsor, pada bendungan dan
saluran irigasi dan dinding penahan bukit agar tidak longsor.
Cerita pun berlanjut, hunian daerah
saya tinggal itu bentuknya menurun. Sehingga antara beberapa rumah bagian atas
dan bagian bawah terpisahkan dengan Turap.
Turap bermasalah, beberapa rumah di
bagian bawah, bagian belakangnya berbatasan dengan Turap dirumah atas, satu
persatu batu kali yang merupakan bahan
dasar turap itu lepas. Dan khawatirnya jika musim penghujan datang akan
menimbulkan masalah baru.
Rapat di PT Karya Makmur |
PT. Karya Makmur sendiri di
wakili oleh Bapak Amir dan Pak Benny. Sementara dari perwakilan warga tidak
kurang dari 15 warga yang hadir ditemani Ketua Paguyuban dan Pengurus Lintas
RW. Lebih satu setengah jam diskusi yang berjalan alot antara warga dengan Pak
Amir.
Selaku perwakilan Karya Makmur (KM),
Pak Amir menyampaikan terima kasih atas kehadiran warga yang sudah menyediakan waktu
untuk berada di kantor KM. Point-point warga yang sudah disampaikan beberapa waktu
lalu ditanggapi KM sebagai berikut.
- KM akan bersedia melakukan penggantian sebesar Rp. 500.000/M2 bagi warga yang lahannya terkena penguatan Turap.
- Perkuatan Turap harus dilakukan secepatnya, mengingat kondisi Turap di beberapa titik sudah berada dalam kondisi yang riskan, hal ini diakui sendiri oleh Pak Amir.
- Untuk Desain Turap itu sendiri KM akan sangat terbuka jika ada warga yang memberikan masukan dan idenya.
Pak Dance selaku warga cluster Bali
2 yang tempat tinggalnya berdampak langsung dari perkuatan TURAP, menyatakan
kekecawaannya dengan pihak KM. Menurut beliau, awal tanah yang di beli dari
pihak developer itu sendiri sudah berada di atas Rp. 2.000.000,-
“Akan tidak adil sekali jika
tanah yang sedari awal sudah dihargai
dua juta rupiah tetapi diganti hanya sebesar lima ratus ribu rupiah saja”,
tuturnya.
Sementara tanah yang terpakai
tidak kurang dari 8M lebar dan ke depan kisaran 60 CM.
Meskipun dari pihak KM berdalih
dengan alasan, lahan yang berkurang tidak akan berpengaruh di sertifikat.
Situasi Rapat yang alot |
Pak Bayu, ketua Paguyuban memberi catatan tambahan
kepada pak Amir, “beberapa kali KM
selaku developer sudah menjanjikan perbaikan-perbaikan di Cluster Bali 2,
hingga saat ini realisasinya baru
sebatas di angka 20 persen, warga masih nerima-nerima saja kan”, imbuhnya. Ketika
masalah turap muncul sepertinya masalah ini harus ditangani segera sebelum
muncul korban jiwa dan materiil yang lebih besar.
Warga sendiri sepakat dengan
keputusan :
- Penggantian lahan warga yang terpakai tidak kurang dari Rp. 2.500.000,-/ M2
- Survey spesifik rumah dari KM juga harus diberitahukan kepada warga. Menghindari ketiadaan warga di rumah.
- Survey Tanah harus segera dilakukan.
- PT Karya Makmur harus membuat Jadwal detil setiap kegiatan yang akan di lakukan. Sehingga warga tahu adanya tindakan dari PT. KM
Suasana rapat membahasTURAP |
Warga sepakat hingga batas waktu
diatas, semua akses PT Karya Makmur ke dalam Cluster Bali 2 di hentikan
sementara waktu.
Saya juga berpesan kepada Pak
Amir, untuk perbaikan Turap, tidak juga hanya kepada warga yang berdampak. Tetapi
perhatikan kepada warga-warga lainnya yang berbatasan dengan Turap. Meskipun
saat ini seperti hunian saya belum memiliki masalah signifikan tetapi karena
adanya perbaikan di tempat Pak Dance, jangan sampai memberikan imbas negatif kepada tempat tinggal
saya.
Perbaiki yang mana perlu
diperbaiki, perhatikan dampaknya terhadap yang lain. Gunakan empati Pak Amir,
seandainya posisi pak Amir yang menempati posisi kami akan berlaku seperti apa.
Pak Amir, hanya mengangguk, entah
sepaham dengan saya atau sekadar formalitas. Harapan kami selaku warga bali 2
adalah perbaikan Turap selesai dengan baik sebelum muncul masalah-masalah baru
di kemudian hari.
Bukankah mencegah lebih baik daripada
mengobati..
Baca Juga :
1. Halal Bihalal Warga Cluster Bali
2. Paguyuban Bali 2
3. SekitaranCluster Bali 2
Gambar : Dokumentasi Pak Nugi Warga Cluster Bali 2
Baca Juga :
1. Halal Bihalal Warga Cluster Bali
2. Paguyuban Bali 2
3. SekitaranCluster Bali 2
Gambar : Dokumentasi Pak Nugi Warga Cluster Bali 2
Aktivitas warga |
Sumber rujukan http://pututh.blogspot.co.id/2012/01/dinding-penahan-tanahturap.html
Semoga permasalahan turap ini segera diperbaiki ya... Aspirasi warga didengar benar2.
BalasHapusIya mba euisry....semoga pihak developer mau mendengar keluhan warga yang sudah membeli produk mereka.. Anggap saja ini layanan purna jual ya...
HapusSemoga masalahnya cepet selesai dan tidak ada masalah yang berlarut-larut ya Bang...
BalasHapusYup bro... Itu juga harapan warga tempat tinggal saya... :)
HapusKalau diBicarakan baik2 pasti damai rasanya, banyak lho yang ampe bentrok2 dan memakan korban. Hehehe
BalasHapusIya mas adi.. Semoga ngga berakhir dengan bentrok fisik yang ngga perlu ya.. Kalau sudah bentrok fisik pastinya akan menimbulkan masalah baru yang mungkin akan memperpanjang masalah yang sudah ada.
HapusSemoga permasalahannya cepat terselesaikan dan tidak adalagi yang dikhawatirkan.
BalasHapusSip.mas Timur...semoga masalah ini cepat selesai ya...
HapusWarga harus kompak ya supaya haknya terpenuhi. Di perumahan aku juga ada tebing ambles yg dekat sungai. Meskipun itu untuk taman, tapi warga tetap minta tebing tsb dikuatkan sesuai dg peruntukannya, juga utk mencegah longsong yg merembet kerumah warga.
BalasHapusbener ibu lusi...sama seperti warga di kediaman ibu .... warga juga disini meminta sesuatu yang sewajarnya kok.. sebelum ada korban jatuh akibat rubuhnya turap tadi.... semoga masalah di daerah kami dapat selesai dengan baik ya :)
HapusSemoga dengan hasil catatan dari P. Kornelius menjadi berita yg berarti bagi KM....
BalasHapussemoga masalah ini juga menjadi perhatian dan dapat mendapat titik temu demi kenyamanan penghuni cluster Bali 2......
salam hangat heru