Uang selalu mejadi topik yang tidak habis jika dibicarakan. Sebagian
kita merasakan pendapatan dengan pengeluaran tidak sebanding.
Mendapatkan uang dengan segala upaya, tidak kenal waktu, apapun dilakukan.
Tetapi tahukah kita? Seberapapun hasilnya
tanpa didukung dengan perilaku menghargai uang yang baik, pastinya akan menguap
begitu saja. Ketidakperdulian terhadap uang sama buruknya dengan mencintai uang
secara berlebihan, begitu Dwita menyimpulkan.
Dwita Ariani seorang Financial
Planner menjelaskan, perilaku mempengaruhi uang yang kita miliki.
Berbeda sedikit dengan buku-buku keuangan sejenis, ia mencoba
menjelaskan dari sisi Filosofi uang itu
sendiri.
Dwita mengambil sebuah contoh
ketika berada dijalan, disenggol dengan mobil mewah, biasanya akan mengatakan
(terutama yang belum berubah) “dasar
orang kaya sialan, baru punya mobil aja berlagu padahal mobil hasil korupsi.”
Menjadi kaya seolah-olah
sebuah kesalahan atau memberi label kepada seseorang bahwa kekayaan yang
dimiliki didapat dari hal tidak wajar, tanpa mengetahui kondisi sebenarnya seseorang
mengumpulkan kekayaan dengan susah payah. Ini yang disebut Dwita
dalam bukunya “YOUR MONEY, YOU ATTITUDE” pikiran negatif tentang uang.
Dwita menerangkan, siapa dan
bagaimana cara berpikir serta kebiasaan dan apa yang kita rasakan terhadap diri
sendiri, menentukan apakah layak memiliki kekayaan yang diinginkan? Karena uang
hanya dapat berkembang sejauh apa yang
kita lakukan, halaman 24.
Dengan menilai orang lain negatif
mencerminkan keadaan yang kita miliki saat ini.
Beberapa bahkan tidak perduli
dengan uang yang dimilikinya. Mudah mendapatkan, mudah untuk mengeluarkan. Bahkan yang sulit untuk mendapatkan tapi
tetap mudah untuk menghabiskan. 80% perubahan yang harus dilakukan adalah
mengubah kebiasaan, perilaku dan pola pikir. 20% lainnya adalah mempelajari hal
mendasar tentang mengelola keuangan dari buku, internet dan mengikuti kelas
financial (hal 30).
Bahkan banyak yang berupaya dengan
bekerja sekeras-kerasnya hingga lupa waktu, lupa segalanya. Mengabaikan semua
yang dimiliki, keluarga, teman, kerabat
hingga kesehatan.
Pesan Dwita adalah jika ingin mendapatkan lebih maka pertinggilah
standar kehidupan dan lakukan hal yang lebih, bekerja secerdas-cerdasnya bukan
sekeras-kerasnya.
Buku setebal 202 halaman, cocok untuk seseorang yang mau belajar
keuangan tanpa perlu ribeti dengan rumusan-rumusan keuangan yang “njlimet” .
Tapi tetap rumusan disajikan Dwita dengan bahasa menarik dan mudah dipahami. Ditambah beberapa
bagan/tabel yang membantu memudahkan
mengelola pengeluaran baik dalam sebulan ataupun setahun.
***
Salah satu bab membahas
investasi, mengulas beberapa rasio yang perlu diperhatikan. Seperti :
- Rasio Hutang, hutang sehat adalah tidak lebih 30% dari penghasilan didapat.
- Rasio likuiditas, aset yang dimiliki berbanding dengan jumlah kebutuhan hidup setiap bulannya, contoh yang diberikan jika asset sebesar 50 juta dengan biaya hidup sebesar 5 juta/bulan maka asset mampu menghidupi selama 10 bulan. Dengan catatan jika tidak memilki penghasilan dari pekerjaan. Idealnya perhitungan rasio ini 12 bulan.
- Rasio Pengeluaran, maksimal pengeluaran 70% dari pendapatan dengan alokasi 30% untuk investasi.
Dwita diberikan kebebasan
mengelola keuangan sejak kecil oleh orangtua dan menjadikannya sosok penuh perhitungan tapi tidak pelit. Membeli
barang hanya yang dia butuhkan tetapi tidak diinginkan. Karena kebutuhan dan
keinginan adalah 2 hal berbeda.
Buku Your money your attitude,
tidak melulu membahas masalah keuangan yang didapat dan dikelola. Cara
pengelolaan sederhana tanpa
melupakan bagian untuk keagaaman
(sedekah, amal, persepuluhan) dan berbagi untuk sesama.
Terakhir dalam hal berinvestasi,
Dwita berpesan agar berlaku seperti cerita angsa bertelur emas, dalam investasi
diperlukan kesabaran, ketelitian dan proses belajar yang tidak berhenti. Jangan
hanya karena keserakahan sesaat, angsa bertelur emas dipotong demi mendapatkan semua
emas yang berada di perutnya. Alih-alih mengembangbiakkan angsa untuk
mendapatkan hasil lebih, yang ada angsa mati dan tidak ada lagi telur emas.
Buku ini sudah beredar di toko buku Online dan Offline
Penulis : Dwita
Ariani Bunda/@BundaWita
Ukuran : 14 x 20 cm
Tebal : xxii + 202 hlm
Penerbit : TransMedia Pustaka
ISBN : 602-1036-17-4
Ukuran : 14 x 20 cm
Tebal : xxii + 202 hlm
Penerbit : TransMedia Pustaka
ISBN : 602-1036-17-4
Cetakan I : Tahun 2015
Harga : Rp.
59.000,-
Bagua sepertinya bukunya Bang. Saya pengen baca jadinya. Tapi pesan utama untuk bertanggung jawab atas keuangan pribadi itu yang paling penting Bang menurut saya. Udah ada rencana bikin postingannya sih sayah. Hehehe.
BalasHapus"Tapi pesan utama untuk bertanggung jawab atas keuangan pribadi itu yang paling penting"... SEPAKAT dengan DANI :)
Hapusuntung aku udah meninggalkan masa lalu kelam punya hutang kartu kredit bang hiiihii
BalasHapusmasa lalu rupanya mengajarkan banyak hal ya mba Diah . . . .
Hapusuntung aku udah meninggalkan masa lalu kelam punya hutang kartu kredit bang hiiihii
BalasHapusIni dia attitude emang harus dijaga, termasuk terhadap penggunaan uang yaa..
BalasHapusbetul mba ristin,.... attitude terhadap penggunaan uang memang harus di jaga :)
Hapuscara mengelola keuangan itu susah-susah gampang ya, harus ada kedisplinan untu menerapkannya
BalasHapusbetul.. mba lia.. susah2 gampang ... kembali ke masing2 personal :)
Hapus