Pasca kejadian yang kebetulan bertepatan dengan awal tahun,
ya sudah sekalian buat resolusi tahun
2016. Jadikan Tahun ini adalah tahun untuk kembali membangun Pariwisata.
Setidaknya selaku Blogger saya harus ikut membangun Citra positif Pariwisata
negeri sendiri.
Tidak butuh waktu lama
untuk memulihkan Jakarta dari luka Bom Thamrin. Hmmm... sepertinya harus
diralat, Jakarta memulihkan diri pasca Bom Thamrin. Lebih enak didengar Jakarta
semakin berbenah diri pasca ledakan.
Momentum ledakan yang
sempat membuat “geger” beberapa waktu lalu dinilai sebagian kalangan akan mempengaruhi
sektor ekonomi dan pariwisata. Lepas beberapa menit setelah kejadian muncul himbauan
positif di dunia maya untuk tidak menyebar foto korban jiwa, dilanjutkan dengan
City check in yang menyatakan daerah yang kita kunjungi sudah aman.
Lihat, pada saat yang
bersamaan di tengah hiruk pikuk kegaduhan, kita semua masih bisa merapatkan
barisan dan membangun soliditas untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Jakarta
pada khususnya. Tapi masalahnya kenapa juga harus nunggu ada aksi “kecil-kecilan”
yang dapat membuat kita satu.
Keindahan Kintamani Bali |
Teror yang menyatukan.
Berkaca dari
pengalaman-pengalaman sebelumnya, setiap ada kejadian pastinya akan berimbas
pada sektor ekonomi dan pariwisata. Dan setiap kementrian dan instansi yang
terkait akan berusaha “mati-matian” untuk membangun kembali Citra yang sudah
jatuh.
Pun demikian dengan
kementrian Pariwisata, pasca insiden Thamrin. Arief Yahya selaku Menteri
Pariwisata memastikan dengan turun ke lapangan langsung. Seberapa jauh imbas insiden Thamrin ini?
Hasil penelusuran
beliau sendiri dapat disimpulkan (sumber Poskota.com) pengecekan sudah dilakukan di 14 hotel di sepanjang Jalan Thamrin –
Sudirman, tidak ada tamu mempercepat check out, semua confidence suasana sudah
pulih. Ke-14 Hotel yang dicek antara lain, Sari
Pan Pacific, Hotel Indonesia Kempinski, Ibis Tamarin, Grand Hyatt, Fave Hotel,
Ar+Hotel, Pullman, Akmani Hotel, Oria Hotel, Mandarin Oriental, Grand Cemara,
Hotel Kosenda, Morrisey Hotel dan Amaris Hotel. Bahkan Arief Yahya
memastikan “Tim Crisis Center sudah mengecek satu per satu, dan aman. Mereka
sangat percaya bahwa insiden di Thamrin itu sudah lewat, dan tidak berpengaruh
sama sekali,” jelasnya.
Herry Lukman, BOD Sari
Pan Pacific Hotel, yang paling dekat dengan tempat kejadian perkara (TKP) menambahkan
“Tamu-tamu tidak ada yang complain,
tidak ada yang mempercepat kepulangan, apalagi eksodus? Yang sudah reservasi
pun tidak ada yang cancel. Kami senang, polisi mengerahkan pasukan K-9, anjing
pelacak yang sudah terlatih dan sangat sensitive terhadap bom, jadi kami merasa
yakin,”
Lalu bagaimana dengan
lokasi wisata lain apakah Insiden Thamrin ada pengaruhnya? Batam yang juga
diwawancara langsung oleh Menpar Arief Yahya memastikan, Batam aman. Bahkan,
saat ini sedang ramai dengan turis dari Korea dan Singapore. “Mereka
nyaman-nyaman saja. Tidak terpengaruh dengan kejadian di Jakarta. Yang harus kita lakukan adalah jangan
sembunyi ke dalam, justru kita harus berani promosi gencar ke keluar,”
usul Andy Fong.
Apa yang terjadi dengan
Bali? Destinasi wisata nomor satu di Indonesia, yang didarati 40% dari
wisatawan mancanegara. Reiner Daulay, pemilik Radana Hotel Kuta. Mengatakan “Saya
monitor detik per detik, sampai dengan malam (hari kejadian) tidak ada cancel
sama sekali. Bali sangat aman, dan tidak terpengaruh oleh suasana 5 jam di ibu
kota itu.
Lalu apa yang saya lakukan.
Akan tidak elok jika kita
hanya turut berkomentar bahwa Jakarta aman, Indonesia aman tanpa terlibat andil
apapun di dalamnya.
Pasca kejadian yang
kebetulan bertepatan dengan awal tahun, ya sudah sekalian buat resolusi tahun 2016. Jadikan
Tahun ini adalah tahun untuk kembali membangun Pariwisata. Setidaknya selaku
Blogger saya harus ikut membangun Citra positif Pariwisata negeri sendiri.
Kintamani |
Kebetulan juga sebelum
kejadian Thamrin saya sudah berencana untuk berlibur di pula Dewata Bali. Dengan
adanya kejadian ini, sedikitpun tidak menyurutkan niat saya untuk membatalkan berlibur
ke pulau seribu pura. Alih-alih membatalkan yang ada semakin semangat, seperti
apa ya keadaan Bali pasca ledakan Thamrin. Meskipun sudah dijawab oleh MenPar
diatas. (Bali baik-baik saja....)
Dan sebisa mungkin untuk
mendokumentasikannya dalam bentuk tulisan dengan hashtag #Wonderful Indonesia #Wonderful Bali, lanjut tidak hanya di Pulau
Bali saja, coba juga destinasi-destinasi wisata menarik dalam negeri lainnya.
Mulai bangun kecintaan
terhadap wisata budaya sendiri kunjungi obyek wisata dalam negeri dan ceritakan
kepada dunia luar.
Kalau bukan kita yang
mengenalkan Indonesia ke dunia luar,
Siapa Lagi?
Kalau bukan sekarang kita
mengenalkannya, Kapan Lagi?
jgn lupa mampir ke bali barat ya bang... :)
BalasHapushehehehehehe.. siap ibu inda :)
HapusSeneng banget sama quote di gambarnya.
BalasHapusKita tidak butuh rencana, hanya butuh secangkir kopi
dan ayo laksanakan!
ngena banget agar kita ikut melestarikan pariwisata Indonesia.. maju terus pariwisata Indonesia.
Yup.. Bener mas maju terus pariwisata Indonesia.. :)
Hapus