Lokasinya persis dedepan BCA Cikini |
Jarang-jarang loh ada "orang betawi" yang menekuni profesi ini. Sebab
bukan rahasia umum lagi kebanyakan profesi tambal ban disandang suku
kami (batak).
Pagi itu cuaca sedang tidak bersahabat. Hujan kategori ringan hingga sedang melanda kawasan cikini dan sekitarnya. Kalau sudah turun hujan biasanya diikuti genangan di jalan.
Para pengguna jalan baik roda 4 dan roda harus siap ekstra hati-hati. Tapi
namanya dijalan apapun bisa terjadi. Genangan dapat di hindari, tapi
siapa juga yang memperhatikan benda-benda kecil, tajam dan berbahaya.
Itulah
yang terjadi pada "black" tunggangan saya kala itu ketika hujan.
Lajunya tidak seimbang disebabkan volume angin salah satu ban
bagian belakang tidak merata.
Beruntungnya "black" bannya tubeless. Meskipun volume angin berbeda tetapi tetap dapat di bawa jalan.
Sebenarnya petugas keamanan Bank BRI cabang Kramat, Pak Ali, sudah memperhatikan ada yang salah dengan kendaraan "black". Ia juga mengingatkan agar segera diperiksa. Sebelum benar-benar kempis.
Dugaan
saya, mungkin karena udara dingin menyebabkan volume angin ban
berkurang (jadi inget percobaan balon waktu sekolah). Nanti kalau
ditambah angin juga selesai.
Sepanjang jalan Kramat Raya
hingga ke Tugu Tani hampir tidak ada tukang tambal ban. Kebanyakan
tukang cat duco yang menawarkan jasa mereka. Hingga tiba di stasiun Cikini. Syukurlah ada gerobak tambal ban.
oo00oo
Orangnya ramah dengan gurat wajah "'kotak" khas orang sumatera. Kerjanya juga gesit, hanya butuh 20 menitan. Selesai melakukan penambalan.
Awalnya saya hanya meminta agar ditambah angin. Abang tambalnya malah menawarkan agar dilakukan pemeriksaan ban, takutnya ada bocor.
Bannya yang sedang diperbaiki bag roy |
20 menit perbaikan, ia sempat enggan menjawab namanya. Saya duga ia "Hallak kita" (sama-sama orang batak). Hehehhe ia pun menggeleng. Rupanya sudah banyak yang menebak ia orang sumatera.
Paku yang tertancap di ban |
Tapi bang Roy juga mengeluhkan banyak razia dari satpol PP. Hal ini karena pemkot Jakarta Pusat hendak meraih Piala Adipura. Alhasil orang sepertinya harus "minggir" dahulu.
Bang Roy beraksi mereparasi ban |
Ia pun terkesan kucing-kucingan dengan petugas satpol PP. Jika dilihat dari jauh ada razia maka bang Roy buru-buru menyembunyikan gerobak tuanya.Ah, tidak tega juga saya mendengar cerita beliau. Tapi sudah keharusan juga dari satpol PP untuk menata Jakarta agar lebih indah dan tertib.
Serba salah memang sih ya Bang untuk mengatur keruwetan Jakarta dengan profesi non formal seperti Bang Roy ini. Dibutuhkan tapi harus ditata dengan rapi.
BalasHapusbenera mas dhani... dibutuhkan tapi harus ditata dengan rapi :)
HapusJiah. Belom beres kepencet.
BalasHapusKarena kalau dihapuskan, saya rasa kalau kejadian kempes ban yang butuh ditembel, harus bener-bener kerja keras dorong sampai bengkel kalau tidak ada orang seperti Bang Roy
Iya mas dhani.. Keberadaan bang roy dibutuhkan. . Teruatama jika keadaan mendesak dan darurat... Tapi tetap kerapihan dan keindahan kota Jakarta jangan juga di kesampingkan. ..
HapusMrmang klo dah bocor bikin panik ya, apalagi klo lagi ada keperluan mendadak, duh..pusing psla berbie
BalasHapusKlo tambsl menambal ban, aku masih bingung sntara yg tubless n bukan
Hehehehe.. Bisa aja mba pratiwi.. Bedanya biasanya dari harga mba.. Tubeless lebih mahal dari ban non tubless... Lainnya kalo ban non tubeless (pake ban dalam) kalau kena paku langsung meletus (pecah) tubeless engga.. Tapi perlahan lahan anginnya kurang... Kendaraan saat ini kebanyakan sudah mengadopsi ban tubeless..
Hapusjadi ingat dulu pernah bikin artikel soal tambal ban di kompasiana :)
BalasHapuskadang emang ironis ya mas sampe kucing2an sama satpol pp...
tapi ya gimana lagi, namanya peraturan harus diikuti
keren mas reportasenya, menjiwai banget
Bener mas.. Semoga ada solusi permanen bagi orang orang seperti bang roy.. Mereka dapat tenang mencari nafkah tanpa harus kucing kucingan dengan petugas
HapusIya semoga ada solusi untuk orang-orang seperti Bang Roy. Membiarkan jakarta terus berantakan juga enggak tega. Memikirkan nasib Bang Roy apa lagi. Ah semoga semuanya berjalan seiring..
BalasHapusAmin ya ibu evi.. Semoga ada solusi terbaik bagi semuanya demi Jakarta yg lebih baik :)
Hapustukang tambal ban kadang kucing-kucingan sama satpol PP
BalasHapusbtw jenis reportasenya keren Bang
menurut saya out of the box
salam sehat dan sukses bang Lius
Bener mas agung.. Masih ada beberapa yg kucing2an dengan petugas...btw bukan reportase kok.. Hanya sekedar bercerita pengalaman aja .. #usersexperience :)
HapusKasihan orang kecil macam Bang Roy, untuk hidup saja sulit, harus dikejar-kejar petugas pula. SEmoga menemukan solusinya.
BalasHapusSip.. Semoga ada solusi yang lebih baik ya mba een endah :)
Hapus