Setidaknya dalam waktu 6 tahun dua kali sudah berkunjung ke klinik dokter ini. Kalau tidak terpaksa benar, saya sendiri enggan untuk datang ke tempat praktek beliau. Pengalaman 3 tahun lalu koreng di kaki sembuh dibuatnya. Dokternya sendiri ramah dan bersahabat sebenarnya. Terlebih ia akan meladeni setiap pertanyaan yang diajukan pasien.
Alhasil, setelah lelah dengan luka koreng di kaki yang tidak kunjung
sembuh, mau tidak mau dan suka tidak suka harus berkunjung juga.
Pastinya kalian akan
bertanya kenapa saya enggan untuk berkunjung ke klinik dokter kulit? Saya masih
“Jengah“ dengan namanya Dokter Kulit dan Kelamin. Dalam benak saya yang datang ke
sini adalah orang-orang yang bermasalah dengan kelaminnya, padahal tidak
demikian setelah berbincang panjang lebar dengan dokternya. Dr. Sasa Khairunisa, SPKK, nama lengkapnya, ia berpraktek di salah satu apotik sekitaran poltangan Pasar Minggu, Jakarta Selatan
Neurodermatitis.
Informasi
dari blognya dr. Alvianto.logspot.co.id yang saya kunjungi tanggal 20 Maret
2015 menegaskan bahwa Neurodermatitis adalah suatu peradangan menahun pada
lapisan kulit paling atas yang menimbulkan rasa gatal. Penyakit ini menyebabkan
bercak penebalan kulit yang kering, bersisik dan berwarna lebih gelap, dengan
bentuk lonjong dan tidak beraturan, kalau menurut saya pribadi seperti koreng
yang tidak segera sembuh. Disertai gejala garis kulit tampak menonjol
(likenifikasi), akibat garukan atau gosokan berulang karena berbagai rangsangan
pruritogenik. Karena gatalnya tidak tertahan yang menyebabkan saya menggaruk
berulang-ulang dan garukan inilah yang menjadi pemicu semakin menebalnya
lapisan kulit.
Penyebab neurodermatitis masih belum diketahui secara pasti. Dapat timbul akibat dari iritasi menahun dan garukan yang berulang-ulang meningkatkan terjadinya neurodermatitis. Penyakit ini biasanya berhubungan dengan : 1) Dermatitis Atopik, 2) Psoriasis, 3) Kecemasan, depresi ataupun penyakit psikis lainnya. Nah untuk saya pribadi menurut dokternya adalah karena kecemasan atau stres dengan keadaan.
“Coba
pikir pelan-pelan pak, sekiranya apa yang membuat bapak stres, tanya sang
dokter.“ Saya
juga berfikir keras, kira-kira apa yang membuat saya stres dan memicu timbulnya Neurodermatitis ini. Masih menurut beliau,
saya termasuk beruntung, yang hanya kembali memeriksakan diri seetelah 3 tahun.
“Banyak
yang diluar sana, rutin kembali setiap
enam bulannya, Lanjutnya.”
Dokter
yang memang spesialisasinya Kulit dan Kelamin menegaskan penyakit
Neurodermatitis sebenarnya tidak tergolong sebuah penyakit yang sulit untuk
ditangani. Pencegahannya pun
terbilang mudah.
beberapa hal yang disarankan dokter untuk dilakukan agar terhindar dari Neurodermatitis
- 1. Jauhi hal yang membuat seseorang depresi dan stres,
- 2. Jika sudah terkena Neurodermatits kurangi interaksi dengan tangan (menggaruk)
- 3. Tingkatkan kualitas daya tahan tubuh dengan menjaga asupan gizi yang seimbang dan istirahat yang cukup.
Konsultasi kesehatan yang beliau sampaikan tidak
berhenti sampai disitu saja. Interaksi yang mulai mencair antara dokter dan pasien setidaknya membuat
diri saya selaku pasien semakin terbuka.
Saya juga semakin tahu, bahwa dokter spesialis Kulit dan kelamin tidak melulu menangani kasus-kasus seperti yangterlintas dalam pikiran. Bahkan dokter juga sanggup menangani masalah yang berkaitan dengan estitika wajah.
Meskipun saat ini belum ditemukan teknologi kedokteran belum menemukan Vaksin untuk mencegah timbulnya Neurodermatitis, pengobatannya terbilang mudah. Hanya meminum obat untuk mennghilangkan gatal dan peradangannya ditambah salep yang selalu dioleskan setiap pagi dan malam hari.
Hanya
butuh waktu 2 hari menurunkan dan menghilangkan rasa gatal dan sekitar 1 minggu
untuk menghilangkan bekas Nerodermatitisnya.
Kesimpulan
Kesehatan
itu mahal harganya, pastinya akan terasa ketika sakit sudah datang mendera. Mengutip
kata-kata ibu mertua “kita yang mengerti kita“. Makna yang terkandung didalamya
sangat kuat. Bagaimana kita selaku pasien harus mengerti keadaan mana saja yang
akan membuat kita semakin sakit atau sebaliknya mana yang membuat sembuh.
Sebagai
sosok lansia yang tentunya sudah bersahabat dengan beberapa penyakit tetapi
tidak menyurutkan aktivitasnya. Ia mencoba menarik kesimpulan “stres“nya saya
dapat saja karena kesal dengan keadaan
jalanan Jakarta yang semakin macet ditambah beban kerja yang seperti tidak ada
habisnya.
Obat yang diberikan untuk mengurangi gatal dan menyembuhkan Neurodermatitis |
Dan terbukti, hanya butuh 1-2 minggu dengan melaksanakan semua saran dari dokter, Neurodermatitis hilang dan bersih dari tubuh.
Tapi
saya harus ingat dan garis bawahi, bahwa kapanpun penyakit ini hadir kembali, setidaknya
adalah pertanda bagi saya (alarm tubuh). Bahwa ada faktor stres yang hadir dan
harus dikurangi, faktor kebersihan tubuh dan asupan gizi, jika masih terkendala
dokter sudah siap menanti untuk memberikan resep yang mujarab.
#IChoosetoPrevent
Makasih banyak Bang. Ternyata stress bisa jadi penyebab timbulnya penyakit kulit juga ya? Nambah ilmu jadinya :)
BalasHapusnah itu dia mas... masih sedikit yang paham, stres awalnya menderita penyakit kulit seperti ini... kebayangkan kalau stresnya berlarut-larut dan dibiarkan... :)
Hapuskalau penyakit gatal kulit memang rada jengah ke dokter, bang kornelius. Kalau sudah sembuh penyakit kulitnya, bisa muncul lagi kah kalau terkena stress lagi?
BalasHapuspenyakit kulit ini akan selalu muncul mba R. Windhu.. jika stres kembali melanda :)
Hapuskebayang deh gatalnya ya, pingin digaruk aja.
BalasHapusNggak boleh stres2 berarti nih :)
Sederhananya gitu mba.. Setidaknya menjauhi juga hal2 yg dapat memicu stress :)
Hapuszaman sekarang nama penyakit macam" ya mas hehe jadi ngeri nih hehe
BalasHapusHehehe.. Iya juga mas.. Tapi setidaknya menuntut kita untuk tetap berhati hati dan waspada serta menghargai kesehatan yg dimiliki saat ini...
HapusHehehe.. Iya juga mas.. Tapi setidaknya menuntut kita untuk tetap berhati hati dan waspada serta menghargai kesehatan yg dimiliki saat ini...
Hapusdepresi dan stress ternyata bisa menjadi pemicu neurodermatitis juga yaaa..
BalasHapuskeep happy blogging always,,,salam dari makassar - banjarbaru :-)
iya mas... stress banyak dampaknya... neurodermatitis adalah salahsatunya :) salam kembali dari jakarta
Hapuskulit saya itu alergi dengan debu. Kalau sudah gatal bisa cukup lama sembuhnya. Dan, kalau lagi alergi memang sebaiknya juga hindari stress. Bisa makin lama smebuhnya kalau stress
BalasHapusIya mba..stress memperlambat proses penyembuhan ya
HapusWaduh, baru paham..
BalasHapusSegitu pengaruhnya pikiran ke fisik ya.. Kirain yang berkaitan dengan pikiran cuma buat stres aja..
Yup..pikiran mempengaruhi kualitas fisik kita mba dewi
HapusKak apa jika lukanya sudah tidak menonjol tinggal berwarna gelap kadang kemerahan apa bisa hilang
BalasHapusKalau konsultasi dan berobat ke dokter kulit pasti bisa hilang mba murni
HapusKak, saya juga mengalami sakit ini di bagian kaki (hanya di satu bagian ini saja), kalau boleh sharing apa saja nama obatnya ya kak?
BalasHapusterim kasih banyak sebelumnya
Yg manjur itu krim KM tube kecil sama krim DK..tapi itu ngga ada merknya diracik sama dokternya..untuk saya 2 hari pakai langsung terasa dampaknya kk..
Hapus