Undangan Suarakan Kebenaran |
Saya sendiri
baru sadar bahwa tanggal 31 Mei adalah hari Tanpa Tembakau sedunia. Dan
Kementrian Kesehatan mengadakan sosialisasi tentang bahaya merokok bersama
jajaran instansi dan kementrian lainnya.
Siapa sangka
Indonesia sudah sangat darurat dalam konsumsi Rokok, bahkan dunia lainnya
menyebut Indonesia sebagai bab smookers terbesar. Miris kan.
Dan hanya
sebatas sosialisasi dan penyadaran moral yang dapat dilakukan kementrian Kesehatan
dan kementrian terkait. Kaena bukan sebuah perkara mudah untuk menutup langsung
Indusri Tembakau.
Mengambil
lokasi di Gedung Graha Bakti Budaya TIM, tempat “kongkow” para pegat seni,
Kemenkes mengadakan Diskusi tentang ringan hangat dan berbobot tentang Bahaya
Rokok.
Tidak
tanggung Mc-nya sendiri diambil dari kalangan Profesional yang handal Ira
Koesno (mantan News Anchor di SCTV) dan Dr. Lula Kamal Praktisi dan pemerhati
masalah kesehatan.
Acaranya
sendiri dijanjikan mulai pada pukul 9.00 pagi, tapi terkendali situasi yang
hadir sedikit mundur hingga ke pukul 10.00 WIB.
Tidak
berbeda jauh dengan acara yang biasa diadakan instansi lainnya, sambutan dan nasehat
dan kata pengantar menjadi sebuah tradisi penghangat suasana, pemanasan sebelum
diskusi berlanjut ke jenjang berikutnya.
Kementrian Kesehatan
Kementrian
Kesehatan sendiri melalui Direktur pencegahan dan pengendalian penyakit tidak
menular memaparkan laporannya sebagai berikut.
Sudah dilakukan
beberapa kegiatan positif demi menolak menjadi target perokok bagi generasi
muda. Salah satunya adalah dengan talkshow di sekolah.
Salah
satunya juga adalah dengan diadakannya diskusi bersama ibu Menteri kesehatan.
Dengan mengangkat tema Jangan
bunuh dirimu dengan candu rokok.
Berdasarkan sebuah survey, di Indonesia 67% perokok laki-laki, sementara 2,7 %nya adalah wanita dan untuk perokok wanita Indonesia adalah yang terbanyak di dunia. Global Adult Tobbaco Survey.
Dr. Lula
Kama sendiri menginformasikan ada 3 jenis adiksi yaitu Narkoba, Alkohol dan Tobacco.
Dan negara kita termasuk yang darurat untuk narkoba dan rokok. Sementara
Narkobba dan Alkohol sudah ada larangan untuk dikonsumsi. Berbeda dengan Rokok
yang selain murah dapat ditemukan Diana saja. Iklannya pun masive dan kreatif.
Informasi
lainnya adalah setiap 5 pelajar SMP 1 di antaranya adalah perokok. Dan ini
adalah tambang emas bagi produksi rokok.
Dokter Lula
juga menambahkan bahwa Nikotin hanya butuh waktu paruh 2 jam untuk kemudian
"nagih" kembali. Dan bahaya Nikotin tidak hanya yang terhisap saja,
melainkan yang melekat di tubuh juga berbahaya baik bagi diri sendiri dan orang
sekitar.
Asap rokok
pun menimbulkan masalah hingga yang teringan adalah menimbulkan ketombe.
Bukan tanpa
alasan Graha Bakti di TIM digunakan sebagai tempat talkshow ini. TIM gudangnya
seniman dan pastinya rokok sudah menjadi sahabat akrabnya. Semoga seniman dan
para pegita seni juga sadar akan bahaya laten dari rokok.
Tidak
terbukti sel otak mampu di stimulus kreativitasnya oleh rokok. Memang rokok
mampu mengurangi stress tapi masih banyak cara mengurangi stres tidak melalui rokok (kalau saya biasanya makan cokelat)
Pemprov DKI
Bahkan
Pmprov DKI juga hadir dan memberikan sambutannya. Pak Fatahilah perwakilan dari
Basuki Purnama. Mengatakan peringatan hari tanpa tembakau sedunia, kegiatan ini
dapat membuat aksi yang melindungi kita dari bahaya merokok.
Asap rokok
berpotensi terhadap penyakit kanker,
jantung koroner hingga impotensi dan tubercoloosis.
Siapa sangka
Perokok yang masih anak-anak terus bertambah setiap tahunnya. Jika ini berlanjut dapat masuk ke dalam
perilaku yang lebih buruk seperti penggunaan narkoba dan penyimpangan lainnya.
Generasi
muda harus diselamatkan dari bahaya merokok salah satunya dengan menerapkan
undang-undang yang terkait dengan pelarangan merokok.
Pemprov sendiri sudah mengeluarkan regulasi Perda 2 tahun 2005 tentang pencemaran udara dan masih ada beberapa lainnya. Pergub 50 tentang kawasan dilarang merokok, dan melibatkan instansi terkait untuk melakukan pengawasan dan pengendalian di wilayah Jakarta.
Contoh nyata
saja di angkutan umum tidak boleh
merokok, tapi tidak dipungkiri masih ada beberapa pelanggaran, segera laporkan
jika menemukan pelanggaran.
Perda yang sedang
di “godok” adalah KTR kawasan tanpa rokok yang sedang diteliti dan dipelajari di
DPR.
Partisipasi
dari pihak lain sangat dibutuhkan mulai dari masyarakat, sekolah dan lainnya
untuk melakukan fungsi pengawasan.
Kementrian Kesahatan
menambahkan dalam sambutannya. Nawacita sendiri sudah ada program yang sejalan
dengan Hari Tanpa Tembakau Sedunia (HTTS) sudah saatnya menyuarakan kebenaran
tentang bahaya rokok. Mau untuk menghentikan budaya dan kebiasaan merokok.
Data
prevalensi perokok 20 tahun terakhir meningkat tajam, sangat memprihatinkan
sekali.
Bahkan
wanita di Indonesia menduduki peringkat pertama tertinggi untuk perokoknya. Sementara
tembakau juga sangat berbahaya bagi janin pada dasarnya.
Kebiasaan
rokok plus kebiasaan buruk lainnya akan semakin meningkatkan resiko 2-4 kali
terserang jantung koroner. Himbauan
menteri kesehatan sendiri agar menjauhi
kebiasaan merokok demi masa depan bangsa yang berkualitas. Penurunan kualitas
anak bangsa salahsatunya dari konsumsi rokok.
Tepat pukul
11.00 Acara diskusi benar-benar dimulai Narasumber diundang untuk memberikan
ide dan gagasannya kepada masyarakat yang hadir.
Dirjen
Pendidikan Dasar dan Menengah diwakili oleh Pak Hamid Muhammad
Perwakilan
Mentri pembedayaan perempuan ibu Rohika
Dokter
Suwirsang perwakilan DPR
Pak Subuh perwakilan dari Kemenkes menyatakan kenapa
Tema yang diangkat adalah Suarakan Kebenaran. Karena
dampak rokok sudah sangat berbahaya. Konsumsinya juga sudah parah sekali.
Menyampaikan
kebenaran di NKRI lumayan sulit dan sebuah kenyataan yang pahit. Nah sekarang
saat yang tepat untuk menyuarakan kebenaran untuk menyampaikan suatu fakta dan
evidence bahwa rokok sangat berbahaya.
“Kebenaranya
yang mana yang mau disuarakan? Apakah rokoknya?” Timpal dokter Lula Kamal.
Dampak buruknya
yang paling utama harus kita suarakan. Tidak hanya kalangan remaja saja tapi
semua kalangan.
Fakta
dilapangan itu dana 11,8 T untuk iklan rokok. Dana kesehatan kita saja jauh
dibawahnya seperlimanya. Miris bukan.
Pendapat pak
Hamid Dirjen Pendidikan Dasar juga prihatin bahwa kira-kira 3 juta siswa yang
terdampak rokok.
Rokok
menurunkan fungsi otak dan menurunkan fungsi kecerdasan dan akan menghambat
prestasi anak menurun .
Pihak Dirjen
sendiri sudah menetapkan larangan untuk sekolah dasar diantaranya adalah :
- · Larangan merokok harus jadi aturan yang diterapkan.
- · Larangan untuk meletakkan iklan Rokok disekolah.
- · Dilarang menerima bantuan dari produsen rokok.
- · Dilarang menerima beasiswa dari industri rokok.
Perwakilan
dari kementrian pemberdayaan perempuan. Ibu Rohika ikut menyuarakan bahwa perlunya
pemahaman ketahanan keluarga sebagai sebuah hal yang penting. Banyak kelompok
miskin yang juga pengeluaran terbesarnya adalah rokok. Bahkan lanjutnya “Perempuan
perokok lebih galak dari pria yang perokok.”
Dokter
Suwirsang merupakan perwakilan DPR yang
berwenang membuat deregulasi di komisi 9 tentang kesehatan dan tenaga kerja
mengatakan pendapatnya bahwa setiap masa
reses ia sangat miris, masyarakat miskin sangat suka terhadap rokok yang
akhirnya menelantarkan anaknya.
Ia mengambil
contoh, pendapatan per hari 30 ribu, dan untuk rokok 2 bungkus dan sedikit
untuk keluarganya sementara dia mengeluhkan kenapa biaya kuliah tidak gratis.
Baru komisi
9 yang mengerti bahayanya rokok. Sementara komisi yang lain cukup mengerti tapi
tidak perduli.
Lalu apa
yang akan kita lakukan? Salah satunya memotivasi instansi terkait. Salah
satunya adalah mendekati kepala daerah agar KTR berjalan dengan baik.
Buat
komitmen bersama, strong leadership. Bagaimana kita menginformasikan bahaya
rokok.
Tidak hanya masing-masing
kementrian yang jalan. Tapi semuanya harus jalan berbarengan.
Regulasi tegas
yang tidak abu-abu. Sangat sulit jika tidak ada regulasi yang tegas.
Ibu Rohika
menekankan keprihatinnya terhadap anak yang meniru dari lingkungan sekitar yang
merokok.
Sayangnya
karena terbatasnya waktu ruang tanya jawab dibatasi. Beberapa yang berhasil
saya rangkum.
Q. Slogan
merokok mati, tidak merokok mati lebih baik merokok sampai mati apa
pendapatnya?
Q. Kepala
sekolah Menteng bertanya dan sudah berhenti merokok. kenapa “ngga” dibuat mahal
saja harganya agar tidak dijangkau anak.
Pesan pak
Suwirsang mengajak untuk meratifikasi undang-undang yang ada dan lebih pro
kepada kesehatan
Pak subuh
sendiri lebih kepada mau menyampaikan suatu kebenaran bahwa asap rokok sangat
berbahaya. Bersama masyarakat mencoba merubah paradigma bahwa tidak.merokok itu
jauh lebih sehat.
Kematian adalah suatu kepastian tapi kalau bisa kematian jangan karena kesakitan ataupun kecacatan akibat rokok salah satunya.
Semua yang
berhubungan dengan kecanduan, masyarakat harus ikut bertanggung jawab.
Lalu masih
berani untuk Konsumsi Rokok?
Oke, nanti
kita lanjutkan dengan detil bahaya dari merokok itu sendiri
#bahayarokok
Harusnya memang lebih tegas dalam penanggulangan rokok, karena menurut saya sudah taraf akut dan mengganggu lingkungan sekitar
BalasHapusNah.. Sepertinya Ketegasan itu yg sulit di negara kita mba Sithie.. :)
HapusKetegasan dan konsistensi dalam menanggulangi masalah rokok masih kurang. Tapi untuk saya pribadi, alhamdulillah sampai saat ini bisa bertahan untuk tidak merokok.
BalasHapusWah.. Keren mas timur.. Sampai sekarang bisa bertahan ngga merokok :)
HapusRokok ini memang sangat menggangu sekali buat saya. Maka dari itu perlu sekali ketegasan, supaya masalah rokok bisa segera terselesaikan.
BalasHapusNah kayanya Ketegasan itu yang masih kurang mba liswanti..
HapusMasih kalah dengan hitung2an keuntungan dari tembakau itu sendiri.. :)
Kayaknya masalah rokok ini harus tanggung jawab bersama ya, pemerintahnya harus tegas, masyarakatnya juga harus sadar bahaya rokok jadi bisa mengurangi syukur-syukur wes ga usah rokokan sekalian.
BalasHapusMemang harapannya masyarakat yang semakin sadar ... ketimbang mengharapkan ketegasan dari pemerintah :)
Hapus