Klub Buku Salihara |
"Pengalaman
sejarah yang sama dengan Indonesia namun sudut pandang kepenulisan yang berbeda
dengan penulis Indonesia."
Sabtu Sore,
di sekitaran Pasar Minggu tepatnya di Gedung Salihara. Kali ini di gagas sebuah
klub untuk para pecinta buku. Sebagian besar para pecinta buku adalah murid
bimbingannya Mba Ayu Utami.
Kali ini ada
beberapa Narasumber yang akan berbagi cerita tentang buku dan riset yang sudah
mereka lakukan, sebut saja adalah Alfa Hambali, jauh-jauh dari Riau hadir untuk acara ini. Atau ada Gladys
seorang Mahasiswa Psikologi UI
Mba Ayu Membuka Acara Klub Buku Salihara |
Acaranya
sendiri dibuka oleh Mba Ayu Utami, sebagai pengagas acara ini dan yang
memberikan bimbingan dalam melakukan riset.
Berikutnya
langsung disambut oleh Gladys, mereka (baca : Naraumber) lagi asyik baca sastra
Amerika Latin. Salah satu alasannya adalah karena anak magangnya mba Ayu. Jadi dech
dikenalkan sastra Amerika latin. Selain riset juga wawancara dengan pihak
terkait.
Secara garis
besarnya Amerika Latin ada 2 (dua) , Imajinasi dan Kritik mengelitik.
Kekuatannya
Sastra Amerika Latin
1. Realisme
magis.
2. Kritik
sosial.
Kenapa
Amerika Latin?
Amerika
latin adalah kekuatan Geopolitik dengan kesamaan Sejarah dan Bahasa. Mulai dari
masa Kolonialisme, Pemerintahan Diktator serta paham sosialisme.
Pengalaman
sejarah yang sama dengan Indonesia namun sudut pandang kepenulisan yang berbeda
dengan penulis Indonesia.
Mengkritik
dengan lelucon salah satu gaya kepenulisan Amerika Latin. Ditambah pengaruh Eropa
sangat kuat dalam Amerika Latin.
--OO--
Dilanjutkan
Mia, dari fakultas Budaya UI. Ia membaca Monster Kepala Seribu. (Laura
Santullo, Urugiay). Inti bukunya adalah perempuan yang berjuang meraih keadilan.
Ikut polis asuransi tapi tidak dibayarkan
sama polis asuransi ketika terjadi sesuatu. Ada yang tidak beres. Lalu di cari
bukti untuk mengungkap kebobrokan dan korupsi perusahaan asuransi.
Laura lebih
menjelaskan kepada kritik sosial yang kuat. Ada kenangan di masa kecil seperti
pelecehan seksual. Salah satu penyebab mengapa tokoh perempuan yang
diangkat. Dan sudah di filmkan.
Diskusi Buku Klub Salihara |
--OO--
Gladys juga selesai
membaca buku Pak Tua Yang Membaca Kisah Cinta (Luis Sepuvelda, Chille). Terbit
10 tahun lalu. Dan bukan termasuk novel romantis ya.
Pak tua
adalah orang kota Bolivia dan tinggal di pedalaman Amazon bersama suku Shuar.
Dan Untuk mengobati kerinduan akan kota pak tua membaca kisah-kisah
romantis.
Ada kritik
sosial didalamnya. Memperlihatkan ada manusia yang di kota, ada manusia yang
hidup di desa. Dan sama-sama harus dihormati.
Selain
kritik sosial tetapi cara membawakannya "Magis".
Terakhir
ditutup oleh Alfa Hambali yang menerangkan lebih kepada puisi Amerika Latin.
Puisi
Amerika Latin bicara kepada Eksotika Lokal. Permainan Tehnik, Metaforis
(menghilangkan kata benda) dan pengenalan identitas.
Garis
besarnya kembali karena belajar dari Eropa. Borges (Tokoh Penulis Amerika
Latin) pernah belajar di Prancis.
Masalahnya
tidak semua puisi Amerika Latin di terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Jadi
masih banyak keindahan Amerika Latin yang belum bisa digali oleh kita.
Bacaan
rekomendasi.
Jorge luis
borges, ficciones/labirin impian.
Gabriel
garcia Marquez, Big Mom's Funeral.
Miguel Angel
Asturias, Tuan Presiden.
Jorge
Armado, Dona Flor dan kedua suaminya.
Mario
Vargas, Siapa pembunuh Palomino Molero.
Membaca sastra asing dengan dimensi dan kacamata bahasa sendiri yang dibahas Klub Buku Salihara memiliki keseruan sendiri. Rencananya Klub buku Salihara akan
diadakan setiap Sabtu jam 16-00 sampai selesai.
daridulu pengin ke Salihara
BalasHapustapi adaaa aja yang bikin ga jadi
heheh
kapan ada waktu main main ke Salihara Mas Agung... tempatnya Nyeni dan lumayan Cozy :)
Hapus