Sabtu sore saat semua orang
siap-siap mudik ke kampung halamannya masing-masing, sementara saya sudah
memasuki masa liburan. Apa yang enak dilakuin ya.
Setelah siang tadi menghadiri sebuah undangan acara yang pada akhirnya cukup membuat “Mood” hati sedikit kesal.
Setelah siang tadi menghadiri sebuah undangan acara yang pada akhirnya cukup membuat “Mood” hati sedikit kesal.
Hmmm, kebetulan sudah hampir
sebulan tidak sempat menyaksikan studio Layar Besar a.k.a XXI dan Sabtu sore
kebetulan masih ada waktu lowong. Ok, bersama istri coba melipir ke Plasa
Cibubur jalan sore sekaligus melihat film apa yang sedang di putar.
Dari awal memang sudah diniatin
kalau ada waktu hendak menyaksikan Film Rudy Habibie, menurut beberapa teman
blogger katanya menarik. Ya, entah itu menarik atau tidak selama tidak mengandung
unsur klenik, hantu-hantuan, pornografi saya lebih cenderung menyaksikan film
buatan anak bangsa sendiri.
Tapi sayangnya Plasa Cibubur
kemarin sore hanya membuka 1 studio saja untuk Film Rudy Habibie, dan waktunya ngga
pas banget kalau ditunggu jam penayangan berikutnya pasti waktu pulang akan
semakin malam ya sudah alhasil pilihan jatuh ke film berikutnya. Ada beberapa
film yang menarik tapi bukan karya bangsa sendiri. Pertama Conjuring, ini film
lumayan juga pengunjungnya, tapi saya dan istri kurang suka film berbau “hantu-hantu-an”.
Atau ada lagi Finding Dory yang katanya sekuel lanjutan dari Finding Nemo dan
di negara asalnya sudah menembus 2 juta penonton. Atau Legend Tarzan, dari
judulnya saja terbersit kisah tarzan yang dikemas dengan balutan cerita
berbeda. Dan pilihan akhir jatuh kepada Independence Day, pilihan kepada film
ini lebih kepada jam main yang lebih masuk akal, entah nanti filmnya akan
seperti apa. Setidaknya dari visual gambar yang ditampilkan dan trillernya sich menarik.
Independence Day Resurgence |
Independence Day ,
Resurgence
Setelah 2 jam menghabiskan waktu di
dalam studio XXI Plasa Cibubur. Kesimpulannya lumayan membosankan. Saya coba
sederhanakan, film ini adalah perpaduan dari Film Interstellar yang di gabung
dengan efek hancur-hancuran di Film San Andreas dan jalan cerita seperti Fantastic
Four (Silver Surfer) alien datang menghisap sumber daya dari inti planet bumi.
Udah itu aja, secara garis besar sich
iya. Tapi kalau mau detil ceritanya sih kurang lebih seperti ini.
Semenjak kemenangan manusia tahun 1996 terhadap Alien, 20 tahun berlalu. Manusia di bumi sudah hidup dengan teknologi yang maju. Peperangan antar manusia juga sudah tidak ada. Sehingga perjalanan luar angkasa sudah maju demikian pesat. Bahkan manusia sudah dapat membuat menara pertahanan di Bulan. Dan perjalanan Bulan ke bumi sudah hampir sama seperti Jakarta- Bandung. Pulang pergi dalam sehari.
Semenjak kemenangan manusia tahun 1996 terhadap Alien, 20 tahun berlalu. Manusia di bumi sudah hidup dengan teknologi yang maju. Peperangan antar manusia juga sudah tidak ada. Sehingga perjalanan luar angkasa sudah maju demikian pesat. Bahkan manusia sudah dapat membuat menara pertahanan di Bulan. Dan perjalanan Bulan ke bumi sudah hampir sama seperti Jakarta- Bandung. Pulang pergi dalam sehari.
Nah tokoh intinya adalah Liam Hermswoth
sebagai Jake Morrinson, penerbang kapal luar angkasa mantan angkatan udara
(karena di tengah cerita ada kisah dimana Jake pernah buat salah ke sesama
rekannya Capt hiller).
Alur ceritanya tidak begitu kuat,
mungkin karena saya sendiri sudah termakan trailer dan visual dari bannernya.
Jadi ketika menyaksikannya selama 2 jam sedikit merasa bosan dan kok sepertinya
sama dengan film ini dan itu.
Hingga suatu saat Menara Pertahanan manusia di Bulan muncul sebuah pesawat luar angkasa dengan bentuk
yang aneh dan ditembak jatuh.
Sementara itu ilmuwan David
levinson (Jeff Gold Bllum) masih melakukan penyelidikan dan penelitian di Bumi
tentang invasi Alien 20 tahun lalu dan arti dari datangnya pesawat aneh di
bulan.
Singkat ceritanya David menemukan alien yang di tahan selama ini
merayakan sesuatu (kedatangan koloni ratu alien yang ke 2).
Dan ujug-ujug cerita beralih
ketika Jake menjemput David ke bumi untuk mengambil serpihan pesawat Alien yang
sudah mereka tembak di bulan.
Ketegangan cerita di mulai saat
ini, ketika Jake dan David mengambil Pecahan pesawat yang di tembak. Tiba-tiba
muncul pesawat lainnya yang diameternya lebih besar kira-kira 4.800 an KM.
Bulan langsung tertutup gelap dengan pesawat ini. Menara pertahanan di Bulan
pun mencoba melakukan Hal yang sama dengan mencoba menembak dan menjatuhkan
pesawat luar biasa besar ini. Yang ada menara pertahanan yang habis di ratakan
sekejap oleh pesawat alien.
Jake dan David sendiri sudah berhasil mengambil sampel dani pesawat Alien kecil yang awalnya mereka tembak. Siapa sangka pesawat alien ini awalnya mencoba memperingati manusia akan kedatangan Pesawat Alien yang lebih besar.
Cerita beralih ke bumi, karena
itu pesawat sudah mendarat dan sudah menciptakan kerusakan dahsyat dan entah
kenapa manusia-manusia yang 20 tahun lalu tertidur tiba-tiba tersadar dari tidurnya.
Bahkan Presiden sendiri habis di
ganyang sama itu Alien, yang ada sang Jenderal serta merta menjadi presiden
dadakan.
Untuk memusnahkan Alien, filosofinya
sama seperti memusnahkan Lebah. Ada ratu Alien yang besar di dalam pesawatnya. Kalau
ratunya mati, maka mati semua aliennya. Nah inti dari Independece Day
Resurgence adalah berperang melawan Ratu Alien ditingkahi kerusakan dahsyat dan
bahasa-bahasa sandi Alien dengan terminologi luar angkasa.
Dan bukan tidak mungkin ke depan akan
muncul sekuel berikutnya. Bumi yang akan menyerang dan melakukan pembalasan. Di
bantu oleh teknologi dari Alien Kecil yang mereka tembak di bulan.
Tanggal rilis: 22 Juni 2016 (Filipina)
Sutradara: Roland Emmerich
Serial film: Independence Day film series
Produser: Roland Emmerich, Harald Kloser, Dean Devlin
Kesimpulannya.
Kembali karena di otak langsung menyamakan dengan film yang pernah saya tonton sebelumnya jadi yang
ada timbul dugaan akan seperti apa filmnya berakhir. Mengharapkan ada sesuatu
yang baru di film ini selain teknologi dan efek terutama di jalan cerita
sepertinya akan kecewa.
Tapi untuk mengusir kebosanan dan
mengusir haus akan film genre Action film Independence Day Resurgance dapatlah
dikatakan cukup.
Cocok untuk menghabiskan libur
lebaran. Tapi kalau masih ada pilihan lain seperti Rudy Habibie, baiknya
menyaksikan Film Rudi Habibi lebih menghibur (secara buatan anak bangsa
sendiri).
Selamat menikmati liburan Sob.... :)
Ini acara kopdar blogger apa acara sendiri? Sdh lama nih gak nobar bareng komunitas...hehe
BalasHapusSalam
www.nurterbit.com
hahahah.. acara bareng istri pak nur.. berdua aja,, ngga bareng komunitas... kapan2 kita nobar yuks :)
HapusKemarin mo nonton film ini, tapi gak jadi karena perasaan kurang menarik. Ahahah ...
BalasHapusmemang sedikit kurang menarik mba mia... tapi tetap lumayan menghibur kok.. kalau ada pilihan lain .. baiknya yang lain aja :)
HapusMenarik banget Mas Gaya Kepenulisannya. Straight dan tidak pake bahasa berbunga-bungan, jujur....berarti memang nggak ada twist-nya di akhir filmnya?
BalasHapusmaklum mas ahmed.. blogger pemula belum bisa bikin bahasa yang berbunga-bunga.. bisanya polos-polos aja :)
HapusSayang di Cianjur tidak ada bioskop
BalasHapuskedepannya sih katanya bakal ada bahkan termegah se Asia Tenggara! :) Cuma Cianjurnya pinggiran juga ;)
amin... semoga cianjur dibuatkan bisokop yang megah.. saya terakhir ke cianjur 2 tahun lalu... ngga ngeh juga kalau ngga ada bioskop disana... :) secara hanya numpang lewat dan beli oleh2 lepas pulang dari bandung :)
Hapus