EUFORIA, Givary Muhammad |
Pelarian Gary yang bertemu dengan Lina menjadi sebuah Euforia tersendiri. Kita akan diajak mampir menikmati kekayaan budaya Nusantara. Sebut saja ketika mampir di kota Padang, siapa sangka dulunya disana ada kerajaan yang bernama Pagaruyung, dan rumah adatnya yang dihiasi tanduk kerbau (Bagonjong).
Penulisnya masih terbilang muda,
Lahir tahun 1998. Tapi untuk kualitas tulisan, boleh dikatakan tidak muda lagi.
Mengapa demikian? Merujuk dari bahan bacaan yang sudah di baca sebagai riset
untuk bukunya. Givary Muhammad juga sudah membaca beberapa karya klasik, sebut
saja Max Havelaar, Multatuli (aku yang menderita).
Euforia, Buku terbitan Sinotif
Publishing. Cetakan pertamanya sendiri ada di tahun 2014. Entah sekarang sudah
memasuki cetakan yang ke berapa.
Nukilan Euforia.
Kutipan halaman belakang bukunya
diambil dari percakapan Gary dengan Lina di sebuah stasiun, “Ada momen dimana
kamu pasti takut untuk melakukan sesuatu, atau ada juga dimana momen kamu
berani dan menghiraukannya.”
Siapa Gary? sosok anak SMU
kekinian. Terbilang sedikit pandai meskipun tidak terbilang cerdas. Setelah
kepergian kedua orang tuanya, (baru dihalaman tengah diceritakan mengapa mereka
meninggalkan Gary). Gary muda tinggal bersama pamannya yang pensiunan tentara dengan
pangkat terakhir Kolonel.
Awal cerita di mulai dari
kerasnya didikan sang paman yang membuat Gary tidak kerasan dirumah. Tapi apa
daya, berlama-lama di luar juga akan semakin membuat murka sang paman.
Lingungan sekolah yang sudah tidak ia rasa bersahabat dengan dirinya. Semakin
menambah kejengkelannya terhadap kehidupannya.
Setelah berdiskusi dengan Glen,
teman lain kelas di sekolah yang sama. Gary memutuskan untuk keluar dari
sekolah dan rumah.
Intinya cerita perjalanan kabur
Gary yang menjadi kekuatan utama cerita novel EUFORIA ini. Dalam perjalanannya ke Sumatera dari Bandung.
Gary harus berjuang untuk menjadi sosok yang keluar dari zona nyamannya yang tidak nyaman.
Siapa sangka, ketika singgah di
terminal kampung rambutan, ia bertemu dengan pedagang buku emperan. Satu buku
Coklat dengan judul “Euforia” menarik perhatiannya.
Buku yang berisikan cerpen
pendek, sebagian isinya menyemangati dirinya, sebagian lagi hampir serupa
dengan pengalaman dirinya dan terakhir sebagian isi bukunya menceritakan masa
depan dari dirinya.
Salah satu kisah dongeng dari
buku Euforia yang di beli Gary adalah Pohon tertawa, pohon yang akan tertawa
jika ada binatang yang bernaung di bawahnya. Atau ada lagi kisah perempuan yang
selalu menjerit kesakitan di balik bilik, tetangganya tidak ada yang berani
mendekat untuk melihat wanita itu. Sebagian mengatakan gila sebagian lainnya
tidak peduli.
Hmm, Bahkan ketika ia bertemu
dengan sosok Lina, Gary disarankan agar tidak terlalu serius dengan buku “euforia”
itu. Karena banyak dari isinya yang dibuat penulisnya menuntun kepada
pertanyaan yang tidak bisa terjawab. Gary sedikit tidak setuju dan keberatan
dengan peryataan Lina.
Pelarian Gary yang bertemu dengan
Lina menjadi sebuah Euforia tersendiri. Kita akan diajak mampir menikmati
kekayaan budaya Nusantara. Sebut saja ketika mampir di kota Padang, siapa
sangka dulunya disana ada kerajaan yang bernama Pagaruyung, dan rumah adatnya
yang dihiasi tanduk kerbau (Bagonjong).
Mampir juga ke Palembang Givary menceritakan juga kisah Pulau Kemaro, kisah cinta Siti Fatimah dengan pemuda perantauan dari Tionghoa.
Lalu bagaimana kisah mereka Lina
dan Gary, apakah mereka menemukan Efuora (kebahagiaan) mereka sendiri atau
berjalan sesuai buku Euforia yang dipegang oleh Gary.
Buku sebal 120 halaman ini,
lumayan seru untuk menghabiskan waktu luang. Tidak perlu waktu lama untuk
melahap habis EUFORIA, Givary Muhammad.
Jadi penasaran juga dengan karya
lainnya dari Givany Muhammad.
Di toko buku SCOOP buku Euforia
deibandero seharga Rp. 35.100,-
Khas gejolak jiwa muda ya Bang Lius. Perjalanan fisik ke berbagai tempat sama dengan perjalanan batin dalam mencari jati diri. Pasti dia akhirnya Gerry Darlina menemukan apa yang mereka cari ya atau setidaknya memahami mengapa mereka menempuh jalan seperti itu :)
BalasHapusBenar mba evi. Khas gejolak anak muda
HapusJadi kumcer ya ini? Baru tau ada buku ini :-)
BalasHapusIni novel mas, menarik untuk disimak.
Hapus