Ilustrasi |
Meluangkan waktu sebelum tidur untuk menuliskan apa yang telah kita keluarkan dalam hari tersebut serta apa yang kita inginkan dapat membantu kita untuk merencanakan tindakan yang lebih baik dan lebih bijaksana.
Mengatur keuangan sulit-sulit gampang, kadang sulit kadang gampang. Kadang
gampang tapi kok lebih sering sulitnya. Setidaknya itu yang sering saya alami
sendiri. Beberapa seminar pernah dihadiri, beberapa komunitas juga diikuti
bahkan beberapa buku keuangan tuntas dibaca. Semuanya dilakoni agar sedikit
melek dengan yang namanya pengelolaan keuangan.
Dan sama seperti kehidupan, keuangan itu harus dipelajari terus menerus
mengerti polanya dan konsistensi dalam praktek, ini dia yang sulit.
Sebagai pegawai kantoran yang memiliki penghasilan cukup, tidak kurang
tidak juga berlebih bukan juga cukup untuk membeli kendaraan mewah atau membangun sebuah kondominium, yah
sekedar cukup bertahan hidup di ibukota NKRI. Perlu beberapa trik yang perlu
dilakukan
1. Rencanakan uangmu
Saya sendiri sering merasa dengan penghasilan yang
cukup sepertinya merencanakan keuangan adalah sebuah hal yang sia-sia bahkan
cenderung percuma. Eitsss, tapi ingat rencana itu adalah bagian penting loh.
Rencana selalu menjadi sebuah langkah awal yang tepat
dalam menyusun keuangan, di mana berbagai keinginan dan juga kebutuhan
terhadap keuangan disusun dengan matang
dan tepat pada sasaran.
Saya dipaksa untuk membuat sebuah rencana keuangan yang realistis, di mana berbagai pos yang terdapat di dalamnya tetap seimbang dan bisa memberikan imbas positif.
2. Buat kebijakanmu sendiri dan lakukan secara konsisten.
Selesai dengan perencanaan, saya dihadapkan dengan
untuk tidak menunda mempertimbangkan dan mengambil berbagai kebijakan, terutama
yang berkaitan dengan pos pengeluaran yang terdapat di dalam keuangan.
Jangan lupa untuk selalu aktif dalam melakukan pengawasan pos
pengeluaran, sangat tidak lucu kalau sudah direncanakan, kebijakannya bagus,
etapi pengawasannya minim. Hal ini sangat perlu agar berbagai keputusan pengeluaran keuangan
tersebut bisa diambil dengan tepat dan efektif.
Semua kebijakan yang sudah dibuat tentu
hanya akan berguna jika konsisten dalam menerapkan dan menjalankan dengan
disiplin dan bukan hanya membuatnya sebagai sebuah wacana dan rencana yang akan
datang.
3. Prioritaskan kebutuhan pokok dan masa depan.
Rencana sudah, buat kebijakan dengan kontrol dan pengawasan juga sudah
langkah berikutnya yang krusial adalah menentukan skala prioritas.
Kita hidup bukan hari ini saja, poin penting dari
menentukan skala prioritas ini adalah untuk memikirkan dan merencanakan sebuah
masa depan di dalam keuangan. Jangan menghabiskan penghasilan hanya untuk berbagai
hal yang terlihat penting sekarang, sementara melupakan berbagai keputusan dan persiapan
keuangan untuk masa depan anak-anak, pasangan dan diri sendiri.
Beberapa upaya untuk memikirkan masa depan yang dapat
dilakukan semenjak awal, misalnya dengan mempersiapkan: asuransi kesehatan,
asuransi pensiun, dana pendidikan, atau bahkan dana liburan ketika Anda sudah
pensiun nanti.
4. Tentukan tujuan yang akan di raih.
Hampir serupa dengan prioritas hanya saja saya
dituntut untuk menentukan tujuan “goal” yang akan diraih.
Keuangan harus memiliki tujuan yang jelas, inilah yang
akan menjadi sebuah titik penting dalam pencapaian keuangan yang dikelola
selama ini. Susun dan tetapkan berbagai tujuan di dalam keuangan sehingga
rencana keuangan bisa disesuaikan untuk tujuan tersebut.
Tetapkan porsi yang tepat untuk semua tujuan keuangan
dan juga kebutuhan sehingga berbagai pos
di dalam keuangan tetap dapat berjalan dengan seimbang dan sehat.
5. Menabunglah secara rutin.
Rencana, buat kebijakan dan konsisten dalam pengawasan,
tetapkan prioritas dan membuat tujuan keuangan yang jelas. Satu hal berikutnya yang sepertinya mudah untuk dilakukan tapi sulit dalam kenyataannya..
Seperti melakukan penyisihan pendapatan begitu mendapatkan
penghasilan bulanan atau yang lainya, ngga usah besar cukup menyisihkan minimal
10% dari total penghasilan tersebut.
Konsistensi dalam menabung adalah sebuah tindakan
yang baik dan berguna di dalam keuangan, di mana sejumlah dana tabungan ini
kelak bisa dimanfaatkan sebagai dana cadangan darurat atau bahkan menjadi sejumlah dana
investasi bagi masa depan.
Beberapa sahabat yang lain menerapkan prinsip yang
sama dengan praktik yang berbeda, ada yang menyisihkan berdasarkan
tanggal kalender, contoh untuk tanggal 1, ia menyisihkan seribu rupiah begitu terus
hingga tanggal 31, yang artinya harus terkumpul Rp. 31.000,- kalau sudah bosan polanya bisa juga dibalik.
6. Gunakan uangmu dengan cerdas
Setelah uang terkumpul dari hasil menabung dengan
tujuan dan prioritas yang jelas, jangan lari dari perencanaan dan tujuan semula
yang sudah dibuat ya, langkah berikutnya adalah menggunakan uang dengan
secerdasnya.
Harapannya akhirnya adalah agar jangan mengeluarkan sejumlah uang belanja tanpa membuat sebuah perhitungan yang jelas, di mana nantinya justru akan mengalami berbagai masalah keuangan setelah melakukannya.
Selalu rencanakan dan pertimbangkan dengan matang
pembelanjaan yang akan dilakukan, baik itu yang bersifat rutin atau sesekali
saja. Hal ini akan melatih kita untuk memiliki kebiasaan belanja yang cerdas dan
sehat di dalam keuangan.
7. Hidup hemat dan berinvestasi
Ini masih ada kaitannya dengan menabung hanya saja tingkatannya
lebih tinggi.
Jangan membuang uang untuk berbagai hal
yang tidak begitu penting, atau bahkan cukup penting namun bukan sebuah hal
yang wajib, di mana ini justru bisa saja menjadi sebuah pemborosan di dalam
keuangan.
Lakukan investasi di dalam keuangan, agar keluarga
memiliki jaminan masa depan di masa yang akan datang. Tidak harus dalam jumlah
yang besar saja, bisa melakukan investasi dalam jumlah yang kecil terlebih
dahulu, tentunya yang sesuai dengan kondisi keuangan Anda saat ini.
Berinvestasi dalam berbagai instrumen yang jelas dan memiliki risiko yang rendah, agar uang tidak hilang dan menguap dengan percuma. Beberapa investasi yang ringan dan bersahabat serta mudah dipahami, Investasi Emas di Pegadaian, Deposito Berjangka dan masih ada beberapa lainnya.
Jangan lupa untuk melakukan investasi dalam beberapa
instrumen, hal ini perlu agar risiko dapat terbagi dan keuangan tetap memiliki
jaminan yang baik di dalam investasi yang lakukan tersebut.
Tahap berikutnya yang berhasil saya rangkum adalah membuat peta keuangan yang
kita miliki. Mencari dan mendapatkan uang bukan perkara yang mudah. Tetapi
ingat jika tidak hati-hati hanya dalam semalam semua itu dapat hilang total.
Perencanaan Keuangan yang matang disertai kebijakan keuangan yang dibuat
sendiri dan pengawasan yang ketat serta menetapkan skala prioritas yang jelas
dan tujuan yang matang serta menyisihkan secara rutin dari penghasilan dan
melakukan investasi, setidaknya proses mengatur keuangan sudah setengah jalan.
Tapi itu belum sempurna kawan, kita masih dituntut agar melakukan pemetaan
terhadap uang yang kita miliki.
Paradigma pemikiran saat ini yang ada adalah bagaimana
mencari uang sebanyak-banyaknya. Dan habis terpakai hanya sebatas kebutuhan
sehari-hari.
Salah satu cara untuk
membatasi atau tepatnya memantau segala kebutuhan agar sesuai dengan pendapatan
adalah dengan melakukan pencatatan aktivitas keuangan. Hal ini seperti layaknya mencatat buku harian saja.
Karena dengan melakukan pencatatan atas keuangan akan menjadi salah satu hal yang akan menuntun pada peta kesuksesan hidup kita sendiri.
Meluangkan waktu sebelum tidur untuk
menuliskan apa yang telah kita keluarkan dalam hari tersebut serta apa yang
kita inginkan dapat membantu kita untuk merencanakan tindakan yang lebih baik
dan lebih bijaksana.
Kebiasaan mencatat aktivitas keuangan
ini tentu sangat berdampak positif pada keuangan. Efisiensi bagus juga kita
jadikan budaya dalam hidup sehari-hari seiring dengan semakin banyak kita
belajar dari kesalahan serta kegagalan manajemen hidup kita.
Efisiensi bukan berarti pelit, namun
mengeluarkan sesuatu untuk tujuan yang jelas dan tepat guna.
Lalu bagaimana dengan kita pekerja yang
memiliki penghasilan rutin setiap bulannya.
Sebagai seorang pekerja yang rutin
mendapatkan penghasilan secara bulanan, pengaturan keuangan sering dijadikan
kambing hitam untuk hal yang tidak dapat dilakukan dengan mudah.
Setidaknya beberapa hal ini sangat
membantu
1. Buat perencanaan anggaran belanja,
Diatas kita sudah berlatih pencatatan aktivitas keuangan, salah satunya dengan mencatat semua keperluan. Nah sekarang catat juga keperluan di luar kebutuhan pokok seperti membeli baju atau makan di luar. Lalu dilanjutkan dengan membuat sebuah perencanaan anggaran belanja ketika menerima gaji. Dialokasikan untuk apa saja uang tersebut.
Setelah dicatat lanjutkan dengan perencanaan, ini nantinya membuat kita menjadi tahu, uang tersebut kita gunakan untuk apa saja, barang mana yang mendesak mana yang tidak.
Penting untuk diperhatikan untuk membuat rencana anggaran belanja yang realistis dan sesuai dengan pola hidup yang sesungguhnya kita jalani.
Setelah itu, lakukan pencatatan kembali mengenai pengeluaran harian yang berisikan nama barang atau jasa yang dibeli atau dipakai, jumlahnya, waktu pembelian, nominal transaksi, serta tempat membeli. Semakin detil sebuah perencanaan maka akan semakin baik.
Diatas kita sudah berlatih pencatatan aktivitas keuangan, salah satunya dengan mencatat semua keperluan. Nah sekarang catat juga keperluan di luar kebutuhan pokok seperti membeli baju atau makan di luar. Lalu dilanjutkan dengan membuat sebuah perencanaan anggaran belanja ketika menerima gaji. Dialokasikan untuk apa saja uang tersebut.
Setelah dicatat lanjutkan dengan perencanaan, ini nantinya membuat kita menjadi tahu, uang tersebut kita gunakan untuk apa saja, barang mana yang mendesak mana yang tidak.
Penting untuk diperhatikan untuk membuat rencana anggaran belanja yang realistis dan sesuai dengan pola hidup yang sesungguhnya kita jalani.
Setelah itu, lakukan pencatatan kembali mengenai pengeluaran harian yang berisikan nama barang atau jasa yang dibeli atau dipakai, jumlahnya, waktu pembelian, nominal transaksi, serta tempat membeli. Semakin detil sebuah perencanaan maka akan semakin baik.
Lunasi hutang dan
cicilan sesegera mungkin.
Kalau bisa berhutang kenapa juga harus membeli barang dengan lunas. Beberapa pemikiran masyarakat masih
seperti itu. Untuk beberapa hal benar untuk lainnya sepertinya tidak.
Sedapat mungkin bila memiliki utang maupun cicilan, lunasi terlebih dulu setelah menerima gaji. Jangan pernah ditunda sekalipun. Menunda hanya akan membuat Anda menjadi susah di kemudian hari.
Sebisa mungkin sebaiknya
hindari berutang atau mencicil sesuatu. Boleh-boleh saja mencicil atau berutang
sesuatu barang, tapi lihat dulu kegunaan barang tersebut. Misalnya saja, lebih
baik berutang untuk memiliki sebuah rumah atau apartemen daripada berutang
untuk membeli barang-barang elektronik dengan kartu kredit.
Tak hanya itu saja, perhitungkan
juga penyesuaian utang dengan
penghasilan kita, saat ini hingga beberapa tahun kedepan. Nilai persentasi sebaiknya berhutang maksimal 30% dari pendapatan yang
didapat.
Miliki beberapa
rekening
Hal ini untuk mensiasati agar dapat semakin mudah mengatur
uang gaji. Nantinya rekening pertama dipakai untuk seluruh transaksi, seperti
menerima gaji dari kantor, dan membayar seluruh tagihan.
Sedangkan rekening
kedua digunakan untuk menabung. Sebisa mungkin, sisihkan uang untuk menabung di
awal-awal saat menerima gaji. Lebih tepatnya bersamaan dengan membayar utang
atau cicilan.
Untuk rekening pertama,
sebisa mungkin memilih bank yang paling sering digunakan oleh kantor-kantor,
agar dapat dengan mudah saat melakukan akses menerima uang maupun mentransfer
uang. Pilih juga bank yang memiliki banyak ATM maupun fasilitas transfer
melalui internet banking.
Sementara untuk rekening kedua, saya lebih memilih bank yang menerapkan biaya
administrasi rendah serta fasilitas yang minim. Jika perlu, pilih bank yang
tidak mempunyai banyak jaringan ATM di daerah sekitar tempat tinggal. Sehingga tidak akan mudah tergiur untuk mengambil uang
tersebut.
Perhatikan antara
anggaran dengan pengeluaran.
Masih ingat dengan
membuat kebijakan dan pengawasan yang sudah disepakati kan. Hal ini terkait juga dengan
penghasilan yang dimiliki.
Saya pribadi perlu membandingkan rencana anggaran
pengeluaran yang telah dibuat dengan catatan harian pengeluaran yang sudah
terjadi. Jika rencana anggaran sudah sesuai atau tidak terlalu beda jauh, maka perlu
menerapkanya kembali di bulan depannya. Namun jika rencana anggaran tersebut
berbeda jauh dengan kenyataan, maka Anda perlu merevisi anggaran pengeluaran
tersebut. Perhatikan dengan seksama pengeluaran apa saja yang bisa membuat tidak sesuai
dengan anggaran.
Langkah terakhir ialah dengan cara menerapkan belanja
sesuai keperluan. Pola hidup hemat pastinya akan sangat bermanfaat untuk
rencana penganggaran.
Kendalikan atau buang jauh-jauh
sifat konsumtif yang tidak ada hentinya
itu (pastinya tidak akan mudah, sebab ini bagian tersulitnya). Saya biasa mensiasati dengan tidak membawa uang tunai terlalu banyak saat berbelanja
(tapi jangan juga transaksi melalui kartu kredit atau debit ya). Hal ini bisa
membuat tidak mudah tergoda berbelanja.
Pertanyaan besarnya
terjawab sudah, mengelola keuangan
serupa dengan mengelola hal-hal lainnya. Perlunya perencanaan yang matang.
Perlunya pembuatan kebijakan dengan pengawasan yang konsisten terus menerus,
penting untuk menentukan prioritas kebutuhan dan menetapkan tujuan, menabung
dengan rutin sisa uangmu, hidup hemat dan investasi dana yang ada serta ditutup
dengan menggunakan uang dengan cerdas.
Nah ketika kita sudah
mencobanya lalu berusaha melihatnya secara instan, ini yang sulit. Setidaknya
dibutuhkan waktu tidak sebentar untuk melihat keberhasilan akan usaha yang
sudah kita lakukan saat ini.
Saya coba menganalogikan
dengan memiliki asuransi terlebih kesehatan, banyak yang beranggapan saat ini
tidak melihat gunanya asuransi kesehatan, hingga beberapa tahun kedepan sebuah
hal tidak terduga menimpa. Dan “bingo” terpaksa
semua dana yang dimilliki harus di keluarkan habis-habisan untuk melakukan
pengobatan.
Akan berbeda hasilnya
jika saat ini siap dengan jaminan
asuransi, terjadi atau tidak setidaknya dana yang sudah dimiliki untuk masa
depan tidak terganggu.
Tapi memang kembali
lagi dengan sikap dan gaya hidup masing-masing. Ada yang setuju lebih mencegah daripada
mengobati, sementara yang lain aman dengan yang terjadi hadapi nanti.
Setidaknya dengan perencanaan keuangan yang matang akan membantu saya pribadi menemukan benang
merah untuk beberapa saat ke depan.
Wah bener banget harus pandai ngatur uang sekarang ini...
BalasHapuspastinya.. demi masa depan yang lebih baik
Hapusjadi begitu yah caranya berarti mulai sekarang kita harus berpandai pandainya mengatur keuangan..
BalasHapusiya, memang harus segera dimulai . kalau di tunda-tunda bisa bahaya untuk masa depan :)
Hapus