Formasi yang digunakan kemarin malam |
Sebenarnya olahraga bola bukan salah satu kegemaran saya. Bahkan
futsal aja udah ngos-ngosan ngejar bolanya. Yah, memang untuk aktivitas
olah fisik agak sedikit enggan juga sich.
Dan menyaksikan laga final antara Thailand dan Indonesia membuat saya ikutan larut dalam euforia tersebut.
Sehari
sebelumnya, beberapa pengamat menyatakan perjuangan Garuda Indonesia
sedikit berat dengan berbagai macam analisa dan data statistik
pertandingan sebelumnya.
Pun sama dengan pelatih Alfred Hitchcock menyatakan serupa butuh perjuangan extra keras jika ingin menang dari Thailand.
Tumben stasiunnya sepi penumpang |
Jreng,
pertandingan berlangsung. Babak pertama saya terlewat menyaksikannya.
Maklumlah perjuangan dapur lebih penting, tapi setidaknya babak ke dua
saya menuntaskannya hingga selesai.
Sedih juga ketika tau, anak asuhan Om Alfred tertinggal 1 point dari Thailand. Dan memang di menit awal babak ke dua dominanNegeri Gajah Putih menguasai lapangan.
Seorang teman yang juga seorang guru, lompat-lompatam dari kursinya memberikan arahan seolah-olah para pemain melihat loh.
"Haduh, fokus... Kurang konsep nich tim Garuda. Jangan kebanyakan main sendiri-sendiri."
Yah setidaknya warung kopi menjadi semarak dengan teriakan sang coach.
Hingga ditengah menit babak ke dua, Rizky Pora berhasil mencetak gol ke gawang lawan.
Diikuti
beberapa menit berikutnya juga. Otomatis kepercayaan Garuda naik
melambung tinggi. Meskipun serangan balasan diberikan dan membuat
penonton menahan napas dan berharap-harap cemas agar Tim Garuda unggul
hingga diakhir pertandingan.
Dan beruntungnya
kerja keras anak-anak Garuda membuahkan hasil. Setidaknya dari yang
dianggap bakal kalah dan harus legowo dengan hasilnya, membalikkan
fakta, memang sich nanti ketika laga tandang bukan perjuangan yang
mudah. Thailand pastinya akan berjuang mati-matian untuk mengalahkan
Garuda.
Maju terus Garuda, miliki mental
mengalah yang tidak mau kalah (nah lo, emang ada). Ya adalah, maksudnya
mengalah kalau dibikang masih perlu banyak belajar dan perlu banyak
kerja keras. Tapi tunjukkan semangat dilapangan. Setidaknya kalau kalah
beneran ngga malu-maluin banget karena memang harus banyak belajar tapi
kalau menang pastinya muka lawan bisa merah jambu gituh.
Sementara saya
Ini
kok pertandingan yang saya kenal cuman Boas Salosa, praktis ngga bisa
ikutan teriak atau komentatorin. Ya iyalah, masa mau bilang, "Boas oper
ke Kurniawan Yulianto". Lah Kurniawan nya aja ngga ada.
Trus ikutan ngoceh, Irfan Bachdim mana Irfan Bachdim. Untung aja Elias Pical ngga kesebut sama Susi Susanti.
Maklumlah begini ini efeknya kalau nonton laga olahraga pas bagian finalnya aja.
Tapi secara keseluruhan hasilnya nanti, bagi saya Indonesia adalah juaranya. Mengutip lirik dari Dewi Lestari sing "Malaikat juga tahu Indonesia yang jadi Juaranya..... " Halllah...
Tetap semangat ya. .
Wuaah..seruu bgt. Meriah dimana2 menyorakan atas dukungan 'Sang Garuda'
BalasHapusSemoga bs menorehkan kemenangan
yah.. meskipun garuda tidak menang tapi tettap di dadaku lah :)
HapusSELAMAT!!! prediksi anda benaRRR!!! kalau di leg kedua gimana kira-kira? apa indonesia bisa menang atau kisah lalunya terulang. :D
BalasHapusdan hasilnya sudah keluar, sedih memang tapi Garuda tetap didadaku dan kebangganku :)
Hapusakhirnya indonesia menunda kemenangannya di thailand ... lagi-lagi indonesia kalah huks .............
BalasHapus