Berawal dari siang tadi ke salah
satu bank CIMB Niaga dimana tempat saya dan teman mengambil cicilan rumah, Iya
Bank CIMB Niaga Cabang Bursa Efek
Indonesia (BEI). BEI sendiri lokasinya tepat depan sebarang Plaza Pacific Place
dan untuk parkir kendaraan memang ditempatkan di Pacific Place. Ini kali ke dua saya ke Bursa Efek Indonesia.
Sedikit berbeda penjelasan yang
saya dapat dari pihak Bank CIMB Niaga beberapa tahun lalu, seingat saya 2 tahun lalu penjelasan dari
Bank jika hendak melakukan pelunasan maka perhitungan sederhananya adalah
Cicilan tiap bulan dikalikan sisa pembayaran, Cicilan saya katakanlah Rp. 4
juta dengan sisa pembayaran 5 tahun (12 bulan X 5 tahun=60 bulan) maka
pelunasan yang saya bayar adalah 4 juta dikalikan 60 bulan. Nah lalu bedanya
apa saya percepat pelunasan dengan mengangsur setiap bulannya.
Hingga beberapa hari kemarin
seorang teman menginformasikan ada program promo baru dari bank CIMB NIAGA yang
menawarkan promo suku bunga KPR tetap (fixed) selama 5 tahun pertama dan lepas
5 tahun berikutnya adalah tingkat suku bunga BI (BI Rate) ditambah 5%.
Ok, setelah membuat janji temu sebelumnya
dengan salah satu pegawai bank, akhirnya kesampaian juga bertemu dan
mendapatkan penjelasan baru. Dan memang rupanya penjelasan sebelumnya adalah
salah total. Karena sesuai klausul PK (perjanjian kotrak) sebenarnya sudah
tertulis jelas jika melakukan pelunasan akan dikenakan pinalti sebesar 1%
ditambah bunga berjalan. Jadi berdasarkan PK jika melakukan pelunasan rumusnya
adalah Outsanding (sisa pokok) + 1% + suku bunga berjalan.
Jika sisa pokok saya itu sekitar
Rp. 300 juta maka pinalti 1%nya sebesar Rp 3 Juta sementara suku bunga berjalan
adalah suku bunga setiap bulan yang dibagi prorate 30 hari untuk kasus saya
itu bunga setiap bulannya adalah Rp 3 juta (artinya maksimal bunga yang dikenakan
nanti ya Rp 3 juta, kecuali saya bayar di hari ke 10 maka 3 juta di bagi 30
dikalikan 10 hari, ini istilahnya prorate).
Nah berangkat dari rumus diatas
maka pelunasannya adalah Rp 300 juta ditambah pinalti 1% sebesar Rp 3 Juta plus
bunga berjalan maksimal Rp. 3 Juta total sekitar Rp306 juta. Jauh berbeda dari
informasi sebelumnya yang saya dapatkan.
Hmmm, memang terkadang berurusan
dengan bank terutama untuk cicilan baik itu rumah, kendaraan dan perabotan
rumah lainnya memang terkesan ada yang disembunyikan. Setidaknya promo-promo diberikan berubah terus dan berusaha menarik konsumen yang baru dan
melupakan konsumen yang sudah ada.
Sempat menanyakan ke petugas
bank, promo sekarang lebih menarik dibandingkan pada saya akad kredit,
santai saja si mas-nya menjawab, yah
memang promonya selalu berubah-ubah demi menarik konsumen pak.
Sop Iga Betawi
Udah ah, kalau ngomongin keuangan
dan cicilan suka bikin deg-deg secara menguras pikiran semakin sadar penghasilan
ngga seberapa. Dari pada mikir yang aneh-aneh dan jadi sakit udah jalanin aja
dulu dan berusaha menikmati hidup. Nah salah satu cara menikmati hidup itu yang
makan. Tapi ingat ya makan untuk hidup bukan hidup untuk makan.
Nah lepas dari konsultasi dengan
bank CIMB Niaga, saya dan seorang sahabat memutuskan untuk santap siang di
sekitaran Blok S. Sahabat saya ini rupanya ngeh
dulunya ada rumah sakit disekitaran Blok S, sementara saya ngga pernah tahu
pernah ada rumah sakit di sini. Dan memang masih ada sisa-sisa bangunan
seperti layaknya RS. Kebetulan juga tidak jauh dari lokasi bangunan RS di
seberangnya ada Sop Iga Betawi. Kami
memutuskan untuk memesan 2 porsi Sop beserta nasi untuk minumnya segelas air
kelapa muda.
Untuk kualitas rasa Sop Iga,
tidak kalah dengan resto-resto besar.
Dan memang hampir sebagian besar jajanan dan makanan yang di jual Blok S memang
rerata enak-enak kok. Bahkan tetangga rumah mengklaim ada tongseng kambing yang
enak (menurutnya disini) bahkan ia rela
jauh-jauh dari cibubur untuk menikmati tongseng di Blok S.
Kembali ke soal rasa sop Iga yang
ngga kalah sama resto, dagingnya lumayan tebal dan banyak setidaknya ada 3
potongan dalam setiap mangkuknya. Untuk yang menderita kolesterol tinggi
sangat tidak disarankan mengkonsumsinya secara gajih dan lemak lumayan banyak
dan kuahnya mengkilat banget sama cairan lemak.
Untuk Sop Iga yang dibanderol di
kisaran harga Rp 32.000,- ya sepadan lah tidak mahal dan juga tidak murah
banget standar jajanan kaki lima.
Sementara es kelapanya tidak
banyak yang bisa diceritakan, selain rasanya yang segar, menghilangkan dahaga
juga sich dan juga memang karena hanya disajikan dalam 1 gelas plus bongkahan
es (yang ini akhirnya membuat saya sedikit radang tenggorokan, ya iyalah,
panas-panas minumnya es).
Tapi memang ada rasa gimana gitu
ketika makan ditempat terbuka yang hampir sebagian besar menjajakan makanan.
Seperti berada di surga makanan gituh, hallah.
Pas banget lepas dengan
hitungan-hitungan Bank CIMB Niaga yang lumayan njlimet santap siang dengan Sop
Iga yang maknyuss, siap balik kantor dan lanjut kerja lagi.
Iga, Syukakk.. Ntar, kalau ke Jakarta mampir deh kesini..
BalasHapusHeheheh... Harus mampir mas.. Selain iga masih banyak pilihan makanan di blok s
HapusSoto betawi plus es kelapa muda. Kolaborasi yang menarik sekali. Cuman sayangnya soto betawi nggak ada di daerahku. :(
BalasHapusEmang si mas tinggalnya dimana?
Hapus