Tepat pukul 10.00 WIB, semua Pejabat hingga pegawai
Pengadilan TInggi Tata Usaha Negara Jakarta
sudah hadir memenuhi aula lantai 3.
Hanya dihadiri seluruh keluarga besar PTTUN
Jakarta dengan perayaan sederhana. Pengantar Tugas Pak Arif Nurdu’a ke PTTUN
Surabaya dan Purna Bhakti ibu Ratna Soejoto dan Ibu Tiambun Simanjuntak.
Sambutan Pak Arif Nurdu’a
Tanpa berpanjang lebar dan mengulur waktu Pak
Arif diberikan kesempatan maju untuk emberikan
sepatah kata perpisahan kepada warga PTTUN yang hadir.
Memang tugas Pak Arif sendiri di PTTUN Jakarta sudah cukup lama. Dan regulasi MARI sendiri sudah mengatur sedemikian
rupa agar
tidak terlalu lama seseorang ditugaskan disebuah daerah. Suka tidak suka memang rotasi pekerjaan
diperlukan dan sejatinya sudah merupakan kewajiban yang harus dijalani.
Ia sendiri sedikit bercerita mengenai kesan selama di PTTUN Jakarta, yang berkesan itu adalah kekompakan dan semangat kekeluargaan. Salah
satunya adalah pada saat ISO 2015. Dibawah arahan KPT kita meskipun lembur hingga pukul 12 malam
selesai semua malam itu, tutur
beliau.
Kebersamaan ini harus tetap terjaga, pesan beliau kapada keluarga besar
Peradilan TUN Jakarta.
Kepindahan beliau ke Surabaya yang karena tugas, mengatakan
bahwa untuk
keluarga besar PTTUN Jakarta pintu rumahnya selalu terbuka untuk dikunjungi.
Terakhir beliau Pak Arif didaulat untuk
menyumbangkan suaranya.
Ada kejadian lucu ketika PA Arif diminta bernyanyi, ia sendiri meminta bantuan untuk bernyanyi bersama diatas panggung. Ia undang juga pejabat lainnya yang pensiun. Bu Risma, Bu Tiambun dan ibu Ratna ikutan naik kepanggung demi menghibur yang hadir.
Lepas memberikan hiburan, tak lupa ia berterimakasih
kepada istri yang selalu setia mendampingi dan juga mengambil peranan penting dalam kesuksesan beliau.
Terakhir ia tutup dengan memohon maaf jika ada perlakuan yang kurang berkenan selama ini. Kenanglah kebaikan
kami dan buang jauh-jauh perilaku
dari ingatan kami yang tidak berkenan.
Sepatah kata Purna Bhakti
Ibu Ratna.
Ibu Ratna sedikit terkejut juga dengan acara perpisahan ini. Dengan bahasa Inggris yang bercampur (karena beliau jago untuk urusan bahasa
inggris) ia menjelaskan beberapa
hal. Ibu Ratna sendri bergabung sejak tahun 1998.
Saat ini bu Ratna mengakui ada kesibukan baru yang ditekuninya. Selain ngemong cucu juga belajar dan mengajar bahasa inggris, walaupun masih dalam tahapan lingkungan keluarga sendiri.
Semoga kekompakan PTTUN Jakarta selalu terjaga dan tetap terjaga
seperti saat ini kalau bisa ditingkatkan. Terakhir beliau menutup pesannya.
Bu Ratna sendiri menyanyikan sebuah lagu sebagai tanda kenang-kenangan
perpisahan beliau (pastinya lagunya berbahasa Inggris dong, sent me the pillow)
Terakhir Sepatah kata dari
Ibu Tiambun.
Serupa dengan ibu Ratna yang Terkejut juga adanya acara ini. Meskipun
sebenarnya belum siap.
Ia sendiri bertugas sebagai PNS selama 35 tahun. 17 tahun di PTTUN
jakarta. 18 tahun di Mahkamah Agung. 50% waktu saya habiskan di kantor ini, tuturnya. PTTUN sudah
saya anggap sebagai rumah ke dua saya.
Saya juga meminta maaf jika ada kesalahan yang saya perbuat. Jika kita
bertemu dilain kesempatan bisalah kita saling bertegur sapa.
Pesan terakhirnya adalah tetaplah kita menjalani visi dan misi untuk mewujudkan Peradilan Yang Agung. Meskipun peranan kita kecil tapi janganlah kita berkecil hati tetap memberikan kontribusi yang terbaik kepada peradilan TUN.
Terakhir ibu ini memberikan suara terbaiknya sebagai kenang-kenangan,
karena ia berasal dari tanah Batak kebayang kan lagunya. Iya. Sai Ma dedek da hasian.
PTTUN sendiri sabagai tanda kenang-kenangan perpisahan memberikan
beberapa buah lagu kenangan. Itu loh lagunya ELLO, Pergi untu kembali dan masih ada beberapa lagu
lainnya.
Tambahan dari Ketua PTTUN
Jakarta
Puji kepada Tuhan akhirnya acara pengantar tugas dan Purna Bhakti bisa
dilaksanakan dengan baik hari ini.
Memang
kita merasa kehilangan, karena kontribusi dan kebersamaan dengan Pa Arif dan beberapa rekan sejawat
lainnya selama ini.
Peran pak Arif sebagai Manager Representative di ISO 2015. Keberangkatan pak Arif sendiri
nantinya akan menularkan ilmunya ke satuan
kerja di tempat barunya. Semoga
sukses untuk kedepannya buat pa Arif dan keluarga.
Acara
yang spontanitas diciptakan kali ini ketua mengucapkan terimakasih
sebesar_besarnya.
Terimakasih
untuk kinerja yang sudah diberikan kepada ibu Tiambun dan ibu Ratna.
Tidak perlu berpanjang-panjang waktu pengantar tugas dan purna bhakti
selesai dilaksanakan. Tepat pukul 12 siang, semua acara purna dilkasakan dan
kembali ke kegiatan masing-masing.
Maju terus peradilan Indonesia .