Untuk Peresmian gedungnya sendiri diadakan bersamaan dengan peresmian Gedung Mahkamah Agung yang terletak di Medan Merdeka Utara. Kami, seluruh keluarga besar Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta menyaksikan langsung via Streaming peresmian Gedung Mahkamah Agung. Minus keberadaan pak Ketua Pengadilan yang langsung hadir bersama dengan Ketua lainnya di Mahkamah Agung RI (MARI).
Dalam sambutannya Ketua Mahkamah Agung menegaskan bahwa awal tahun 2017 MARI
telah berhasil menyelesaikan pembangunannya dan ada sekitar 135 Gedung Peradilan dari empat wilayah peradilan, mulai dari Peradilan Umum, Agama, TUN
dan Militer yang dibangun atau direnovasi.
MARI sendiri menggunakan anggaran Rp. 243 Milyar
dengan kontrak Multiyears. Harapannya MARI mampu menjadi ikon positif serta
mewujudkan visinya Mewujudkan Peradilan yang Agung.
Pak Aco Nur selaku Plt dari Sekretaris
Mahkamah Agung RI dalam sambutannya menjelaskan satker mana saja yang melakukan
pembangunan beserta anggarannya.
Harapannya adalah dengan dibangunnya sarana yang baru sudah seharusnya menambah semangat dan kinerja serta produktifitas dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
Masih ada beberapa Pengadilan didaerah yang
kurang layak dan akan menjadi target pembangunan ke depannya. Memang tidak
dipungkiri gedung yang layak seharusnya dapat memberikan pelayanan yang baik.
Sekiranya untuk gedung yang belum dibangun semangat dalam memberikan pelayanan
tidak berkurang. Sebab sudah seharusnya semangat memberikan pelayanan yang
terbaik itu ada di setiap insan pengadilan tidak tergantung kepada bentuk fisik
pengadilannya.
Acara kali ini juga di hadiri para Ketua
Mahkamah Agung sebelum pak Hatta Ali menjabat. Sebut saja Pak Bagir Manan, Bapak
Harifin Tumpa. Pun tidak ketinggalan BPKP dan Bapenas juga turut hadir.
Kinerja peradilan masih mendapat sorotan
terutama mengenai saran dan prasarana. Mulai dari lokasi yang sulit dijangkau
hingga bentuk gedung yang sudah tidak layak.
Ini juga yang menjadi dasar bagi Mahkamah
Agung untuk terus melakukan perbaikan dibidang sarana dan prasarana.
Streaming Live dari Gedung Pusat MARI |
Sementara kondisi keuangan negara yang tidak
memberikan ruang bebas untuk melakukan perbaikan di semua gedung peradilan. Faktanya
publik tetap mengharapkan perbaikan saran dan prasarana.
Seiring dengan pembenahan 4 lingkungan
Peradilan dibawah MARI. Pada tahun 2013 pembangunan Tower MARI dimulai dan selesai
tahun 2016.
MARI sendiri merencanakan agar tahun-tahun berikutnya pembangunan tidak lebih dari 2 tahun sehingga tidak mengganggu pelayanan kepada masyarakat. MARI sendiri sedang menuju peradilan yang modern dalam rangka mewujudkan Peradilan yang agung.
Peradilan yang agung harus memiliki sarana dan prasarana yang memadai, salah satunya didukung dengan pembangunan gedung yang
layak.
Satker dibawah MARI 832 satker, 7 untuk eselon satu dan 825 satker tingkat pertama. Semuanya membutuhkan pembenahan yang
berkesinambungan. Kendala yang dihadapinya adalah adanya satker yang tidak
memiliki lahan gedung kantor dan rumah dinas.
Himbauan Ketua MARI terutama kepada yang sudah
mendapatkan sarana prasarana yang baik meningkatkan kinerjanya. Capaian yang
sudah diraih agar ditingkatkan lebih lagi.
Gedung peradilan adalah gedung yang ramah bagi para pencari keadilan. Kemegahannya tidak akan ada artinya jika para petugasnya melakukan kegiatan tercela yang merugikan pengadilan itu sendiri.
Kembangkan sikap jujur dan berintegritas dan
tutup semua pintu untuk korupsi dan kolusi yang akan mencoreng muka lembaga
peradilan.
ZERO TOLERANCE kepada para pelaku yang mencorang nama
peradilan. Ini adalah momentum unk menuju Indonesia yang modern dan dipercaya
publik.
Dengan mengucap Bismillah, ketua MARI secara resmi
menyatakan Gedung Mahkamah Agung dapat digunakan untuk melayani masyarakat para pencari keadilan.
Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta.
Sementara di gedung PTTUN sendiri. Menyaksikan
acara Streaming langsung dari Mahkamah Agung lepas itu dilanjutkan dengan acara
syukuran sederhana.
Wakil Ketua PTTUN Jakarta |
Pak wakil ketua PTTUN Jakarta, DR. KADAR SELAMET,
SH, MHum memberikan sedikit pesan singkat.
Setelah menyimak pengarahan dan sambutan dari
Ketua MARI. Kembali diingatkan yang intinya adalah dengan adanya sarana dan prasaran gedung yang baru,
termasuk kita, untuk dapat mewujudkan visi dan misi Mahkamah Agung menuju Badan Peradilan
yang Agung.
Sekedar mengingatkan kembali agar selalu memberikan
pelayanan terbaik kepada para pencari keadilan.
Setidaknya ketersediaan SDM
harus selalu standby untuk melayani.
Doa Bersama |
Kurang lebih gedung Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta melakukan renovasi tahun 2012 dan pindah
sementara ke Gedung Ahmad Yani dan kembali menempati
gedung baru Juni 2015.
Ditutup dengan berdoa bersama mengucapkan
syukur atas gedung yang sudah ditempati. Wakil ketua menutup pesannya, semoga gedung yang baru menambah
semangat baru dan semakin meningkatkan kinerja serta pelayanan yang maksimal
bagi para pencari keadilan.
Maju Terus Peradilan Indonesia.