Bakso Rusuk Solo sekitaran Kolonel Sugiono Jakarta Timur - Kornelius Ginting

Bakso Rusuk 

Tempatnya sederhana dengan tempat duduk khas bakso (kursi plastik lion star). Yah namanya warung bakso, jangankan yang gerobak dorong, yang rumahan atau yang resto pasti bakalan ramai dikunjungi.  

Kalau bicara panganan satu ini (Baca : Bakso) sejatinya siapa saja sudah tahu. Baik yang masih anak-anak apalagi remaja hingga dewasa beranjak tua, semua kenal dan akrab dengan bakso. Dan varian penyajiannya pun sekarang sudah semakin beragam. 

Salah satu yang rutin saya kunjungi karena berdekatan dengan lokasi kantor adalah Bakso Teteh, Cikini sekitaran TIM Jakarta Pusat. Hanya warung bakso ukuran rumahan namun selalu ramai dikunjungi ketika istirahat makan siang.

Atau sedikit yang bervariatif mampir ke sekitaran Jati Asih ada Bakso Sumsum Balungan, warung bakso ini menyajikan Bakso yang disajikan dengan Sumsum tulang kaki sapi. 

Nah yang lagi ngehits sekarang dan belum saya coba itu bakso beranak, mungkin lain waktu kita bahas khusus kalau sudah mencicipinya langsung. Atau ada lagi bakso dengan konsep resto dan dikawinkan dengan panganan kekinian, bakso kekinian bakso boejangan. 

Bakso Rusuk Urat dan Bakso Rusuk Solo

Bakso Rusuk Asli Solo di Jakarta

Kebetulan yang merupakan kebetulan, karena sepanjang jalan Kolonel Soegione dari arah  Pasar Gembrong ke arah Pondok Kopi tersendat di beberapa lampu merah. Dan menjelang Mc. Donalds Radin Inten sebelah kiri ada cucian mobi dengan logo Karonta dan persis disebelah ada besar - besar tulisan Bakso Rusuk. 

Konsepnya sedikit menarik, mungkin maksudnya sekalian cuci kendaraan sekalian menikmati Bakso Rusuk. Kendaraan bersih dan perut pun terisi. 

Tapi kalau tidak mau sekalian mencuci kendaraan, tempat parkirnya sendiri untuk roda 2 dan roda 4 lumayan luas. 

Tempatnya masih berkonsep warung bakso yang mampu menampung hingga  belasan pengunjung, kalau hari sabtu dan minggu malam ramai di kunjungi pasangan muda. Tidak ada ruangan khusus dengan pendingin udara, hampir seluruh ruangan hanya diberikan kipas angin yang digantung.

Bagian dalam Bakso Rusuk Solo

Tempatnya sederhana dengan tempat duduk khas bakso (kursi plastik lion star). Yah namanya warung bakso, jangankan yang gerobak dorong, yang rumahan atau yang resto pasti bakalan ramai dikunjungi.  

Tidak butuh lama, lepas mendudukan diri disalah satu bangku plastik, abang baksonya menyodorkan menu andalan mereka. Saya dan pasangan langsung memesan Bakso Rusuk dan Bakso Rusuk Urat, dengan selisih harga Rp. 10.000,- lebih mahal bakso rusuk urat.

Menikmati bakso rusuk panas-panas di sore menjelang malam, pas banget dech. Dan benar saja tidak butuh waktu lama, tidak lebih dari 30 menit 2 mangkuk bakso sudah sukses pindah ke dalam perut. 

Meskipun namanya Warung Bakso Rusuk Solo, tetap saja ada ragam pilihan makanan selain bakso yang ditawarkan. Garang asem salah satunya dan masih ada beberapa menu lainnya. 

Untuk minuman juga tersedia pilihannya, kalau saya yang masih golongan "old school" mah cukup dengan teh manis hangat aja sudah seneng. 

Abang Baksonya sedang meracik bakso buat pengunjung :) 

Untuk berdua menikmati Bakso Rusuk Solo tidak lebih dari 80K sudah termasuk minum ya. Sempat bertanya ke abang kasirnya, sudah ada berapa cabang di Jakarta? Ia dengan mantab menjawab sudah ada sekitar 7 cabang, sementara  cabang perdana masih berdiri kokoh persis didepan Pengadillan Tinggi Agama Jakarta Jalan Radin Inten Raya. Cabang lainnya tersebar merata hingga ke Meruya Jakarta Barat. 

Untuk Jam buka Bakso Rusuk Solo di seiktaran Kolonel Sugiono dari jam 10.00 wib pagi hingga pukul 22.00 wib dan khusus hari jum'at beroperasi lepas sholat jum'atan.

Salam Bakso :)

Related Posts