Suasana Gereja yang masih lengang |
Untuk kaum ibu sepertinya ada pengecualian, sudah hadir di gereja membawa si kecil saja sudah luar biasa. Nah kaum bapak membantu semampunya, kalau tidak bisa membantu menenangkan sikecil setidaknya dengan membuat catatan selama khotbah yang nantinya bisa dibaca kembali buat si ibu dan anak sedikit menolong, bukan.
Bah, udah lama ngga ngapa-ngapain nich, udah lama ngga isi blog, udah hampir 2 bulan juga ngga ke gereja. Akhirnya diputuskan hari ini tepat 2 bulan lewat 2 hari Kevin kami ajak ke gereja. Sekaligus catatan dalam blog ini adalah catatan pertama Kevin ke gereja. Biasanya juga postingan mengenai khotbah kristiani saya masukkan ke dalam blog yang lain. Khusus hari ini catatan khotbah saya tuliskan di blog korneliusginting.web.id.
Bah, udah lama ngga ngapa-ngapain nich, udah lama ngga isi blog, udah hampir 2 bulan juga ngga ke gereja. Akhirnya diputuskan hari ini tepat 2 bulan lewat 2 hari Kevin kami ajak ke gereja. Sekaligus catatan dalam blog ini adalah catatan pertama Kevin ke gereja. Biasanya juga postingan mengenai khotbah kristiani saya masukkan ke dalam blog yang lain. Khusus hari ini catatan khotbah saya tuliskan di blog korneliusginting.web.id.
Sebelumnya
sempat bingung bagaimana mengajak anak usia 2 bulan 2 hari mengikuti sebuah
kebaktian di gereja. Banyak pertanyaan bagaimana hinggap di kepala, mulai dari
bagaimana kalau nangis ditengah kebaktian? Atau bagaimana kalau tidur sepanjang
kebaktian (kalau yang ini sich ngga perlu khawatir ya)? Atau bagaimana nanti si
anak beradaptasi dengan musik dan riuh rendah suara-suara yang ada.
Hmmm,
kalau memikirkan itu semua dan demi mengetahui jawaban sebelum melakukannya
pasti agak pusing juga sich, apalagi kalau ini adalah anak pertama dengan
nol pengalaman. Tapi setiap hal pasti ada masa untuk pertama kali bukan, kalau
bukan hari ini pasti akan ada dikemudian hari. Yah, kalau tidak sekarang pasti
akan dimulai dilain hari. Dan semoga hari ini tidak terlalu cepat atau terlalu
lambat juga untuk dibawa mengikuti kebaktian.
Beruntung kakak kami mau mendampingi kami selama kebaktian (minimal ada tambahan tenaga personil tambahan kalau-kalau Kevin nanti ngga nyaman)
Beruntung kakak kami mau mendampingi kami selama kebaktian (minimal ada tambahan tenaga personil tambahan kalau-kalau Kevin nanti ngga nyaman)
Beberapa
hal yang kami lakukan sebelum kebaktian.
- Kevin dibasuh yang membuat dirinya terasa segar dan membuatnya bersemangat (setidaknya untuk beberapa saat).
- Beri makan sebelum kebaktian, bukannkan perut yang terisi kenyang akan menambah rasa nyaman
- Berikutnya pilih jam kebaktian yang tidak terlalu penuh dengan jemaat, setidaknya untuk mengurangi keriuhan dan memudahkan mobilisasi untuk keluar masuk kebaktian jika Kevin merasa tidak nyaman.
- Banyak-banyak berdoa sebelum dan sepanjang kebaktian supaya anak merasa nyaman sepanjang kebaktian.
Asik Tidur sembari kebaktian |
Jreng,
tahap 1 dan 2 sudah dilalui dan bersahabat untuk dilakukan anak usia 2 bulan. Dan
kebetulan kami memilih kebaktian pertama yaitu jam 07.00 pagi lumayan jemaat
yang hadir cukup penuh tapi tidak sampai “membludak”, biasanya di kebaktian
berikutnya yang padat.
Nah untuk yang ke 4 ini juga sudah dilakukan, tapi
terkadang kalau jawaban dari doanya tidak sesuai jangan kecewa dulu. Sebab pastinya
untuk anak usia 2 bulan hingga 1 tahun yang dibawa kebaktian (setidaknya begitu
yang saya amati) akan mengalami sebuah keadaan yang tidak nyaman (rewel) tapi
itu bisa disiasati dengan cara-cara tertentu. Yang lazim digunakan ibu-ibu
memberikan asupan makanan hingga digendong bahkan dibebat dengan bedong hingga
keluar masuk ruang kebaktian sesuai kebutuhan (kalau si anak nangis maka keluar
ruangan kalau sudah anteng masuk lagi) maka tidak heran juga sich kalau banyak
ibu-ibu sambil gendong dan goyang-goyang anaknya diluar ruang kebaktian.
Ok, itu tadi pengalaman sepanjang persiapan kebaktian, yang penting dalam kebaktian
adalah mendengarkan khotbah dan melakukannya dalam kehidupan sehari-hari. Tapi untuk
kaum ibu sepertinya ada pengecualian, sudah hadir di gereja membawa si
kecil saja sudah luar biasa. Nah kaum bapak membantu semampunya, kalau tidak
bisa membantu menenangkan sikecil setidaknya dengan membuat catatan selama
khotbah yang nantinya bisa dibaca kembali buat si ibu dan anak sedikit menolong,
bukan.
Berikut catatan khotbah.
Minggu ini masuk minggu Jubilate,
bersukacitalah manusia di seluruh bumi. Apa yang dimaksud dengan Jubilate atau
apa yang dimaksud dengan sukacita?
Beragam alasan jemaat ke gereja, ada
yang karena memiliki harapan dan doa yang belum kesampaian atau ada juga karena
khotbahnya atau ada yang ikutan paduan suara. Satu hal yang menjadi persamaan
kita ke gereja adalah karena kita sama-sama orang berdosa yang telah ditebus.
Pemberitaan Injil sedari awal, (zaman
kristen mula-mula) mengalami banyak pertentangan dan pergumulan, pun yang
dialami Paulus. Bahwa dimana ada pertentangan dan
pergumulan disanalah Roh Tuhan hadir. Kekristenan diragukan ketika jemaat berada
di zona nyaman karena akan menjadi suam-suam kuku.
Bahkan di Eropa, Jerman dan Belanda,
Gereja sudah banyak tutup dan berubah menjadi gedung Bioskop, gedung Opera
bahkan Pub atau Cafe. Disitulah terjadi krisis iman ketika kekristenan sudah
berada di zona nyaman.
Perjalanan hidup iman orang percaya
tidak lepas dari pergumulan bahkan pergumulan gereja. Semakin tidak ada pergumulan
maka iman akan menjadi suam-suam kuku. Ketika gereja berdiri semakin megah biasanya berbanding terbalik dengan pertumbuhan iman.
Ketika kita berada dalam pergumulan
biasanya kita akan ingat akan Tuhan.
Pendeta berbagi cerita sedikit, ada
jalan tol di Medan dan beberapa bagian di pasang banyak polisi tidur (semacam
garis kejut), awalnya bingung kenapa juga dipasang polisi tidur ditengah jalan
tol dan menganggu kenyamanan, tapi apa jawab sopirnya, kalau tidak ada polisi
tidur sering terjadi kecelakaan.
Karena jalan tol yang nyaman sering terjadi
kecelakaan tapi ketika dipasang polisi tidur akan membuat keadaan sedikit tidak
nyaman dan meningkatkan kewaspadaan sehingga tetap aman. Bahkan sopir pun
menyadari bahwa kecelakaan sering terjadi di jalan yang lurus dan nyaman bukan
di jalan bergelombang dan tidak nyaman.
Intinya adalah terkadang beberapa peristiwa
yang hadir sudah seharusnya membuat kita bersyukur meskipun awalnya kita
seringkali jengkel dibuatnya.
Sudut pandang yang berbeda dapat
menimbulkan arah yang berbeda.
Menikmati BPK Tambar Lihe, Depok
Selesai dengan kebaktian di HKBP
Poltangan, Pasar Minggu. Kami diajak makan siang sekaligus mencicipi makanan
BPK (B2 Panggang Karo) dan makanan ini sangat tidak disarankan untuk
teman-teman muslim ya.
Lokasi rumah makan BPK Tambar Lihe
berada di Jalan Juanda Depok (biasa dikenal dengan sebutan jalan baru) kalau
dari jalan tol CIJAGO lepas tol dan lampu merah langsung nyebrang ke jalan
Juanda atau jalan baru, lokasi langsung persis setelah lampu merah (kalau tidak
diperhatikan suka telewat) sementara dari arah Depok masuk jalan Juanda terus
sampai mentok lampu merah Jalan Raya Bogor putar balik dan langsung ambil
kiri disitulah BPK Tambar Liher berada.
Menurut beberapa teman dan rekan yang sudah
mencicipi BPK disini, katanya memiliki rasa yang “diatas rata-rata” bahkan
sekelas Ola Kisat dan Tesalonika (RM BPK terkenal di sekitaran
Padang Bulan Medan) masih kalah.
Pengalaman saya menikmati BPK-nya itu, ah
biasa aja juga sich (mungkin karena saya bukan pecinta BPK murni kali ya) kalau
soal rasa memang rasa gurih dan asin lebih terasa di BPKnya. Hanya saja selain
lokasi yang tidak terlihat jelas (atau memang sengaja dibuat tidak terlihat
jelas kali ya) sedikit kesulitan menemukannya dan keadaan tempatnya sendiri
yang masih berbentuk sopo-sopo.
Jangan harap ada pendingin udara atau ruangan
bebas asap rokok. Yang ada itu sebuah ruangan terbuka dengan bau-bau udara
sekitar yang masuk bebas ke indera penciuman kita, ruangan panas karena memang
lagi musim panas juga kali.
Memang dari cerita para kerabat yang
pernah mampir, di BPK Tambar Lihe ini spesialisasi dirasanya dan memang ada
ragam pilihan selain BPK, ada Mie Goreng, Bihun Goreng, Kwetiau Goreng dan
semuanya ini mengandung unsur B2 ya. Untuk harga yang ditawarkan bersaing,
tidak terbilang mahal dan ngga murah-murah banget juga, BPK Tambar Lihe juga
menerima pesanan untuk acara arisan, kawinan dan lainnya.
Dan untuk hari Minggu, Libur dan Akhir
Pekan agak lebih ramai dikunjungi ketimbang hari biasa.
So, kamu-kamu yang B2 Lovers, sudah
pernah menjajal BPK Tambar Lihe.