Blog saya jadikan catatan pengingat, iya pengingat untuk barang atau perabotan rumah yang saya gunakan, baik itu daya tahan, perawatan hingga rusaknya sebuah perangkat.
Selamat malam para
pembaca blog yang setia (entah setia membaca blog saya atau setia jalan-jalan mengunjungi blog-blog yang ramai bertebaran didunia maya dan
kebetulan mampir atau tersasar di blog saya).
Beberapa blogger’s , aktif mengupdate blog baik yang merupakan
sponsored post ataupun sekedar menumpahkan pengalaman. Yang menumpahkan
pengalaman pribadi pun terbagi lagi ada yang sekedar menumpahkan pengalaman
pribadi demi mengejar ranking blog agar tidak turun atau ada lagi yang demi
membuat variasi agar blog lebih berwarna, tidak melulu isinya sponsored post.
Yang manapun sah-sah saja menurut saya, ada yang memonitize blog demi secercah
berlian ada lagi hanya demi remahan permata atau sebagian hanya sekedar mencari
cindera mata.
Ngga jauh berbeda
dengan blogger’s lain, harus saya akui menulis diblog selain menumpahkan pengalaman
pribadi, syukur-syukur kalau ada agent yang tertarik dengan blog dan menawarkan
kerjasama (amin). Tapi selain menumpahkan pengalaman pribadi, blog saya
jadikan catatan pengingat, iya pengingat untuk barang atau perabotan rumah yang
saya gunakan, baik itu daya tahan, perawatan hingga rusaknya sebuah perangkat.
Seperti mesin cuci yang
saya gunakan ini, mereknya Denpoo dan sampai dengan tahun 2018 ini sudah hampir
ke 3 kali mendapat perawatan. Helooo, namanya juga barang elektronik, ada yang
rusak karena pemakaian ada juga yang rusak karena usia pakai atau ada yang
rusak karena takdir (ngga diapa-apain tiba-tiba rusak aja). Nah untuk mesin
cuci, awalnya kapasitor lalu lanjut ke gear box dan sekarang dinamo.
Dinamonya Rusak
Yup, ngga ada pemicu
yang jelas dan ngga ada tanda-tanda awal yang menyertai rusaknya dinamo pengering
mesin cuci Denpoo. Tiba-tiba aja pengeringnya tidak berfungsi, karena mesin
cuci Denpoo yang kami miliki adalah yang 2 tabung. Ketika pengeringnya tidak
berfungsi tidak mengganggu fungsi lainnya yaitu mencuci. Sedikit menjengkelkan
memang karena akan memakan waktu lebih lama dalam proses pengeringan karena
rusaknya dinamo.
Dan saya memiliki langganan
untuk mereparasi alat eletronik, sekaligus teman bertukar pikiran mengenai
perangkat elektronik. Hanya saja kesibukannya sebagai karyawan membuat sulit
untuk mengatur waktu datang ke rumah dan melakukan reparasi.
Sebelah Kiri Dinamo Baru lebih Kinclong |
Setidaknya butuh waktu
2 minggu mencari waktu yang pas, agar Pak Subur (begitu biasa dia disapa)
datang kerumah dan tidak butuh waktu lama ia mendeteksi kerusakan dan
memutuskan untuk membeli sebuah dinamo baru.
Harganya menurut saya
untuk ukuran sebuah dinamo penggerak mesin pengering tidak tergolong mahal,
hanya Rp. 180.000, - kalau dibandingkan
dengan kapasitor yang bentuknya lebih kecil dengan harga Rp. 185.000,- . Coba
aja bandingkan sama dinamo penggerak untuk mobil tamiya (ituloh mobil kecil
yang biasa digunakan untuk balapan disirkuit khusus, kecil dan lebih mahal).
Dan untuk ukuran pak
subur, memasang kembali dinamo bukan perkara sulit. Sekitar 30 menit hingga 1 jam selesai
sudah dipasang dinamo. Hanya saja kemarin ada kendala yang ia sendiri tidak
menyadari dan sedikti membuang waktu kami. Kenapa?
Kabel Roll Gulung
Dinamo sudah terpasang,
tapi kenapa masih tidak berfungsi? Cek kelistrikan semua normal, etapi sekarang
malah mesin cuci keseluruhan yang tidak berfungsi. Dan kembali cek dan ricek
urutan kabel, tidak ada yang salah. Sempat bingung salah dimana, sampai-sampai
menyalahkan tikus nying-nying (sejenis tikus kecil biasa disebut juga curut sukanya
makan kabel dan bikin korsleting listirk) yang masuk ke bagian atas, ada bekas
gigitan tapi tidak sampai putus kabelnya, bukan karena tikus mesin cuci tidak
berfungsi.
Rupanya kabel gulung yang bikin ulah, indikator lampu tetap menyala yang menyatakan aliran listrik positif ada tapi negatifnya tidak terdeteksi, ketika kabel diganti, terjawab sudah permasalahannya, selain dinamo, aliran listrik dari kabel rol juga tidak stabil, ada bekas gigitan tikus didalam kabel rol.
Usulan Pak Subur, agar bagian
belakang (dapur) dibuatkan MCB khusus untuk perangkat eletronik sehingga kalau
terjadi korsleting listrik tidak semua bagian yang mati hanya bagian tertentu
saja ditambah untuk mengurangi penggunaan kabel rol dengan kabel serabut sebaiknya gunakan kabel tembaga agar lebih awet dan biasanya dibuat khusus, agak sulit kalau mau beli ditoko.
Sepakat, MCB sudah ada, peralatan sudah siap. Dan
waktu pun kembali menjadi sebuah persoalan.
“Yang penting sekarang
mesin sudah berfungis normal pak”, demikian kata pa Subur, kan ngga ganggu
untuk aktivitas sehari-hari sementara untuk MCBnya kita atur dilain waktu aja.
\
Ok dech, MCBnya kita atur dilain waktu, pak subur pun
tidak terganggu dengan jam kerjanya sementara saya (lumayan bisa jadi bahan
buat cerita berikutnya, haallllaaaah).
Memang masalah pertikusan ini benar-benar menguji kesabaran. Padahal sampah ya nggak kurang-kurang, masa kabel aja dikrikiti.
BalasHapusDitangkep susah, diracun nggak mau.
Hehehe.. sepertinya kita menghadapi masalah yang sama ya mas prima
Hapus