Iyess, hari ini adalah hari baik,
terutama bagi teman-teman muslim yang sedang merayakan Iedul Adha. Saya pribadi
bersama keluarga mengucapkan Selamat Merayakan Iedul Adha 1439 H ya. Penasaran, kira-kira kalian pada kurban apa
ya? Sapi atau kambing. Jangan sampai kalian kurban perasaan apalagi
mengurbankan si dia buat yang lain (hallah apa coba, kebanyakan mantengin
medsos nich).
Ide kurban itu sendiri baik
adanya, mau melakukan sesuatu untuk sesama. Kalau saya ngga salah, di Kristiani
Nabi Abraham hendak mengurbankan anaknya Ishak sebagai wujudd kesetiaan beliau
kepada Tuhannya dan Tuhan melihat
kesetiaan itu sehingga menggantikan dengan kambing/domba yang tetiba muncul
disemak. Kalau ngga salah kisah di teman muslim juga serupa hanya beda penamaan
Nabi Ibrahim dengan anaknya yang bernama Ismail (kalau ngga salah ya). But any
way, bukan masalah agama itu yang akan kita bahas, Heloooo, bahas agama itu
kompleks kali dan ngga enak aja kalau dibahas di muka umum dan melalui medsos.
Nah, Iedul Adha itu semangatnya
adalah berkurban bagi sesama, bukan. Setidaknya dengan adanya Hari Libur Iedul Adha saya mau mengajak
keluarga kecil saya menikmati Pesona Indonesia melalui goresan kecil keindahan
yang coba diwujudkan Taman Mini Indonesia Indah.
Taman Mini Indonesia Indah.
Fix, sehari sebelumya kita sudah
sepakat akan berangkat lepas Sholat Ied, ya iyalah secara kerabat saya juga
banyak yang muslim sebagai wujud saling menghormati yang menunggu sampai
ibadahnya selesai. Ngga lama, jam 08.10 teng sudah ketemuan di gerbang TMII.
Ngga perlu berlama-lama untuk masuk ke TMII karena hari masih pagi, antrian
tidak mengular. Ini enaknya datang pagi ke lokasi wisata.
HTM TMII 2018 |
Tiket masuk gerbang TMII
terbilang terjangkau, untuk individu dikenakan tarif Rp. 15.000,- Untuk
kendaran roda 4 Rp. 15.000,- dan Motor Rp. 10.000,- dan Bus dkenakan Rp.
35.000,-. Jadi kallian bisa berhitung
dulu sebelum masuk ke TMII dengan jumlah keluarga / rombongan yang kalian bawa.
Itu baru tiket masuk gerbang TMII
ya, dengan harga segitu kalian bebas puas menikmati semua anjungan propinsi.
Setidaknya dari luas 150 hektare persegi, TMII menampilkan 34 Provinsi yang ada di Indonesia dan semua itu gratis (sudah dibayar di pintu gerbang tadi). Yang belum termasuk itu kalau kalian menikmati fasilitas lain seperti masuk museum yang ada disana atau naik kereta gantung atau kereta layang.
Setidaknya dari luas 150 hektare persegi, TMII menampilkan 34 Provinsi yang ada di Indonesia dan semua itu gratis (sudah dibayar di pintu gerbang tadi). Yang belum termasuk itu kalau kalian menikmati fasilitas lain seperti masuk museum yang ada disana atau naik kereta gantung atau kereta layang.
Ajungan Bali |
Ok, kalau kami, masuk jam delapan
pagi, langsung meluncur ke anjungan Bali, ambil dokumentasi sebentar dan
langsung beranjak ke anjungan Sumatera Utara. Nah disini yang kami jadikan base
camp, gelar tikar, turunkan semua perbekalan makanan. Baru keliling menikmati
beberapa fasilitas. Dianjungan Sumatera Utara kami sempat membeli beberapa buah
souvenis sebagai kenang-kenangan.
Ini dia Tiket HTM Kereta Lauyang |
Lanjut kami mau menikmati kereta
layang, dengan harga yang dibanderol Rp. 40.000,- sedikit kecewa dengan
fasilitas yang didapat. Secara kereta layangnya ga semewah yang pernah saya
rasakan. Benar-benar kumal kereta layangnya, semoga ini menjadi perhatian bagi
pengelola agar memperhatikan kondisi kereta layang dan memperbaikinya.
Bayangkan untuk harga Rp. 40.000,- kaliian hanya mendapat fasilitas kereta
tanpa pendingin ruangan dan pengap tanpa ada sirkulasi udara yang baik (seingat
saya dulu ga gini dech, tapi lupa tahun berapa). Kayaknya mereka harus belajar dari Commuter Line, bayar empat rebu udah sampe Kota dari Bekasi.
Keceriaan di Kereta Layang |
Saya malah menikmati keliling
dengan mobil TMII, dengan harga Rp. 10.000,0 kalian sudah dapat keliling
disertai penjelasan tempat yang dilewati oleh drivernya dan info seputar Taman Mini juga diceritakan, kalau dari pintu masuk, kita akan diinfokan Museum Nasional yang sering digunakan sebagai latar belakang untuk film-film kolosal.
Atau ada juga Teater Tanah Airku yang sering digunakan sebagai ajang pencarian
bakat. Dan drivernya terus bercerita sepanjang anjungan yang dilewati.
Untuk tiket Rp. 10.000,- kalian boleh turun 2 kali dari tempat naik tanpa
dikenakan biaya.
Keliing Taman Mini Nyamannya Naik ini aja |
Dan kami menggunakan fasilitas
itu untuk turun sebentar dan menikmati Museum Transportasi, iya museum yang
menceritakan sejarah pertransportasian di Indonesia. Dengan harga tiket masuk Rp.
5.000,- ekspektasi saya terlalu tinggi mengharapkan akan sedikit serupa dengan
museum angkot yang ada di Malang.
Tiket Funtor untuk Mobil keliling TMII |
Secara, menurut saya masih banyak
ruang kosong yang dapat diisi dengan pernik-pernik transportasi alih-alih
digunakan beberapa pasangan untuk dijadikan tempat mereka “mojok”.
Padahal ilmu dan informasi yang
coba ditawarkan museum ini seharusnya cukup banyak dan cukup kompleks bukan
hanya sekedar diorama dan dokumentasi trasportasi sederhan saja.
HTM Mueum Transportasi Ngga Masuk Pesawat dan Naik Kereta |
But overall, kami, terutama saya
menikmati kebersamaan ini, sebagai wujud menjalin tali silahturahmi dan menjaga
kebersamaan. Padahal tadinya mau naik kereta gantung, sky lift, tapi
informasi dari petugasnya bahwa keadaan kereta layang tidak jauh berbeda dengan
kereta gantung dan enggan untuk mencobanya (secara ekspektasi saya pastinyaakan membandingkan dengan yang di Ancol). Semoga kedepannnya TMII dapat
berbenah lebih baik lagi apalagi tadi ada beberapa turis official Asian Games
yang berkunjung ke sana, kayaknya respon mereka biasa-biasa aja ga ada
excitednya.
Dan memang menyenangkan wisata ke
TMII untuk sekedar menikmati sepoi angin dibawah rindangnya pepohonan, sambil
menyantap kudapan yang dibawa dari rumah. Dan benar saja bukan wisata TMII
ramai hanya di anjungan yang notabene gratisan, coba ke museum transportasi kosong
melompong. Penasaran apakah museum lainnya jga serupa?
Yah, atau mungkin karena harga yang terjangkau
tadi sehingga kualitas juga menjadi alakadarnya. Terlepas dari kekecewaan saya,
tapi tetap saya harus katakan saya menikmati setiap kunjungan saya kesini. Saya
merasa ini adalah miniaturnya Pertiwi Indonesia. Sebelum berhasil mengelilingi
semua provinsinya secara nyata, setidaknya saya pernah berkunjung ke
miniaturnya.
Salam Jalan-jalan, Maju Terus
Pariwisaa Indonesia.
Berikut Sedikit Dokumentasi yang berhasil Terekam
Dokumentasi Lainnya di
Paling suka ke sana pas hut tmii biasanya ada konser musik
BalasHapusKalau konser musik...tiap minggu biasanya ada kok bang day
Hapusmasih cukup menarik ya taman mini,
BalasHapussetelah baca artikel ini dan melihat foto-fotonya jadi ingin ke sana..
thank
Masih menarik tapi tidak dapat kita pungkiri...minim perawatan
HapusAku juga pernah dong ke Museum Transportasi di TMII, dan yang gak boleh ketinggalan kalau kesana itu naik kereta gantungnya ya, Bang, hehe..
BalasHapusSekarang kalau naik kereta gantung bagusan di ancol cha ketimbang tmii
HapusHello, I check your blogs regularly. Your humoristic style is awesome, keep up
BalasHapusthe good work!
Thanks any way
HapusWah, harus banyak pemebenahan ya di TMII padahal masih menjadi lokasi wisata baik orang jakarta atau luar. Tapi emmang animo pelajar sekarang ke TMII nggak kayak tahun 90 dimana TMII menjadi tempat yang uwow.
BalasHapusDah lama juga nggak ke TMII, Dari tulisan ini, sedih ya, pengelolaan kurnag baik. berdoa saja, semoga kedepannya ada pembenahan dan orang makin tertarik lagi ke TMII
Iya ...banyak hal yang perlu dibenahi di TMII.. wisata murah semoga ga jadi wisata yang murahan ya
Hapus