Awalnya
banyak yang ragu Jokowi mampu memimpin bangsa yang besar dan kompleks ini.
Beliau sendiri bukan jenderal bukan aktivis dan bukan tokoh politik.
Hanya seorang pengusaha dengan mental kerja dan kesederhanaan ketulusan
mau membangun bangsa.
Enaknya menjadi seorang blogger itu adalah selalu mendapatk prioritas pertama terhadap akses sebuah informasi. Seperti beberapa waktu lalu,ada lauching buku Jokowi Istiqomah Membangun Negeri, dan saya pun turut mendapat undangan bareng dengan jurnallis media lainnya.
Bedanya lagi sebagai blogger saya bisa se-netral mungkin baik untuk mengulas acara yang berlangsung ataupun mengulas bukunya kelak (kalau sudah selesai dibaca).
Acaranya sendiri berlangsung di Hotel Bidakara sekitaran Pancoran jakarta Pusat, tepat pukul 16.30 aula sudah terisi penuh baik dengan relawan yang hadir, narasumber plus media dan jurnalis.
Acara pembukaan berlangsung singkat dan langsung disambut dengan kata-kata ......"Siapa kita ...Reliji...2019, Istiqomah Jokowi". Kira kira seperti itu yel-yelnya.
Jadi
dalam acara ini penyebutan untuk yang mengulas buku Jokowi Istiomah membangun Negeri bukan narasumber tapi komentator, salah satu yang hadi dan saya kenal adalah M Qodari,
konsultan sekaligus pakar survey secara beliau sebagai direktur dari Lembaga Survei
Indonesia dan masih ada lagi. Pramono Anung juga diundang, ada juga
Masinton dari PDI Perjuangan. Anwar Fuady, mantan aktor yang saat ini
juga aktif di dunia politik.
***
Bambang Boediono
dan rekan yang mengumpulkan semua data sehingga terbit sebuah buku.
Bukan kajian ilmiah dan studi akademik tapi datanya solid. Kebenaran
akan kebijakan yang sudah dilakukan.
Buku ini
kaya akan khazanah referensi untuk anak bangsa akan pembangunan yang
sudah dilakukan Jokowi dan Jusuf kalla. Bagus untuk kalangan akademik,
ormas hingga ke BEM.
Succes Story dari Jokowi
dan Jusuf Kala selama 3 Tahun 8 Bulan. Nawacita yang sukses dilakukan,
pembangunan desa dan daerah tertinggal. Jawa centris berganti menjadi
Indonesia Centris.
Keadaan ketika bedah buku berlangsung (sumber sama dengan gambar diatas) |
Serius dalam pemberatasan
Korupsi, salah satunya adalah pembubaran Petral. Permudah dalam
investasi, perijinan dan sertifikat tanah.
Angka kemiskinan diangka 9 persen.
Sementara dalam sambutannya H.Bambang Soesatyo, SE, MDE, ketua DPR RI, memberikan sepatah kata sebelum membuka secara resmi. Salam Pancasila, ujarnya untuk mempersingkat salam dari 6 agama yang diakui di Indonesia.
Perhatian
BS (Bambang Soesatyo), terpaku pada kata istiqomah dan religi. Makna yang ingin
ditunjukkan ke publik adalah para aktivis yang berlatar belakang santri.
Sosok Jokowi yang anti Islam harus ditepis habis. Sosok yang tidak
banyak bicara tapi dengan kerja. Kabinetnya sendiri dinamakan Kabinet
Kerja. Kerja Kita Prestasi Bangsa, thema HUT Kemerdekaan Tahun ini.
Awalnya
banyak yang ragu Jokowi mampu memimpin bangsa yang besar dan kompleks ini.
Beliau sendiri bukan jenderal bukan aktivis dan bukan tokoh politik.
Hanya seorang pengusaha dengan mental kerja dan kesederhanaan ketulusan
mau membangun bangsa.
Pembangunan ekonomi
tidak hanya dinikmati sekarang tapi masa depan juga hal ini harus
didukung infrastuktur yang kuat. Bandara baru, perbaikan jalan,
translaut digalakkan.
Listrik pun sudah merata
hampir ke pelosok terpencil dan pulau terluar dari NKRI. Satu milliar
pembangunan untuk setiap desa. Beberapa statistik keberhasilan Presiden Jokowi banyak
diceritakan Ketua DPR RI.
Para abah dan emak
yang hadir (demikian Pak Bambang Soesatyo menyebut peserta diskusi yang
hadir demi membuat segar suasana) banyak sudah yang dilakukan pak
Jokowi. Tapi masih ada beberapa PR yang belum tuntas dikerjakan agar
semuanya selesai tuntas dibutuhkan satu periode kembali. Ketimpangan penguasaan lahan juga masih sering
ditemui. DPR sendiri mendukung pemberian 16 juta pemberian sertifikat
tanah secara gratis.
Pastikan generasi penerus dapat bersekolah tanpa terkendala dan sharing knowledge merata diseluruh Indonesia.
Tantangan
lainnya adalah memudarnya kecintaan akan ideologi Pancasila. Pemantapan
ideologi Pancasila secara masive melalui kegiatan menarik dan
menyenangkan bukan doktrinasi.
Pada usia RI nanti yang ke
100 semoga dapat menjadi bangsa besar yang modern sejajar dengan bangsa yang
lain. Setidaknya masuk 10 nominasi bangsa besar. Kata kuncinya adalah
Jokowi harus kembali memimpin 2 periode.
lalu Bagaimana Pendapat pak Qodari ?
Buku adalah ciri peradaban, dengan adanya buku ini berarti membangun peradaban.
1.
Buku yang kalau dilihat isinya, muncul disaat tepat karena bulan depan
sudah ada penetapan capres dan cawapres. Dan buku ini mungkin akan
dijadikan pegangan dalam berkampanye. Qodari sendiri belum melihat ada
partai yang membuat buku seperti ini baik dari PDI dan Nasdem sekalipun.
Keberadaan
Maaruf Amin sekiranya isu primordial akan berkurang tapi lebih kepada
isu ekonomi. Ini sisi yang baik karena akan beradu gagasan dan program
bukan adu provokasi. Karena akan adu fakta, pihak lawan akan menampilkan
hal yang belum berhasil sementara jokowi sebaliknya. Usulnya selain
buku ini perlu dibuat buku lainnya, apalagi buku yang isinya tanya jawab
isu yang menjadi permasalahan sensitif.
Isu
tenaga kerja cina sudah ada dalam buku ini. Isu kesenjangan akan menjadi
isu yang besar kedepannya. Isu kedekatan dengan islam juga akan menarik
kalau ditampilkan dalam bentuk tanya jawab.
Satu lagi buku yang menarik untuk ditulis, bersih, merakyat dan kerja nyata, ini yang harus diuraikan secara terperinci.
2.
Religi. Adalah Pendukung relawan Jokowi dan Maaruf Amin. Reliji adalah
salah satu relawan yang berkompetisi dengan relawan-relawan lainnya. Projo,
seknas jokowi, setidaknya ada 113 relawan. Reliji harus paling terkenal,
terdepan dan militan dan berani agar Jokowi dan Maaruf Amin ketika
bicara relawan ingat dengan reliji.
3. Bursa Zarudi nya sendiri. Siapa yang tidak kenal dengan beliau. Kalau aktivis
tidak kenal keterlaluan. Beliau sendiri adalah tokoh santri. Jebolan
HMI, M. Jusuf Kala, Mafud MD dan terakhir beliau.
4.
Bamsoet (ketua dpr). Soal new prabowo yang sudah banyak berubah, sangat
cair, tidak temperamental. Baju juga akan berubah. Bagaimana
komentarnya bamsoet ketika ditanya?
Ia menjawab new Jokowi aja. Tiap tahun Jokowi semakin menguat bahkan dari yang dulu partai berseberangan sudah bergabung.
Ada
juga New Bamsoet. Dulu pakai batik sekarang baju putih (agar mirip Jokowi) dulu pakai mobil sport sekarang SUV. Transformasinya sendiri Bamsoet dari wartawan ke politisi dan menjadi ketua DPR.
Hmmm, jadi penasaran seperti apasih isi bukunya .........
Note
Untuk pembaca yang Prabowo Lover, bukan bermaksud mengecilkan beliau, tapi karena saya belum mendapatkan undangan dari Kubu Prabowo jadi belum ada postingan mengenai beliau.
Padahal jauh didasar hati saya, ingin juga mengulas Capres Tandingan Pa Prabowo, secara kubu beliau juga diisi orang-orang hebat dan mupuni. Beliau sendiri sudah hebat memang.
Semoga siapapun nanti yang menang, yang terbaik buat bangsa ini. Jangan sampai ada perpecahan karena tim dari ke dua kandidat presiden sudah hebat kuat dan solid. Kalau sampai ada perpecahan apalagi sampai ada keributan sia-sia sudah orang-orang hebat yang berkumpul tadi.
Maju Terus NKRI