Waktu berjalan cepat, acara Arbain sedikit mulur dari jadwal yang sudah ditentukan. Tema yang coba Om Arbain sampaikan adalah Belajar Fotografi, Cara Pakai Kamera dan Pahami Bahasa Gambar.
Yang saya suka dari Om AR (Arbain Rambey) adalah
cara dia menjelaskan Teknik Fotografi sederhana dan mudah untuk dipraktikan.
Tidak melulu membahas teknik-teknik rumit seperti bukaan berapa, F berapa,
apalah..apalah. tetapi lebih kepada penyederhanaan dan praktik sederhananya.
Om Arbain Rambey sendiri lahir di Semarang pada
tanggal 2 Juni 1961, ia menegaskan agar memahami Bahasa gambar. Forografi
adalah rekaman visual dua dimensi dari realitas 4 dimensi (3 dimensi plus
rasa)
Pahami juga bahwa Jenis Motret terdiri dari 4 yaitu:
Memotret Manusia, Memotret Benda Statis, Memotret Landskap dan Memotret Acara.
Untuk Landskap sendiri kuncinya adalah pagi hari
(untuk pengambilan gambarnya) dan ini tidak bisa ditawar-tawar, ingat pagi hari
itu tidak boleh lebih dari jam 8 pagi (agar hasilnya maksimal).
Om AR juga berpesan bahwa dalam fotografi tidak ada
yang asli, yang ada hanya remake. Kita yang harus jeli cerdas dan kreatif untuk
melihat sisi lain dalam pengambilan sebuah gambar. Hal lainnya adalah kuasai
pakem-pakem dalam fotografi tapi kalau ada job coba keluar pakem, syukur-syukur
menjadi trendsetter, kalau salah ya sudah balik lagi ke pakem.
Einstein pernah berujar, “mampu meniru tanpa
ketahuan sumbernya”. Atau yang lain mengatakan kumpulkan ide sebanyak banyaknya,
lalu gabungkanlah semuanya menjadi sebuah ide baru. Om Arbain sendiri
mengatakan bahwa tidak ada hal baru dalam dunia fotografi.
Pandangan Om Arbain Mengenai Aplikasi Photoshop
Barang yang keluar dari kamera itu sebenanrnya
barang mentah. Perlu make up bahkan beberapa memerlukan operasi plastik dengan Photoshop.
Memang tentang hal ini beberapa masih pro dan
kontra yang idealis menyatakan haram mengggunakan photoshop lebih kepada
keaslian menggunakan teknik sendiri. Om AR sendiri menyatakan sah-sah saja,
tapi ia adalah orang yang tidak anti terhadap photoshop.
Karena dari kacamata beliau, Photoshop tidak dapat
memperbaiki semua hal, seperti komposisi, moment dan angle. Dalam hala ini Photoshop
memiliki kelemahan juga.
Dan memang untuk mendapatkan hasil yang mendekati
sempurna, orang sekelas Om AR saja, masih memerlukan ratusan kali ambil gambar
untuk mendapatkan 1 gambar yang mendekati sempurna atau baik. Coba terus saja,
pesannya sambil terakhir dipadukan
dengan Photoshop, ujarnya menutup
Workshop malam ini.
Saya Bareng Om Arbain Rambey |
Salah satu pesan beliau yang selalu saya ingat
adalah, “terus perhatikan hal-hal yang indah dan abadikan, lama kelamaan naluri
kita akan terasah untuk mendapatkan dan menciptkan moment indah tersebut.”
Mengenai perlengkapan juga ia tidak pernah fanatik
terhadap sebuah produk, dari murah /
sederhana hingga kamera yang harganya ratusan juta pernah ia coba. Tenang ia
juga tidak membeli kamera yang mahal untuk keperluan fotografi. Sebagai
Jurnalis Foto Kompas, ia beruntung dapat sewa kamera yang mahal tersebut.
Ia juga berpesan, bahkan seorang pilot pun tidak
harus memiliki sebuah pesawat untuk dapat menerbangkannya bukan. Atau seorang
sopir, apakah mobil yang ia kendarai adalah mobilnya, tidak juga bukan. Untuk
menjadi fotografer handal tidak harus dengan perlengkapan yang mahal,
dibutuhkan faktor lainnya, seperti kesabaran (menunggu moment), pengalaman dan
komunitas pendukung.
Workshopnya Om Arbain Rambey emang nggak selalu teori, tapi juga praktik. Itu kenapa kalau abis ikutan skill nya nambah dikit-dikit
BalasHapusBener banget ka prajna .. 🙏🙏
HapusIpeh belum pernah ikut workshopnya beliau. Jadi pengen juga. Pengen banget bisa belajar fotografi biar bisa motret moment yang keceh
BalasHapusUtk pemula bagus banget bisa ikutan belajar sama om arbain kak... beliau menyederhanakan konsep fotografi sekaligus menyenangkan
HapusJadi pingin ikutan kelas photography sama Om Arbain, skill memotret saya masih sangat kurang soalnya.
BalasHapusPantengin aja medsos beliau kak.. sering kok beliau mengadakan kelas..dari yg buat pemula sampe yang pro..dari yg gratis hingga berbayar.. 👍🏽👍🏽😇😇
HapusWah saya juga pernah ikutan workshopnya om AR. Beliau selalu mengatakan bahwa lakukan banyak praktek dan sedikit teori. Oleh karena itu setelah workshop beliau menyarankan langsung praktek agar ilmu yg didapat tersebut tidak cepat menguap.
BalasHapusYoi koh... banyak praktek sama banyakin lihat gambar bagus.. itu yang selalu om arbain tekankan
HapusKeren banget yaa Bang Lius pernah mengikuti kelas fotografinya. Wuih bener juga ya fotografi tidak ada yang asli, yang ada hanya remake. Remake nya itu tuh yg mesti jeli n pinter hehe... tfs yaa Bg Lius nice share
BalasHapusSip..sama2 kak
HapusMohon maaf komen saya OOT.
BalasHapusSAYA NGIRI EUY Bang Lius bisa satu frame dengan Om Rambey :)
Semoga sehat selalu Om Rambey dan bisa memberi pencerahan kepada kami smua penikmat foto amatiran...
Hahahah..mumpung kemarin bisa mas ari..selama ini setiap ngiuktin acara beliau... ga kebagian dokumentasi... selalu keduluan yg lain... nah... kebetulan kemarin itu kebagian...#beruntungnyasaya
HapusBalik lagi kata om arbain rambey, komunitas ya bang. Memang komunitas salah satu pendukung agar kita bisa terpacu untuk terus belajar dan mendalami sesuatu yang kita suka.
BalasHapusKomunitas yang mendukung juga penting biar kita semakin terasah dengan melihat dan bergaul dengan mereka yang lebih expert.
Ada kekuatan dan ktrampilan yang dibangun dalam sebuah komunitas ya kak
HapusOm Arbain ini tampaknya sudah famous ya bang. Motivasinya bagus nih, komunitas bisa mengasah kita menjadi pribadi yang berkemampuan.
BalasHapusYa iyalah kak... salah satu redakturnya potografi koran kompas... dan beliau sering ngajar juga sich
HapusPaling suka kelas yang langsung praktek begitu teori dasar diberikan.Jadi ilmunya langsung nyantol.
BalasHapusDulu pernah diawal2 sebelum ribet sama kerjaan sekarang . Ikutan kelas prakteknya om arbain.. seru loh kak vika
HapusSaya pernah ikut sekali kelas online ttg fotografi. Jujur langsung nagih.
BalasHapusApalagi kelas offline kak..lebih greget
HapusJadi soal fotografi tu butuh latihan dan latihan terus ya? Sampai kita dapat cara yang paling pas untuk diri kita menghasilkan gambar yang bagus. Kalau beliau ratusan kali ... trus saya yang apalah apalah ini butuh berapa banyak shoot? Ribuan kali ya?
BalasHapusMungkin kak..setidanya ga berhenti utk mengambil gambar yang indah2
HapusNah, kalau pas belajar fotografi saya juga sering bingung dengan istilah rana, bukaan setengah f, seperdelapan f. Mana nggak punya barangnya pula buat di otak atik
BalasHapusNanti kalau punya jadi ga gugup lagi kak...santai aja
HapusBahkan fotografer kawakan sekalipun butuh ratusan kali pengambilan gambar untuk mendapatkan 1 gambar terbaik ya, Bang. Apa lah daya saya yang dengan 2-3 gambar saja sudah puas, kayaknya memang sense itu terbangun seiring bertambahnya pengalaman
BalasHapusBetul banget mas fadli.. om arbain selalu mengajarkan agar menikmati proses pengambilan gambar
Hapus"terus perhatikan hal-hal yang indah dan abadikan..." Jadi pengen belajar moto nih kalau gini.
BalasHapusYuks belajar moto2 kita kak
Hapuswih asyik banget belajar langsung sama ahlinya. bisa makin kece deh fotografinya. saya tuh juga tertarik belajar fotografi. semoga next time juga bisa ikutan belajar jugaa.
BalasHapusHarus sering2 ikutan workshop kak..nanti lama2 jadi mahir juga kok
HapusSetelah membaca ini saya jadi lebih semangat foto-foto karena ternyata urusan fotografi tidak ribet.
BalasHapusYup..memang om arbain itu selalu membuat fotografi sebagai sebuah hal yang sederhana dan menyenangkan
HapusNoted ini..menjadi fotografer handal tidaklah harus punya peralatan mahal..tapi kesabaran, pengalaman dan komunitas pendukung itu yang lebih penting. Makasih sharingnya Mas...
BalasHapusYup..kekuatan komunitas dan niatan sangat penting dimiliki di hobi fotografi ini kak
HapusCowoku lagi suka foto2 karena abis beli dslr baru. Harusnya kusuruh dia dtg ke talkshow2 gini ya kak biar lebih meresap ilmu dri yg udah proo
BalasHapusBetul kak..plus.ketemu sama orang2 yang sehobi kak
HapusWuih kereeen bisa belajar foto langsung dari ahlinya sekelas Arbain Rambe 👍 dulu waktu masih rajin baca Kompas, aku selalu lihat hasil fotonya
BalasHapusSampai sekarang beliau masih dikompas masih menampilkan karya yang berkualitas kak
HapusBeruntung banget yang ikutan acara ini. Pasti dapat banyak ilmu. Setuju di bagian hasil karya itu gak ada yang asli, kebanyakan remake. Kita sebagai man behind the gun harus pinter cari angel dan perspective baru. Nice
BalasHapusYooi kak..disinilah kreativitad dituntut..agar menghasilkan karya yang berbeda dari yang lainnya
HapusFotografi emang seru banget didalami, apalagi belajar langsung sama Om Arbain yang udah menelan asam garamnya dunia fotografi
BalasHapusKeren!
Banget kak kerennya
Hapusaku tuh udah lama sejak kuliah deh ngefans sama om Arbain R ini, dan setelah baca ulasan workshop nya, jadi merasa lebih paham pakem-pakem yg jadi idealis dari seorang fotografi. Dan soal photoshop itu ga semua fotografer mengharamkannya ya
BalasHapusYup... beberapa fotographer bahkan akrab sama photoshop
HapusPengen ikutan juga deh acara nya,pasti dapat banyak ilmu.
BalasHapusKarena kita sebagai orang awam tentang dunia fotografi pasti asal jepret-jepret aja, beda hal nya dengan yang udah ahlinya.
Semua pasti udah dipikirin,mulai dari angle lah ini dan itu yang bikin mata takjub liat hasilnya
Ikutan medsos beliau aja kak..sering kok beliau bikin workshop
HapusNah...momen nunggunya itu, perlu kesabaran ekstra. Udah nungguin, eh ada orang lewat. Haha...Aku belum nih belajar foto pakai kamera dslr. Paling HP atau pocket...
BalasHapusCobaik kak..lumayan seru dan membingungkan awal2nya
HapusBisa fotografi zaman now itu penting, karena visual seringkali lebih efektif menyampaikan pesan. Tapi daku blm pernah belajar di workshop macam begini. Jarang banget di kotaku huhuhuhu
BalasHapusLoh biasanya om arbain keliling kok
HapusTernyata di balik keunggulaan photoshop juga tersimpan kelemahan, memang benar apa kata om arbain karena tidak bisa memperbaik semua hal
BalasHapusYup bener kak..memang ada lebih kurangnya bahkan dalam software aplikasi sekalipun
Hapus