Prosesi Ibadah Natal 2019 |
Mahkamah
Agung Republik Indonesia didalamnya ada Persekutuan Umat Kristiani biasa
disingkat Krisma sebagai informasi saja, Krisma ini
jangkauannya mencankup seluruh Indonesia tidak hanya wilayah Jabodetabek dan
Mahkamah Agung saja.
Alasan
inilah yang menjadi salah satu sebab hari ini Natal Mahkamah Agung Republik
Indonesia menghadirkan ragam pakain
budaya seluruh bangsa yang ada di Indonesia.
Tentang Natal
Apa itu
Natal? Tema Nata Kali ini adalah mengingatkan bahwa kita harus menjadi sahabat
bagi semua orang. Karena kita sudah lebih dahulu mengalami kasih setia Tuhan. Karena
Orang yang penuh kasih akan mengasihi sesama.
Natal
kali ini ada yang berbeda, perdana dilayani oleh Pdt. Gilbert Lumoindong,
meskipun beliau sedang sakit (masih ada alat infuse ditangannya) ia sempatkan
untuk berbagi firman di Natal Mahkamah Agung kali ini.
Pdt.
Gilbert masih senang-senangnya karena ia baru saja mendapatkan cucu, dan betapa
bahagianya ketika mendengar ia berkata mama...mama, papa..papa… (pasti kita
yang dewasa melihat itu akan senang bukan main). Namun bayangkan kalau hal
ini dilakukan anak kita yang sudah
berusia 23 tahun, akan berbeda juga reaksi kita, bukan.
Alkitab
berkata ketika kita masih kanak-kanak maka akan berfikir seperti kanak-kanak.
Maka kita harus menjadi dewasa. Dan yang membuat kita dewasa adalah, Firman
Tuhan, Iman dan Tuntunan Roh kudus terakhir Kasih Tuhan.
Coba
kalian bayangkan menjadi Yusuf (calon suami Maria), kala itu. Dianalogikan
sebagai orang batak, datanglah Yusuf ke Mamaknya, “mak, ini ku bawa calon
istriku ...” sebagai seorang ibu pasti akan melihat terlebih dahulu calon buat
anaknya…. Dari atas ke bawah, kiri kanan, muka belakangnya. Ketika sadar dan
melihat Maria sudah hamil, pastilah si mamak akan berkata, “Hmm.. apa yang
sudah kalian lakukan…. “ terus si Yusuf akan bilang, “tidak mak, tidak
melakukan apa-apa, ini karena kuasa Tuhan.”
Pasti kalau mamaknya Yusuf orang batak kala itu akan bilang, “kuasa
Tuhan, kuasa Tuhan… bukannya aku ga percaya, tapi kalau perihal hamil, ga ada
itu”
Ga
mudah menjadi Yusuf dan Maria kala itu menjelaskan yang terjadi. Kalau saat ini
saja menjadi perdebatan Tuhan lahir
dari Anak Dara Maria. Bagaimana mungkin seseorang lahir dari bukan keinginan
laki-laki.
Pdt Gilber Lumoindong |
Tuntunan Roh Kudus terkadang tidak menyenangkan.
Diingatkan
oleh Pendeta Gilbert juga bahwa ketika ada masalah menghampiri kita dan menjadi
kecewa, ini adalah sifat kekanak-kanakan, tapi praktiknya ini tidak mudah ya
dan menurut saya wajar untuk menjadi kecewa (kelihatan kan iman saya juga masih
cetek).
Ketika
orang berbuat jahat atau menjahati saya dan ketika orang perlakukan saya tidak
adil. Maka saya maju terus dan tidak sakit hati karena kasih Tuhan sudah
lebih dahulu ada dalam kita.
Menjadi
kristen saja tidak cukup, sebab tidak dapat dipungkiri ada banyak kristen juga di
Mahkamah Agung tapi korupsi tetap jalan
terus. Ngakunya Kristen tapi bertindak sewenang-wenang.
Diselingi
dalam khotbah beliau ia memasukkan lelucon segar tapi tetap dalam koridor
kristiani seperti berikut ini, tahu kah kalian, “Dari Sabang sampai Merauke ada
2 suku yang paling rohani, Batak dan Manado, bahkan Batak dan Manado ketika
mabok pun tetap ingat Tuhan. Bahkan ketika main remi (baca : kartu) pun tetap
nyanyi lagu rohani (sambil dicontohkan membanting kartu dan menyanyikan lagi
Mate ma ho …. ).
Didalam diri saya ada kasih Tuhan.
Diingatkan bahwa didalam diri Maria ada tanggung jawab
yang besar dan super berat. Tapi Maria sendiri hanya berujar “Jadilah padaku
seperti yang Kau katakan. Itu jawaban Maria ketika didatangin malaikat.” Coba
kalau ada anak ibu perempuan datang dan berkata ia sudah hamil, tapi ini adalah
wahyu dari Tuhan, Jemaat senyum-senyum sendiri, memang mendengar kisahnya Maria
saat ini enak-enak aja, ajaib, luar biasa karya Tuhan. Coba kalau itu anak
kita, yang terlintas adalah, apa ga ada wahyu Tuhan dengan cara yang lain? Dan
tawa jemaat pun riuh rendah dibelakang.
Lalu Kasih
Natal seperti apa yang dapat mendewasakan kita dan menjadikan kita sahabat
bagi semua orang? Kasih yang membawa perubahan, tapi ingat orang kristen
belum tentu berubah. Ada ga orang kristen menjadi penjilat, banyak.
Kasih bukan berarti meniadakan kesulitan atas masalah tapi kasih itu menguatkan.
Kalau
hari hari mengalami masalah lalu bertanya kenapa saya? Kita tidak berhak
bertanya, karena Tuhan bekerja mendatangkan kebaikan.
Masuk
gereja tetapi tidak berubah adalah munafik.
Kasih
yang kita terima membawa perubahan, Yusuf pun berubah ketika hendak diam-diam
meninggalkan tapi akhirnya memutuskan untuk tetap tinggal bersama Maria.
Kasih
Tuhan menuntun kita pada pengalaman yang dahsyat. Masih ingat kisah
Daniel.
Orang
yang mengalami perjumpaan dengan Tuhan lah yang mengalami perubahan.
Hidup
jangan cepat menyerah, jangan cepat kompromi terhadap kejahatan.
Romo Mateus Leonardus Batubara |
Romo
Mateus Leonardus Batubara.
Karena
persekutuan Krisma ini terdiri dari Kristen Katolik dan Kriisten Protestan,
selesai Pendeta Khotbah dihadirkan juga Romo untuk memberikan siraman rohani
kepada jemaat yang hadir.
Topik
yang menarik dan selalu ramai untuk dibicarakan adalah mengapa Allah menjadi
manusia? Karena Allah tahu bahwa manusia itu berdosa dan Allah juga sadar bahwa
Ia adalah kasih.
Dosa
manusia yang paling besar adalah menyombongkan diri. Menganggap diri lebih dari
yang lainnya.
Dosa
awal sendiri adalah memakan buahdi taman eden dan memiliki keinginan menjadi
seperti Tuhan.
Kristus
sendiri yang menjadi rupa Allah tidak mempertahankan tapi memilih rupa menjadi
manusia dan taat hingga mati disalib.
Apa pesan Natal yg kita bawa pulang?
Beberapa
kali umat Kristiani di pojokkan bahkan disakiti. Masih ingat Bom di gereja
beberapa waktu lalu juga. Masih banyak yang membenci umat kristiani dan
beberapa dari kita juga masih ada yang jahat terhadap yang lain.
Natal
kali ini kita dipanggil untuk bersahabt untuk orang yang membenci kita tapi
kita tetap menjadi sahabat bagi mereka dan semua orang.
Dan
tidak hanya menjadi sahabat untuk yang kita kenal atau keluarga saja...tapi
untuk semua orang...iya semua orang, tidak terbatas kepada siapapun, apapun
latar belakangnya.
Selesai
Romo dan Pendeta berkhotbah acara pujian dan penyembahan tetap berlanjut lebih
kepada perayaan Natal itu sendiri.