Ketua Mahkamah Agung RI di berikan Ulos pada Perayaan Natal kali ini |
Selesai dengan Prosesi Ibadah Natal, acara dilanjutkan dengan Perayaan Natal itu sendiri. Barulah disini tamu yang diundang hadir masuk dan ikut menyaksikan kemeriahan perayaan Natal Mahkamah Agung.
Keluarga
besar Kristiani Mahkamah Agung (Krisma) mengadakan
Natal bersama di ruang Krakatau Hotel
Mercure, Jakarta, setidaknya hampir seluruh satuan kerja di bawah Mahkamah
Agung yang hadir siap untuk memeriahkan Natal kali ini. Memang sich kebanyakan
Vokal Group dan Paduan Suara (Choir).
Yang
berbeda Natal kali ini adalah tematik budaya yang diusung, beberapa Hakim
mengenakan baju adat dari daerah mereka masing-masing. Dalam salah satu segmen
acara digelar Liturgi ragam bahasa. Mengambil salah satu ayat dalam Alkitab,
sejumlah aparat pengadilan, dengan mengenakan baju adat, melafalkan ayat
tersebut dalam 13 bahasa. Ragam bahasa itu diawali dengan bahasa Batak Toba,
Nias, Jawa, Daya, Ambon, dan diakhiri dengan bahasa Makassar.
Sambutan dan Pesan Ketua MARI |
Dan
setiap Natal Ketua Mahkamah Agung RI Bpk. Prof. Dr. M. Hatta Ali, SH, MH selalu
hadir dan beliau ikut larut dalam kemeriahan Natal. Minimal beliau selalu hadir
dan mau untuk diajak bernyanyi bersama (judul lagunya itu dari daerah beliau
Makasar). Tapi sebelum bernyanyi bersama beliau juga selalu menyempatkan diri
memberikan pesan Natal kepada jemaat yang hadir.
Dalam
pesannya Ketua Mahkamah Agung Bpk. Prof. DR. M. Hatta Ali, SH, MH mengatakan
bahwa aparat pengadilan adalah orang-orang yang mampu dan bertugas melayani. Beliau
meminta dalam menjalankan tugasnya, para aparat pengadilan memberikan pelayanan
secara maksimal. "Sebagaimana tema Natal maka hendaknya aparat pengadilan
melayani sepenuh hati sebagaimana melayani sahabatnya," ujar Hatta. Bahkan
dalam sambutannya beliau memasukkan semangat kerja yang sejalan dengan
prinsip-prinsip kristiani.
Latar Belakang Natal dengan Budaya Daerah Masing-masing |
Dalam
kesempatan yang sama, Ketua Mahkamah Agung RI juga mengatakan bahwa Mahkamah Agung terus
meningkatkan pelayanan dengan memanfaatkan teknologi. Mahkamah telah
merealisasikan sejumlah program seperti e-litigasi, e-court.
Program e-court dan e-litigasi memudahkan para pencari keadilan untuk tidak
selalu ke pengadilan. Tapi cukup mengirim melalui surat elektronik terhadap
jawaban dan pembuktian selama persidangan.
Pesan Ketua Mahkamah Agung RI |
Ketua juga
menyinggung capaian kinerja Mahkamah Agung dalam melayani kepentingan publik.
Hatta mengatakan sebanyak 73 pengadilan di Indonesia sudah mendapatkan penghargaan berupa masuk zona wilayah bebas
korupsi. Meski begitu, dia meminta agar tidak terkena. "Tunjangan kinerja
akan langsung dicabut bilamana capaian kinerja yang sudah diperoleh
menurun," ujarnya.
Maju
Terus Mahkamah Agung RI dan Jajaran Peradilan di Bawahnya
Selamat
Natal Buat Kita Semua