Kali ini sebenarnya cerita mengenai kejengkelan pelayanan sistem antrian On Line RSCM. Setidaknya sistem antrian On Line mereka memiliki 2 aplikasi, yang pertama adalah aplikasi RSCM On Line dan berikutnya adalah HELFA.
Setelah
melakukan instalasi ke dua aplikasi ini baru ketahuan bedanya yang satu khusus
untuk RSCM saja sementara yang lainnya (HELFA) adalah gabungan dari beberapa
rumah sakit.
Namun
masalah muncul tidak kali ini saja tepatnya beberapa hari sebelumnya.
Sebenarnya
saya pribadi mendukung program aplikasi antrian on line mereka tapi tidak
sepenuh hati. Mengapa? Pasti itu yang terlintas dibenak kalian, bukan?
Untuk
orang yang paham atau kesehariannya menggunakan smartphone mungkin bisa
terbiasa dengan aplikasi, nah masalah muncul ketika orang tua atau orang yang
tidak paham dengan aplikasi diganjar dengan sistem antrian manual, kasihan saja
melihatnya tergopoh-gopoh datang dini hari menahan sakitnya dan harus
dikalahkan dengan yang sudah antri (duduk manis menggunakan aplikasi) melalui
on line, yang terkadang sakitnya tidak mendesak.
Saya
juga khawatir dengan sistem antrian mereka (RSCM) yang super duper padat
mau tidak mau, suka tidak suka untuk mengurangi antrian yang ada salah satunya
dengan hadirnya aplikasi ini. Sebab yang sudah mendaftar secara On Line
diprioritaskan ketimbang yang mendaftar secara manual.
Kalau muncul begini kan jadi bingung |
Padahal
bukan tidak mungkin (biasanya) nanti ketika semua sudah beralih ke sistem On
Line bukan berarti masalah selesai, tapi lebih tepatnya bergeser ke masalah dunia per-on
line-an. Sinyal jelek, aplikasi ngadat dan sejenisnya.
Bayangin
untuk dapat mendaftar On Line saya sampai siap-siap bangun jam 12.30 WIB pagi
dini hari. Menjadi jengkel ketika mendaftar on line itu adalah ketika tanggal tersedia, dokter sudah ada (karena ga bisa memilih dokter ya)
dan antrian on line sudah penuh.
Atau
lainnya ketika sudah siap semua, nomor rujukan tidak muncul (padahal ini
otomatis, tidak ada kolom isi manualnya). Terus bingung mau ngapain, secara
nomor rujukannya masih berlaku dua bulan lagi.
Ini dia trouble nya |
Trus
aku kudu piye? Harapan saya meskipun tidak sependapat dengan hadirnya aplikasi
ini tapi demi memudahkan sistem kerja mereka dan (katanya) di prioritas kan
ketimbang yang antri manual saya ikuti sesuai peraturan dan petunjuk yang
berlaku.
Dan
kalau sudah seperti ini petugas informasi dan keamanan yang bertugas kala
itu ketika ditanyakan akan menjawab dengan sekenanya saja. Atau petugas admisi
lainnya ngedumel seraya menyalahkan bagian lainnya.
Menjengkelkan
sekali karena keadaan yang serba mendesak karena kebutuhan sakit, tapi tidak
dapat dipungkiri prasarana teknologi mereka juga terbatas.
Aplikasi
diciptakan untuk memudahkan bukan sekedar gaya-gayaan.
Masalah
yang muncul (sering saya jumpai) aplikasi saat ini hadir tidak hanya
memenuhi kebutuhan dan memudahkan pengguna saja. Tapi sudah bergeser kalau
tidak memiliki aplikasi tidak keren atau tidak akan mendapat sertifikasi
tertentu.
Karena
beberapa aplikasi instansi yang saya jumpai dan gunakan sudah tidak se user
friendly sebelumnya atau di awal-awal.
Biasanya
saya menyebutnya masa promo, sebuah aplikasi akan cepat dan mudah untuk digunakan. Namun ketika
masa promo sudah berlalu, ada aja kendalanya mulai dari lambat untuk dibuka
hingga tidak dapat diakses.
Jam 5.11 Pagi Dapat Nomor Antrian Segitu |
Penutup.
Semoga
dengan maraknya aplikasi-aplikasi yang ada berlomba untuk memberikan kemudahan
bagi para penggunanya.
Bukan
sekedar untuk memenuhi sebuah persyaratan tertentu yang pastinya nanti jika
sudah terpenuhi, pelayanan akan kendur kembali (di bagian ini saya teringat
pengalaman menggunakan kartu pra bayar yang lagi tren, di beberapa bank
swasta mereka menawarkan kemudahan isi ulang, promo menarik dan lainnya
sementara produk bank plat merah masih berkutat dengan aktivasi yang harus di
bank asal, promo terbatas belum lagi prosedur ribet lainnya).
Disini
saya jadi paham se-paham-pahamnya. Penting untuk tetap sehat dan menjaga
kesehatan agar tidak sakit. Agar tidak berurusan dengan rumah sakit dan dokter,
terlebih harus berurusan dengan sistem antrian on line yang ribet (emang bisa?). Karena
kita (saya) ketika sudah jatuh sakit dihadapkan dengan pilihan yang terbatas.
Jadi
terkesan untung-untungan, untung cepat kalau bisa masuk menggunakan aplikasi
kalau tidak, untung bisa dilayani sudah hebat, bukan. Padahal sejatinya dengan
penerapan teknologi informasi seharusnya semua jadi mudah terukur dan
dapat dilayani tanpa harus antri terjadi penumpukan orang (gitu bukan
sich?)
Ya tapi
kembali lagi, saat ini beginilah keadaannya dan saya mensyukuri itu semuanya.
Salam
sehat.
wahh.. saat sistem yg udah di bangun dengan anggaran besar ternyata sampai ke user tidak berjalan dengan baik kerasa banget sangat sia sia
BalasHapusNah itu dia... berasa banget sia2nya
HapusNahiya.. Ini terjadi juga sama orangtua saya. Jadi, setiap mau daftar ke rumah sakit yaa nelpon dulu minta didaftarin dulu. Kasian gitu kalo pas saya ga bisa cepet angkat telpon.
BalasHapusPadahal, ga semua orang sepuh tuh paham sama teknologi dan ga semudah ngajarin anak masa kini juga kan.
Kasian jadinya karena mereka dipaksa melek teknologi tapi ga ada yang mau ngajarin dari pihak rumah sakitnya
Betul..pihak RS mah santai aja bilangnya.. belajarlah sama anak nya kek... tetangganya kek... ya gitulah... ga semuanya sesederhana yg mereka utarakan ya kak.. perihal melek IT ini
HapusEdian! Bangun jam setengah satu dini hari demi daftar antrean online? Kalo aku mah malah tambah sakit itu, jadi masuk angin hahaha
BalasHapusSalam sehat ya, mas. Semoga sistemnya makin bagus nantinya.
Yah...perjuangan agar dapat nomor antrian kecil mas... kakau ga gitu... wuih bisa panjang dan sampai sore mas nanti ngantri baru bisa mendapatkan layanan
HapusHmmm, berbagai macam antrian online kalau terkait dengan plat merah rata-rata memang membuat senewen. Mulai dari antrian online permohonan visa asing, paspor RI, dan sekarang di antrian online RS rujukan BPJS.
BalasHapusDipikir-pikir, sebenarnya kita sudah siap atau belum, sih? Betul Bang, seharusnya memang teknologi itu memudahkan.
Betul kak...terkadang mikir yang serupa...siap ga sich kita dengan sistem antrian online atau hanya biar dibilang keren
HapusAku setuju sih bang masalah aplikasi ini,
BalasHapusKadang biar ngikut tren dengan aplikasi tapi dalam pelaksanaan nya belum maksimal..
Apalagi rumah sakit bpjs, hmmm ngantri sengantrinya 😂
Ya begitulah saat ini keadaanya kak una.. pilihan kita terbatas dan ya nikmati sajalah
HapusWaaaaah, masih trial error gitu ya bang. Mungkin karena masih baru banget. Tapi harusnya selevel RSCM sih gak gilak kayak gini.
BalasHapusIya kak..semoga ke depannya lebih baik ya
Hapusteknologi yang masih baru, biasanya memang ada bug yang mengganggu. Tetapi dalam 1-2 tahun perkembangannya, penggunaan teknologi ini benar-benar bisa membantu kelancaran misalnya semua proses administrasi.
BalasHapusSemoga mas arie... semangatnya seperti itu tapi saya sendiri agak pesimis ya ...
HapusMiris banget ya. Maunya mempermudah aturan antri dengan sistem online. Enggak tahunya malah kacau.
BalasHapusYup bener bunda...semoga ini hanya sementara waktu seperti yang diutarakan mas ari getas
HapusWaduh sedih jadinya tahu aplikasi tidk berjalan sesuai dengan fungsinya yaitu untuk mempermudah. Apalagi jika rumah sakit, kan semua pasti membutuhkan dengan respon yang cepat ya kak.
BalasHapusIya kak..tapi bagaimana lagi..saat ini keberadaan rumah sakit yang mampu menerima BPJS semakin sedikit..sementara jumlah pasien makin banyak ..mau ga mau ikuti peraturan yang mereka buatlah
HapusWah semoga kedepannya lebih baik ya pelayanan kesehatan di indonesi ini. Setuju sih dengan adanya aplikasi seharusnya menghindarkan penumpukan bukannya malah makin antri. Ya semoga aja semakin hari semakin berbenah. Yuk hidup sehat!
BalasHapusYup..semangat tetap sehat kak..sehingga mengurangi jumlah antrian yang sakit ya.
HapusIya bener banget, aplikasi dan website, apalagi proyek pemerintah seringnya karena proyek. Sesudah proyek beres, engga bisa diakses. Apalagi website dan apps gitu kaaan hrs ada orang yg maintain. Seringnya pegawai yang kira-kira ngerti aja, dpt tugas tambahan. Semoga kita semakin sadar pentingnya komunikasi jaringan dan perawatannya
BalasHapusKomentar kak hani mewakili perasaan saya 🙏🙏👍🏾👍🏾
HapusSaat membaca artikel ini pas juga saya mendampingi siswa mengikuti simulasi UNBK, duh ribetnya. Mengatur anak-anak agar bisa mengikuti simulasi ujian sama ribetnya mengsinkronisasikan server ke laptop siswa.
BalasHapusBegitulah dunia digital pasti ada pus minusnya.
Bener kak...masa transisi dari manual ke digital memang suka bikin ribet... selain sarpras nya... sdm nya juga kudu mendukung...
HapusWah, kok yang daftar antrian online di prioritaskan. Harusnya kan klo online malah dah ketahuan jam berapa dia daftar, harusnya bisa diatur dengan yang daftar offline
BalasHapusItu dia kak... seperti maksud saya... harusnya lebih terukur dan disinkronkan dengan yg offline ... bukan mana yang lebih dahulu diprioritaskan
Hapusmenjengkelkan ya kalau udah pake aplikasi tapi malah ngerasa lebih ribet. seharusnya dipastika dulu kesiapannya, baik dari aplikasi maupun pengguna.
BalasHapusYup..sepakat dengan kak nomsa
HapusSudah sakit dipersulit pula gitu ceritanya ya Bang
BalasHapusDuh..inget di Kediri Bapak saya juga mengalami hal yang sama.
Saya kira kalau di jakarta lebih mudah dan teknologi bisa dijalankan ternyata sama saja hiks
Yup kak dian... kebayangkan udah sakit, ga punya biaya, dibimin sulit lagi dengan antrian... sehat2lah kita semua ka dian
HapusNiatnya memudahkan tapi jadi muncul kendala lainnya ya Bang. Kalau menurut saya, membuat sistem online itu harus ada juga kajiannya, selain itu aplikasi mestinya dipelihara agar tidak ada bug yang bisa mengganggu kenyamanan pengguna
BalasHapusSemoga yg ngerti IT dan yang membangun IT lebih memperhatikan hal2 yang dialami dilapangan
HapusKasian juga ya bagi mereka yang belum paham aplikasi (IT). Karena ini urusannya dengan kesehatan, jadi kesel hati pas udah datang capek2 nahan sakit, malah udah keduluan orang yang gak ngeluh apa2 sambil duduk santai.
BalasHapusJadi sama2 sakit bang amir.. cuman yang satu paham IT yang lainnya tidak...yg lewat on line didahulukan ketimbang yang tidak On Line..
HapusSecangih2nya teknologi tapi kalau tubuh kita sakit jg ga enak ya kak..hehe yg pasti tetap menjaga kesehatan itu penting ..spy ga usah antri ke dokter hehe
BalasHapusSip..sependapat dengan kak bayu
Hapus