Gambar dari Pixabay(dot)com |
Kita adalah
sejatinya yang kita baca. Demikian sebuah ungkapan yang pernah saya baca. Kalau
kita suka dengan bacaan horor maka bukan tidak mungkin kehidupan kita akan
dikelilingi dengan yang berbau-bau horor dan klenik.
Pun serupa dengan
orang yang suka membicarakan ketakutan maka ketakutan-ketakutan akan
melingkupinya. Sebagian saya setuju sebagian lagi tidak.
Tidak dapat
dipungkiri kita saat ini hidup di zaman serba terbuka. Arus informasi begitu
deras. Semua bahkan ada dalam genggaman. Ngeri kan semua ada dalam sebuah
genggaman.
Iya, saya pernah
melihat sendiri, jam 4 pagi seseorang masih bisa pesan makan via aps loh.
Bayangkan jam 4 pagi ada yang kelaparan butuh makan dan masih ada yang mencari
rejeki dari memenuhi kebutuhan orang tadi. Semuanya saling terhubung dengan
adanya arus keterbukaan informasi dalam balutan teknologi.
Bahkan yang tidak
mau kalian dengar, mau tidak mau saat ini akan menjadi sebuah informasi yang
dijejalkan. Seperti ramainya netizen Indonesia membully salah satu aktris korea
selatan karena perannya “sangat baik” sehingga para penikmatnya begitu tulus
membully melalui IGnya. Hal itu adalah salah satunya, salah lainnya ada masih
banyak lagi sebut saja secara cepat, perbedaan mudik dan pulang kampung atau
ghibah tentang kebijakan yang diambil pemerintahan. Saya hanya mengikuti
sekilas, karena masuk dalam kategori informasi yang tidak dibutuhkan
tapi dijejalkan masuk melalui media-media sosial yang diikuti dan dimiliki.
Lalu yang membuat
saya begitu khawatir dan takut adalah Penyebaran Pandemi Covid 19 yang begitu
luar biasa masif. Hampir setiap hari (awalnya) mengikuti perkembangannya.
Hingga terkadang kepala musing, perut mual dilanda kekhawatiran berlebihan.
Pfuf, kalau yang tidak takut, saya suka takjub dan acungkan jempol, karena
jujur belum bisa meminimalisasi ketakutan saat-saat awal.
Setiap hari korban
semakin bertambah (bukannya semakin berkurang) tidak hanya dari pasien, bahkan
dokter, perawat, tenaga kesehatan satu persatu berguguran. Terlintas pikiran
buruk, kalau garda terdepan semakin minim dengan korban berjatuhan semakin
banyak, bisa dipastikan akan kacau berantakan. Itu belum ditingkahi pesan group
atau diskusi yang semakin membuat panik. Teori konspirasi pemilihan ras
manusia lah atau bumi sedang berhibernasi, aduh,,,, kacau balau pikiran.
Sebar Berita Positif Dan Sebar Semangat Kebaikan
Sampai saya
memutuskan untuk STOP konsumsi informasi yang masuk. Berat awalnya, seakan-akan
menafikkan keadaan sebenarnya. Berjalannya waktu satu-dua hari hingga masuk
hari ke lima baru berhasil. Lebih baik bagi saya untuk menyaksikan informasi
ringan atau informasi lain yang belum pernah di dengar. Ketika sudah berhasil melewati tahapan awal baru memutuskan kembali berinteraksi dengan arus
informasi namun lebih selektif. Ini menuntun saya bertemu kepada berita positif
dan sebar semangat kebaikan. Dimulai dari :
- 1. Opini Positif.
Saya
menyaksikan sendiri bahwa semangat positif itu semakin ada dan bergerak pasti.
Saya baca cepat postingan di FB Om Pray (Prayitno Ramelan) menyampaikan opini
pemikirannya pandemi Covid 19 akan berakhir bulan Juni 2020. Tidak dapat
dipungkiri ada yang setuju dan tidak, namun saya lebih memilih untuk setuju dan
mengaminkan opini om Pray tadi. Bahkan kalau bisa lebih cepat lebih baik
bukan.
- 2. Tindakan Positif.
Semangat
positif tidak berhenti disana, saya ambil remote TV dan menyaksikan sekilas berita
Metro TV. Ada yang unik menurut hadir disana. Tenaga Medis dengan pakaian
lengkap mereka (APD) menghibur pasien dengan penuh sukacita.
Mereka
mengajak pasien menyanyi lagu india, ada yang tertawa atau ada yang coba-coba ikut
bernyanyi sembari tenaga medis tadi berpindah-pindah dari satu pasien ke pasien
lainnya. Aura yang terjadi dan saya saksikan sendiri positif. Kebahagiaan hadir
ada semangat yang coba dibangkitkan.
- 3. Warga Positif
Dan
masih dari saluran sama, diliput dukungan warga sekitar ketika ada salah satu warga
yang dibawa menggunakan ambulan ke rumah
sakit. Beramai-ramai warga sebuah daerah tersebut bertepuk tangan dan
meneriakan kata “semangat….semangat….semangat… ya”
Aura positif itu menular, semakin yakin bahwa
pandemi Covid 19 ini akan segera kita lewati dalam keadaan baik. Semua
perjuangan yang diberikan hingga nyawa tidak ada yang terbuang dengan sia-sia. Semua
bersama mengambil perannya masing-masing, bahkan yang tidak melakukan apa-apa
sekalipun asalkan tetap diam di rumah sudah dihargai sebagai pejuang Covid 19.
Terimakasih sebesar-besarnya atas pengorbanan para
tenaga medis, tenaga kesehatan hingga supporting unit nya yang berjuang bukan
hanya diatas rata-rata tapi berjuang hingga menyerahkan nyawa sekalipun. Demi
Raga Yang Lain, mengutip sebuah syair lagu.
Penutup
Sampai saya menuliskan hal ini, bukan berarti
ketakutan terhadap Covid 19 hilang. Tetap ada namun jauh lebih berkurang sudah
tidak menimbulkan sakit kepala ataupun perut mual Membaca Opini Positif,
Menyaksikan Tindakan Positif dan Hadirnya Warga Positif akan membawa kepada
positif-positif lainnya. Pikiran lebih fresh, badan lebih sehat dan imun tubuh
pun meningkat.
Ini yang saya simpulkan bahwa harapan muncul, iman
hadir menguatkan dan percaya semua akan baik-baik saja. Percaya bahwa kita akan
melewati semuanya.
Bukankah ada sebuah ungkapan bijak lainnya “Daripada
mengutuki sebuah kegelapan adalah baik menyalakan sebuah lilin kecil untuk
menerangi.”
Tetap Semanngat, Tetap Sehat Dan Tetap Dirumah
Semoga ujian ini segera berakhir, dan keadaan kembali seperti sedia kala.
BalasHapusAmin..kita doakan sama2 mas Seno
HapusBetul banget bang. Kondisi seperti ini memang diperlukan kesabaran keikhlasan. Bahkan kewarasan dalam bertindak agar tidak melulu sensitif. Harus percaya bahwa ini semua bisa dilewati. Berjuang bersama dengan tetap di rumah aja merupakan jalan yang paling baik untuk kita membantu tenaga medis memerangi virus corona.
BalasHapusYup.sekarang lah saatnya berjuang meskipun hanya tetap dirumah saja ya kak
Hapussekarang bukan lagi ketakutan pada pandemi kak, tapi pada banyaknya berita-berita aturan gak jelas yang memancing emosi hihihi
BalasHapusIya kak..berita juga ikutan bkin kepala penng ya kak . . Korban semakin bertambah, banyak pelanggaran dll...
HapusMemang sangat si sayangkan kalau garda terdepan banyak yang berguguran. Semoga bumi segera pulih ya mas
BalasHapusAmin kak anda.. semoga bumi bisa pulih kembali ya
HapusIni tetangga persis di belakang rumah saya sedang isolasi mandiri karena PDP bang. Kami urunan menyiapkan kebutuhannya selama 14 hari di rumah. Alhamdulillah dengan semangat gotong royong, musibah terasa lebih ringan.
BalasHapusMinimal semnagat kebersamaan dan guyub tolong menolongnya dimunculkan kembali.. meskipun pasti was2 juga ada warga yang terdampak covid.
HapusSedih banget sama situasi saat ini
BalasHapusMau gimana lagi, semua harus beradaptasi
Semoga pandemi ini segera berlalu
Sungguh aku kangen banget beraktivitas normal seperti dulu
Iya kak putu...pasti semua orang kangrn utk bisa beraktivitas seperti sedia kala ya
HapusWaktu 2 minggu pertama kerja dari rumah, aku malah sakit. Rupanya berita negative bertubi-tubi, adaptasi ngajar dari rumah, bikin drop deh...Apalagi garda terdepan yah. Semoga mereka kuat dan engga ada lagi orang bohong dan wira-wiri...
BalasHapusNah itu dia kak han..terkadang kebanyakan informasi dan berita jadi bikin badan semriwing ya
HapusKhawatir boleh, panik jangan. Tetep mawas diri, rajin cuci tangan, pake masker, no kluyuran, banyak doa, dan selalu berpikir positif.
BalasHapusIya kak lintang sepaham kita ya
HapusAamiin. Mudah-mudahan seger berakhir dan bisa beraktivitas seperti sedia kala yaa mas. Aku pun udah stres aja kebanyakan di rumah ini
BalasHapusAmin...kita doakan sama2 pasti bisa dan segera berakhir segera ka jihan
HapusSemoga pandemi ini segera berakhir ya gan agar kita bisa beraktifitas seperti biasanya.
BalasHapussemoga bumi kita segera pulih dari virus ini ya, memang kita harus ikhlas lebih baik di rumah saja demi pulih dai virus ini. Garda terdepan terbantu kalua kita di rumah saja.
BalasHapusSetidaknya dengan dirumah saja saat ini kita bisa menolong dan sudah melakukan sesuatu ya kak
HapusMakin kesini aku semakin kecewa lah sm pemangku kebijakannya, rakyatany berjuang keras agar pandemi ini ga menyebar tapi kebijakannya byk yg ngawur. Yaitu jdi stop baca oemerrintah news walaupun pst ada selentingan dibgrup2 wa. Jadi kita fokus sm titik terang yg lain ya drpd mengutuk kegelapan🙃
BalasHapusYa kak..tapi gimana lagi kebijakan sudah diambil tinggal kita sebagai rakyat yg pintar2 dan baik2 membawa diri agar tidak terkena dampak
HapusWabah ini pasti berlalu. Ya, tapi kalau negara seperti tidak punya kepemimpinan, makin lama berlalunya. Sedih. Sudah kangen ngopi di kafe.
BalasHapusIya kang pringadi..aku juga kangen ngopi..utk sementara ini ngopinya dirumah aja dulu ya
HapusSuka sekali dengan hal-hal yang positif ini ya Bang Iyus,, opini yg positif, tindakan yang positif dan warga yang positif. Klop semuanya ya Bang. Semoga kita menjadi bagian dari yang positif2 di atas.
BalasHapusIya kak Nur... minimal buat saya harus positif ditengah keadaan yang serba negatif sekarang ini kak
HapusSetuju Bang... iman hadir menguatkan dan membuat kita yakin juga percaya semua akan baik-baik saja. Percaya bahwa kita akan melewati semuanya. Semangat!!
BalasHapusAmin..tetap semangat dan positif thinking kak dian.. sampe ketemu nanti setelah semua ini berlalu ya
HapusMenerima dengan lapang dada dengan penuh keikhlasan adalah hal pertama yang harus dilakukan ya, Bang. Setelahnya, mulai bergerak melakukan apa yang seharusnya dilakukan untuk memutus rantai penularan. Berserah pada Tuhan, adalah bagian yang nggak boleh terlewat. Setelah apa yang sudah kita terima dan upayakan, tidak ada kekuatan selain Kuasa-Nya.
BalasHapusOptimis kita bisa, atas ijin Tuhan.
Amin...opitimis kita bisa dan seijin Tuhan 😇😇
Hapussenantiasa menyikapi segala yg terjadi dari sisi positif itu penting bnget ya kak seperti pandemi ini sy yakin setelah ini berlalu semua menjadi lebih baik
BalasHapusAmin..pasti lebih baik kak
HapusBanyak2 sbaarlah bg ya kan. Cemana lah kondisi kek gini. Mo ngeluh semua juga sama. Tahankan saja lah
BalasHapusMoga cepat normal keadaan. Amiin
Iya kak..sekarang cemana lagi kita buat lah. . Sabar aja lah ya
HapusPostif thingking akan menyerap alam sekitar juga menjadi postif. akan merespon hal positif.
BalasHapusYoi kak.. dan membuat kita juga tetap sehat dan kuat dengan berfikir positif
Hapusujian ini di berikan langsung masyarakat di dunia karena kita pasti bisa melewati ini apalagi rakya indonesia sangat optimisi bisa melewati pandemi ini
BalasHapusYup bener banget kak.. kita harus optimis dan bisa melewati ini semua... amin...😇😇🙏
HapusKalau semua disikapi secara positif, maka pikiran kita juga ikutan positif. Semoga semuanya ada hikmahnya ya...
BalasHapusAmin...positif...positif...positif
Hapusbener banget kak. ngapain berkutat dengan kegelapan. mending cari terang dengan berkegiatan positif. cari manfaat buat yang lain. bener gak?
BalasHapusBener banget kak.. nyari terang baik banget lagi...kalau ga ada terang membuat terang alakadarnya juga boleh ...
HapusKalau aku Bang, memilih untuk sedikit sebar berita positif (karena proses screeningnya panjang) tetapi lebih aktif jaring dan lurusin hoaks...
BalasHapusYup..yg kayak mas ari ini yang harus dicontoh biar hoaksnya dibenerin
HapusHarus tetep menjaga kewarasan dan kesabaran pas pandemi gini. Tetep nyaring berita dan informasi. Dan tetep berkegiatan positif aja deh.
BalasHapusIya kak harus melakukan screening buat diri sendiri biar asal masuk semua informasi yang beredar
HapusTetap semangat dan tetap sehat.
BalasHapusTapi udah mulai keluar rumah lagi nih, mulai 5 juni ini sudah harus masuk kantor lagi, walau masih selang-seling
Kami udah 1 bulan terakhi ini selang seling masuk kantornya kak..ganti2an
HapusYes, setuju banget Mas. Aku suka dengan semangat positif ini. Semoga pandemi segera berakhir, dan kita semua dalam keadaan terbaik. Aamiin.
BalasHapusAmin...amin..amin..sama sama kita doakan ya kak
HapusSemoga penyakit ini segera musna dari bumi kita dan kita bisa aktifitas seperti sebelumnya, dan prekonomina segera membaik. Amin
BalasHapusAmin
Hapus