Entah dia pergi mencari sesuap nasi
Atau mengantar nyawa beranjak pergi
Kala semua khawatir untuk berinteraksi
Pantang baginya untuk pulang apalagi beringsut lari
Nyawa ditangan Tuhan katanya
Padahal Tuhan pun sedang malas untuk bersabda
Hadapi semua dan terima takdir katamu
Mereka dirumah tetap berharap untuk keadaanmu
Semua diam merapal doa yang sama
Mata terpejam bibir terkatup hati meronta
Semua diterjang tak pandang siapa
Tak melihat sudah takdir atau memang naasnya
Biar..biarlah ..toch semuanya akan berlalu
Kalau pun tidak sekarang mungkin lusa atau lupa
Kala semua berani meminta tanpa pandang malu
Menjadi pribadi yang bukan pemberi tapi meminta
Kita lihat nanti didepan saat semuanya sudah mereda...
Saat Tuhan kita bilang sudah tidak murka
Saat dimana semua sudah kembali seperti sedia kala
Saat senyum membuncah menutup semua cerita dan luka.
Ingat..ingatlah hari ini kawan, dimana teman kita perlakukan
seakan lawan...
Saat berjabat tangan menjadi sebuah celaan
Saat kebersamaan menjadi sebuah hukuman
Saat perjalanan menjadi sebuah kutukan
Cela, hukuman dan hinaan yang membuat kita bertahan hingga
hari ini didepan kelak
Menceritakan kisah buat yang tak terdampak telak...
saya juga merasa kasihan yang harus bekerja diluar karena mencari nafkah untuk menghidupi keluarganya, semoga wabah ini segera berakhir
BalasHapusAmin..semoga wabah ini segera berakhir ya kak
Hapus