Masih semangat
di rumah-nya kan. Untuk saya sendiri semangat atau tidak semangat bukan sebuah
pilihan. Syukur sesekali saya harus beraktivitas dikantor memberikan pelayanan
kepada masyarakat. Meskipun biasanya selepas itu
pikiran parno sendiri, batuk-batuk lepas kegiatan kantor atau merasa ga nyaman
untuk sementara waktu, syukurnya dalam beberapa jam berikutnya keadaan kembali
pulih.
Dan payahnya
ketika melakukan kegiatan dari rumah terkadang informasi yang didapat beragam
dan terbilang banyak, ketimbang saat beraktivitas normal kantoran.
Seperti dua hari
ini saja, ada dua pemberitaan yang menarik menurut saya. Bahkan kontras caranya dengan tujuan yang sama
dalam keadaan serupa. Tidak dipungkiri saat ini ras manusia bertahan hidup
dengan cara uniknya masing-masing.
Dan keduanya
saya pandang sebagai cara bertahan hidupnya, meskipun sebagian pasti ada yang
tidak setuju atau keberatan. Setuju atau tidak
kembali kepada pilihan kita masing-masing.
Menjadi Viral.
Viral dari kamus besar bahasa
Indonesia memilki arti bersifat menyebar luas dan cepat seperti virus.
Entah mengapa
saat ini menjadi viral adalah pilihan yang harus dicapai. Entah dengan cara
apapun dan bagaimanapun.
Dua yang menarik perhatian saya belakangan hari.
1. Indira Kalista, Youtuber yang followernya
tidak sedikit, ramai dibincangkan warga dumay. Pernyataan doi sendiri menjadi
viral diperbincangkan ketika dia berkolaborasi angkat bicara mengenai Covid 19.
Ia sendiri dalam pernyataan yang akhirnya ia ralat diacaranya Om Deddy
Cobuzier, mengatakan kemana-mana tidak menggunakan masker kecuali kalau ditegur
dan makan tanpa mencuci tangan asal makan saja. Ga khawatir dengan Covid 19.
Biasa aja sama kayak anggap penyakit lain seperti DBD, Tipes dan sejenisnya.
Habis itu Indira ramai dibully karena
pernyataannya yang menimbulkan kontroversi, meskipun sudah meminta maaf
sepertinya masih banyak yang tidak puas dengan permintaan maafnya
Kak Indira. Praktis saat ini bahkan kemarin ia di twitter bertahan lama
menduduki jajaran trending topik. Menarik bukan fenomenanya, bikin konten dan
menjadi viral bahkan permintaan maafnya pun kembali menjadi viral kembali. Dua
kali menjadi viral.
Browsing namanya Kak Indira, kasus ini
yang akan muncul pertama di index google. Sebagian menyayangkan
tindakan yang dilakukan khawatir pengikut (followersnya) akan mengikuti jejak yang ia
share di medsos.
Bahkan kok saya menduga, jangan-jangan setelah
muncul keadaan ini jumlah pengikutnya bertambah, mulai dari yang sekedar ingin
tahu, atau pengikut setia bahkan ada juga yang ngikut sekedar untuk menghujat.
Intinya Viral sudah didapat Kak Indira.
2. Willy Winarko, dilansir media Tempo, Kak Willy
yang sehari-harinya berkegiatan sebagai musisi dan Radio DJ Mustang
juga bertindak sebagai rapper mempopulerkan sebuah lagu dengan nuansa rap
(lagu putus-putus), salah satu penggalan liriknya “Ada konser lagi di
Jakarta, Thamrin area kebal Corona, eh kena denda Rp 10 juta, nanti harusnya
nyapu jalan raya. Terserah terserah..,”
Lain lagi di bait lainnya “Di
rumah tiga bulan semoga ada gunanya, 1000 orang mati semoga gak sia-sia.
Adaptasi bisnis jungkir balik dijalankan, pernikahan streaming online, jual
makan di Instagram, jual surat bodong demi dapat keuntungan. Cuma Rp 60 ribu
dapat tiket jalan-jalan.” Ka Willy mengkritik dengan liriknya dan menjadi
viral. Bahkan tidak tanggung-tanggung, media Kompas malam mewawancarai doi sementara siang media lainnya. Ini
adalah wujud kepedulian dia terhadap situasi yang sedang terjadi.
Lihat kan dua cara kakak-kakak diatas
untuk menjadi viral, meskipun diawalnya menjadi viral bukan tujuan utama.
Setidaknya membuat kontent dan disukai banyak orang, syukur-syukur ada hasil bisa
buat nambah-nambahin bikin dapur ngebul.
Jangan juga
kalian bilang nanti, kalau caranya ga baik maka hasilnya ga baik. Baik buruknya
biarkan Tuhan yang menilai dengan pribadi yang bersangkutan, tapi kalau
melanggar hukum baru ia harus mempertanggung jawabkan dan berhadapan
dengan petugas yang berwenang.
Hmmm, ini masih
menjadi perdebatan, jadi teringat percakapan beberapa tahun lalu
dengan seseorang, "cari yang halal kau bilang, yang haram aja
sudah" ujarnya. Yang penting anak istrinya bisa makan ia akan upayakan
dengan segala cara.
Penutup.
Kembali kepada
kita sendiri pilihannya ada dua cara setidaknya untuk menjadi viral. Pertama
yaitu menjadi viral dengan memberikan kritik yang membangun dan mencerdaskan
kepada khalayak ramai seperti yang dilakukan Kak Willy atau lainnya memberikan
contoh perilaku diluar kebiasaan yang seharusnya dan mengundang kontroversi seperti
yang coba dilakukan Kak Indira.
Sebagai penikmat
media sosial, bukan hanya pembuat konten saja yang yang dituntut cerdas. Kita
yang menikmati juga dituntut untuk cerdas dan memilih mana informasi yang
berguna dan membangun, selebihnya
abaikan. Pilihan untuk ikut-ikutan membully atau mengutuki bahkan hingga
membuatnya viral akhirnya ada ditangan netizen bukan. Berlaku sama untuk
kebalikannya juga.
Tapi kok saya
yakin-nya, ke-viral-an kak Willy masih kalah jauh dengan Kak Indira ya.
Kalau menurut
kalian bagaimana?
Kalau menurut saya keviralan kak willy belum se ramai kak Indira, karena sebelum membaca tulisan ini saya nggak tau kak Willy ini siapa. Atau mungkin saya yang kurang uptodate? Hmm, tapi sisi baiknya kak Willy viral karena kontennya yang membangun. Semoga ada kak Willy lainn yang viral dengan karya, bukan dengan sensasinya. Mata saya capek kalau harus terus-terusan membaca kalimat hujatan.
BalasHapusSekarang konten viral banyak banget kan. . Dan hujatan termasuk yang menarik untuk dikunjungi. . . Mengharapkan netizen cerdas berfikir. . Saat ini sepertinya tidak mudah. .
HapusBiasanya sih emang gitu. Yg bodoh lebih viral daripada yg pinter hehehe. Karena orang2 juga butuh bahan untuk dibuat gunjingan. Coba, suruh ghibah sama omongin prestasi orang lain. Pasti lebih seru ghibah kata mereka. Mudah-mudahan kita ngga termasuk orang2 seperti itu. Aamiin
BalasHapusHeheh.. daripada ngomongin prestasi orang. . Memang ghibah ini lebih menarik ya kak.. entah apa lah pesonanya
HapusTentunya viral karena hal yang positif jauh lebih bermanfaat dibandingkan viral karena hal yang kontroversial. Maka dari itu dalam menggunakan medsos kita harus bijak saat menggugah konten di medsos kita. Gunakan medsos kita sebagai sarana untuk menularkan hal-hal yang positif
BalasHapusSekarang yg negatif lebih cepat naik viralnya kak . . Ketimbang konten positif
HapusSaya gak pernah dengar tentang Indira maupun Willy ini. Saya sengaja membatasi dengan sangat semua informasi yang berkaitan dengan pandemi Covid-19, agar gak stress.
BalasHapusBTW, untuk menjadi viral memang butuh kontroversi.
Yup..terkadang memang bagus menjauhkan diri dari informasi biar ga stress ya kak . . Dan setuju yang bau-bau kontroversi lebih cepat viralnya
HapusSaya mending pilih kak Willy dari pada kak Indra. Meskipun mereka sama-sama viral, cara kk Willy lh yang saya pilih. Viral karena sebuah karya bukan mencari sensasi.
BalasHapusTapi efek dominonya ka indira lebih dapat kak. . .ka willy sementara aja
HapusApapun yg viral hrsnya mengandung nilai edukasi bukannya sebaran berita bohong atau ujaran kebencian. Sy dukung ke viralan kak willy
BalasHapusSama kak. . Tapi sedikit yang memilih jalan seperti ka willy. . Lebih cepat jalannya kakak yang satu itu
HapusEntah lah. Apakah mereka, terutama yang haus popularitas untuk konten, menjadi viral karena ada sistemnya? Maksudnya, tidak dengan asal-asal buat konteng terus viral. Pasti ada "marketing" yang mempopulerkannya. Yang buat greget adalah netizen yang selalu langsung kepancing lalu merundung dengan berapi-api yang akhirnya, betul kata masnya, menjadikan mereka populer. Trend yang menariknya, mereka akhirnya diundang oleh sebuah kanal populer untuk klarifikasi dan meminta maaf. Efeknya, nambah viewers n followers. Hampir yang terkenal lagi itu siapa yang mau menjual keperawanan demi membantu warga terdampak Covid-19. Serius, ga asik. Mungkin sudah waktunya netizen tidak membantu mereka menjadi populer dengan lebih cerdas merepson pada konten-konten tidak bermanfaa ya mas :)
BalasHapusYup..yg jual keperawnan juga sukses viralnya . . Dan sukses juga minta maafnya.. 2 kali sukses.. dua kali mendapat perhatian netizen
HapusTerserah terserah..... hehehe, cuma tau itu aja dan dinyanyikan berulang-ulang. Baru tau kalau itu karyanya mas willy
BalasHapusSama kak..kalau ga ada lagi terserah ini . . Saya ga kenal juga sama ka willy. . Berlaku sama utk kakak yang satu lagi juga sich
HapusDua-duanya memang viral. Cuma satu orang yang memberi pesan positif atas viralnya itu, yakni Willy. Dia menyanyi rap sambil mengingatkan orang untuk tetap menjaga protokol kesehatan.
BalasHapusOh iya, saat ini banyak orang demi viral, berupaya melakukan hal-hal unik, nyeleneh tapi ada juga yang menyebalkan. Contohnya adalah kasus YouTuber yang melakukan prank sembako berisi sampah kepada transgender. Ya, dia viral, tapi pesannya buruk. Akibatnya dia sendiri yang kena, ditangkap polisi.
Boleh berusaha viral, tapi membawa manfaat dan inspiratif kepada khalayak umum. Hatur nuhun kang Kornelius...
Nah itu dia kak farid... sepemahaman kita ya tosss
Hapusbener nih bang, jadi ingat dulu ibu guru pernah bilang ada dua cara dikenal dan diingat guru. jadi terpintar atau terbadung. sama dengan zaman skrg, orang akan diingat dengan karyanya atau konfliknya...
BalasHapusDan entah kenapa pesona negatif lebih cepat menjadi trending ketimbang yang positif ya kak
HapusYa, banyak orang yang mengahalalkan segala cara demi mencari popularitas di sosial media. Kemaren juga ada tuh yang mau jual keperawanan dengan dalih untuk menyumbang covid-19. Ternyata hanya mencari sensasi belaka.
BalasHapusYup betul kak riska.. dan à khinya udah banyak yg nduga kalau ini settingan juga . . Tuch kan
HapusHahaha beberapa yang dilakukan itu adalah salah satu ciri khas dan cara paling sering digunakan di negara berkode +62.
BalasHapusNetizen sangat mudahbterpancing dan lebih reaktif dengan konten2 minus manfaat seperti ini.
Coba konten pendidikan yang viral. :(
Iya ya kak..yg minus kok lebih menarik ketimbang yang plus ya
HapusSaya kurnag paham yang Viral-viral. Kebetulan keduanya juga belum pernah nonton keviralannya. Sepertinya saya tipe kudet karena terlalu nyaman dengan tontonan saya sendiri. Nah, kalau video LiZiQi pernah nonton gak? Itu yang selalu saya tonton dan menurut saya layal diviralkan, hehe
BalasHapusHmmm menarik nich.. LiZiQi.. coba meluncur ah ..
HapusViral bagi saya adalah boomingnya sejak banyak pengguna medsos yg merekam, karena jejak digital sangatlah kejam. Oleh karena itu kita harus berhati-hati saat sudah jadi publik figur baik dari perkataan maupun perbuatannya
BalasHapusBener banget kak zee
HapusJangan sampai menjadi viral karena hal kontroversial deh. Itu namanya sial sesial-sialnya. Ga ada baiknya juga meski tambah follower dan dikenal oleh masyarakat.
BalasHapusNah saat ini kayaknya fenomena ini yg lagi naik daun kak susi
Hapusviral dengan hal-hal baik mah bagus, asal jagnan viral sama sensasi aja hehe. soalnay gak mutu banget ya kalau viral karean hal yang kuranga baik tuh.
BalasHapusNah yg ga mutu ini sekarang lebih sering jadi trending topik kak
HapusKonten yang bagus pun bisa viral ya, Bang. Kalau begitu untuk apa membuat sensasi yang menjatuhkan imej pribadi hanya untuk sebuah ketenaran? Tapi begitulah warna-warni dunia media sosial
BalasHapusNah itu dia kak... kara kuncinya...warna warni media sosial
HapusViral krn kurang baik memang lebih mendapatkan perhatian lebih dari netijen heehehe karena setiap melakukan kesalahan, semua mata melirik dan mulai nyinyir via typing😂
BalasHapusHeheheh..istilah baru lagi nich kak..nyinyir via typing yA
HapusIndira Kalista ini benar-benar membuat sebel bangett.. Antara ingin mendoakan dia kena korona, eh nanti dianggap orang jahat akunya. Ahahahhaa.
BalasHapusHahahhaa...kebawa emosi ya mas ngeliat kelakuannya... tapi dia udah minta maaf kok (maafin ga ya)
Hapus