Ilsutrasi dari Pixabay(dot)com |
Semenjak Pandemi
Covid 19 ada, semua aktivitas pekerjaan sebisa mungkin dilaksanakan berjauhan
dan berhubungan dengan internet saja. Praktis pada masa pandemi ini, biaya
penggunaan internet melambung apalagi untuk saya yang tidak memiliki langganan
paket bulanan tertentu. Hanya membeli kuota dengan rupiah dan kuota akan habis
seiring dan seringnya pemakaian internet.
Tapi tidak apa dan
mengapa lah, demikian bathin saya berujar. Hingga masalah kemudian tidak
berhenti sampai disana, karena ketika kuota sudah ada artinya tinggal fokus
untuk bekerja atau melaksanakan pekerjaan. Saya ibaratkan sederhananya kuota
itu adalah salah satu alat saya untuk bekerja. Kalau tidak ada kuota praktis
tidak bekerja.
Yang menjengkelkan
itu ketika semua perangkat sudah disiapkan jaringan sudah ada, tetapi terkendala
harus absensi secara online. Taraa disini masalah itu muncul. Apalagi setiap
saat pemutakhiran data dilakukan. Contoh, seminggu diawal hanya perlu absensi
online ketika datang dan pulang saja.Namun
di minggu kedua dilakukan penambahan dilakukan absensi Datang, Jam Istirahat
dan Pulang. Ga ada masalah dengan itu semua, sebenarnya. Bahkan dimintakan
untuk pengisian absensi tagging lokasi (GPS) pada perangkat dihidupkan
demi memonitor keberadaan pegawai yang bersangkutan jika bekerja dari rumah. Sementara
yang datang ke kantor harus tetap absensi online tapi posisi harus berada
di kantor.
Hari pertama
pelaksanaan, masuk kantor buru-buru agar tidak terlambat. Iya tidak terlambat,
tapi masuk mesin absensi online hingga menjelang tengah hari baru berhasil.
Lalu ketika pulang, masalah muncul kembali, apakah pegawai harus menunggu
hingga berhasil absensi pulang baru boleh beranjak pulang atau tidak. Nah
alhasil diputuskan menunggu 15-30 menit setelah jam kepulangan untuk melakukan
absensi on line tapi tetap berada di kantor. Sama sekali tidak berhasil, demi
melihat situasi ini, teman-teman yang muslim memutuskan untuk segera pulang
tidak memusingkan masalah absensi online (pikirnya ketimbang harus berbuka
dijalan dan berjejalan di angkutan umum).
Dan saya harus
membantu menjelaskan satu persatu permasalahan ini, meskipun bukan saya juga
yang diajak untuk ketika mendevelop sistem yang dibangun (lah siapa juga saya makanya
harus diajak….)
Berkenalan dengan jenis-jenis error.
Dari situs dewa web saya
mendapatkan penjelasan seperti ini bahwa salah satu jenis error code yang paling
sering dilihat adalah 500 status error codes (500, 501, 502, 503, 504, dsb).
Setiap angka tersebut memiliki arti yang berbeda-beda. Kode-kode ini
mengindikasikan bahwa request kita diterima, tetapi server tidak menginjinkan
request untuk dipenuhi.
- Error 502 Gateway, adalah error yang mengindikasikan bahwa server yang bekerja sebagai gateway atau proxy, menerima response yang invalid dari inbound server. Ada kemungkinan error 502 muncul karena servernya overloaded dan website akan aktif kembali. Saat menunggu, kita juga bisa mencoba membuka website di browser lain untuk melihat apakah masalah ada pada website atau bukan.
- Error 504 Gateway, Masalah Error 504 sering terjadi karena proses permintaan yang dilakukan sudah terlalu lama tetapi server tidak merespon, atau server tidak dapat merespon dengan baik permintaan dari browser. Problem ini juga dapat dipengaruhi oleh berbagai gangguan pada penyedia layanan internet, pembagian serta penggunaan data akses yang tidak seimbang, kesalahan jaringan server di Internet, tidak cukup PHP workers, HTTP timeouts maupun koneksi internet pada komputer yang digunakan. Cara untuk memperbaikinya Kamu bisa memperbaiki masalah error 504 gateway time-out dengan cara refresh halaman. Mengapa perlu di refresh? Karena biasanya server menerima banyak sekali permintaan pada waktu yang sama dan sangat tidak mungkin untuk mengelolanya sekaligus. Saat menunggu prosesnya, kamu bisa menggunakan tool online untuk mengecek apakah website memang down.
- Error 403 Gateway, merupakan salah satu jenis HTTP error code yang paling sering ditemui. Secara singkat error 403 (biasa disebut forbidden) terjadi ketika halaman web atau resource lainnya) yang kita coba buka di browser web adalah resource yang tidak boleh diakses. Error ini seringkali ditemui karena satu dari dua kemungkinan. Yang pertama adalah bahwa pemilik server telah mengatur izin akses dengan benar, dan memang kita benar-benar tidak diizinkan mengakses resource tersebut. Alasan kedua adalah bahwa pemilik server web telah secara tidak benar atau tidak sengaja atau terjadi kesalahan mengatur izin dan kita mendapatkan error ini walaupun seharusnya tidak demikian.
Setidaknya dari
penjelasan dumay, mengapa tidak bisa masuk ke situs absensi online, ya kurang
lebih karena (mungkin) tidak siapnya situs yang dikunjungi dengan banyaknya
jumlah kunjungan yang ada pada waktu bersamaan. Atau situs memang sedang masa
perawatan. Dan pastikan juga paket data tersedia, sempat coba ga berhasil-berhasil, bagaimana mau berhasil paket data internet sudah kandas (hiks)
Jadi untuk kasus
error seperti 502, 504 dan 403 sedikit paham mengenai ini dan mudah untuk
menjelaskan ketika nanti ada pertanyaan yang muncul.
Salam dunia maya.
Sumber rujukan https://www.dewaweb.com/ dan https://www.jagoanhosting.com/