Ilustrasi cukur_rambut dari Pixabay(.)com
New Normal sudah efektif wilayah Jakarta Raya per 8 Juni 2020.
Sebuah keputusan yang berat setelah melalui berbagai macam pertimbangan dan
perdebatan pastinya.
Daripada ikut memperdebatkan keputusan yang tidak akan ada
ujung pangkalnya alangkah baik jika memodifikasi kehidupan kita dengan
peraturan dan protokol kesehatan yang sudah dijadikan acuan.
Melakukan aktivitas hanya terbatas untuk keperluan yang
sifatnya penting dan tetap lakukan standar protokol kesehatan, seperti mencuci
tangan sesering mungkin dan jaga jarak aman minimal 1-2 meter serta tidak
keluar rumah atau berkegiatan jika sifatnya tidak penting dan mendesak.
Begitupun dengan saya pribadi, rambut menjadi masalah yang
mengganggu. Lebih 3 bulan tidak dipotong dan semakin bertambah panjang terlebih
sering banget melakukan keramas setiap sehabis keluar melakukan aktivitas.
Sering keramas membuat rambut menjadi lebih cepat panjang.
Kebetulan new normal sudah berlaku dan juga tukang cukur sudah
beraktivitas normal. Saya memberanikan diri untuk mencukur rambut di pasar
kembang cikini, sekitaran kantor tempat saya biasa beraktivitas. Namun karena
masih khawatir dengan keadaan yang serba tidak pasti, saya melakukan beberapa
modifikasi.
Semi Botak Tipis Biar Cepat Selesai.
Sebelum berkunjung ke tukang cukur pastikan tukang cukur buka
dan beroperasi seperti biasa terutama yang sudah langganan alangkah lebih baik.
Dan sebelum memutuskan untuk cukur jangan lupa berdoa terlebih dahulu, doakan
supaya pandemi covid segera berlalu dan aktivitas kita dimudahkan apapun itu.
Kembali ke tukang cukur, hal yang saya lakukan yaitu :
- Tanyakan dahulu, apakah tukang cukurnya
pulang kampung atau tidak. Kalau pulang kapan terakhir kali ia pulang?
Apakah ia pernah demam? Kebetulan tukang cukur langganan saya ini ikutan
karantina di Jakarta alias tidak pulang kampung. Meskipun tidak tertutup
menjadi OTG dari pelanggan lainnya.
- Membawa perlengkapan sendiri seperti
handuk dan apron (saya ganti dengan sarung) agar tidak memakai bekas orang
lain. Meskipun peralatan cukurnya dipakai bersama, setidaknya untuk
yang menempel ke badan seperti keringat orang lain tidak berpindah ke saya.
- Sebelum duduk dibangku tukang
cukur saya memastikan dengan menyemprotkan desinfektan merata ke seluruh
bagian permukan bangku (setelah meminta ijin terlebih dahulu ke abang
tukang cukurnya, biar ga tersinggung).
- Hindari komunikasi yang tidak penting
dengan abang tukang cukurnya. Tunjuk gambar atau sebutkan model rambut
yang kamu mau dan usahakan yang simpel dan tidak membutuhkan waktu
lama.
- Bayar dengan uang yang
tidak memerlukan kembalian. Tapi jangan uang pas juga, kasihan abangnya di
musim pandemi ini ordernya jauh berkurang.
- Setelah selesai, buru-buru tinggalkan
tukang cukur jangan lupa semprot-semprot desinfektan juga biar pengunjung
berikutnya aman. Termasuk kepala yang baru dicukur ya, saya
semprot-semprot dengan desinfektan.
- Langsung mandi ketika sampai dirumah,
tetap laksanakan protokol kesehatan lanjutan seperti mengenakan
masker, jaga asupan nutrisi dan istirahat yang cukup.
- Dan terakhir tetap doakan agar pandemi
ini segera berakhir ya dan kita sehat-sehat semua.
Jadi untuk aktivitas yang memang perlu dan sifatnya mendesak seperti belanja ke pasar, beraktivitas ke kantor dan untuk saya pribadi cukur rambut (bagi saya rambut panjang mengganggu banget). Lakukan se-efektif dan se-efesien mungkin. Jangan berlama-lama dan membuang waktu percuma diluaran.
Sebisa mungkin modifikasi protokol kesehatan kalian sesuai
kebutuhan ya, bukan mengurangi protokol yang sudah ada, tapi tambahkan,
modifikasikan sehingga hasilnya efektif buat kita masing-masing.
Salam sehat.
Syukur saya mah cukur sama mak aja dirumah jadi tak perlu ketukang cukur dulu deh.
BalasHapusManteb koh hendra... lebih aman dan lebih irit pengeluaran pastinya
HapusWah terimakasih banyak tips nya kak. Akan saya share ke suami nih masih parno banget ke tukang cukur alhasil saya yang cukurin rambutnya 4 bulanan ini. Padahal hasilnya nggak terlalu bagus tapi ya nurut saja wkwkwk
BalasHapusKalau masih bisa dicukurin sama pasangan mah ga terlalu masalah kak... kalau ga ada pilihan lain itu yg repot
Hapussangat bermanfaat informasinya bang, teerutama dimasa pandemi ini yg belum kita tau kapan berakhir, semoga dalam keadaan sehat semua
BalasHapusKita doakan agar pandemi ini segera berakhir ya 🙏🙏😇😇
HapusBang, senyum donk kalau dipoto hahaha... kayaknya di tempat saya belum sama sekali melaksanakan protokol kesehatan. Masa pas saya masuk dan duduk di kursi sebelum dipangkas, abangnya bilang, "Mas, tolong dibuka maskernya, susah saya cukurnya karena talinya ngelingker ke telinga."
BalasHapusMasih parno untuk nyukur di tempat publik om mer... jadi lupa senyum heheheh.. btw emang iya juga sich... nyukur pake masker kan ga bisa... harus dilepas biar mudah nyukurnya
HapusKepala kita jangan disemprot dengan desinfektan bang Iyus..
BalasHapusKalo anak-anak di rumah kami pangkas sendiri karena udah beli alat cukuran. Kalo bapaknya ke tukang pangkas yang tidak rame. Hihihi
Menghindari crowded.
Kemarin karena parno..ya disemprot juga kepalanya... dan memang kebetulan langganan saya ini kemarin belum ramai banget... biasanya ampun defh
HapusMakasih sahringnya bang, selama pandemi ini suami dan anak lelakiku dua kali cukur rambut di tukang cukur. Sebisa mungkin emang langsung mandi pas nyampe rumah dan mematuhi protokol kesehatan selama di sana.
BalasHapusSebisa mungkin yg cukur diluar agar bisa milih tempat dan langganan kang cukur yang ga crowdeed dan disiplin dengan protokol kesehatan yang berlaku
HapusIya juga ya bg, bawa sarung and anduk. aku yg biasanya sering cukur emang agak takut. Tapi kl dah ga tahan hajar juga la pergi ke barber huhu
BalasHapusNah itu dia bang.. lama juga aku mikir kemarin... udah ga tahan rambut semakin panjang sementara masih takut2 keluar rumah . . Jadilah postingan ini
HapusSama kak, saya kemarin juga memberanikan diri ke salon buat potong rambut.
BalasHapusSemoga ga lupa dengan protokol kesehatannya ya kak
HapusDilema ya masa new normal seperti ini. Pokoknya harus mengikuti protokol kesehatan Dan bener juga itu bawa alas apron sendiri dari rumah. Stay healthy yaa
BalasHapusYup kak sehat2 kita semua dan semoga pandemi ini segera berakhir ya
Hapusbener banget tuh bang tipsnya. Aku karea cewek jadi milih nggak potong rambut dulu. Biarin aja panjang hihihi. Kalo di tempat umum aku selalu bawa alkohol atau disinfektan trus semprot-semprot semua kursi dan peralatan lainnya.
BalasHapusKalau wanita memang sedikit diuntungkan dengan rambut panjang ga ada masalah ya kak .. sip..tetap lakukan protokol kesehatan yang ketat ya kak . . Semoga kita sehat2 dan dijauhkan dari sakit penyakit terlebih c19 ini 😇😇😇😇
HapusAnak-anak saya dicukur sendiri sama ayahnya. Meskipun hasilnya lebih mirip Kim Jong Un. Hahaha.
BalasHapusGa papa kalau bisa kak dan ada alatnya kak...lebih aman...untuk hasil mah belakangan
HapusTipsnya bener banget nih, suamiku tuh sampai beli alat cukur sendiri agar bisa nyukur rambut anak sendiri di rumah. Dan anak gadis diminta nyukur rambut bapaknya dengan model plontos agar mudah nyukurnya. Maklum yang nyukur bukan ahlinya. Hahaha
BalasHapusHahaha... mau ga mau ya kak.. biar mudah..plontos aja ga sulit
Hapusbener ya sy yg ciwi mau gunting rambut jg masih ragu.. mungkin cara kakak bisa sy tiru nih klo mau ke salon..
BalasHapusYup..biar aman kak..dan pikiran tetap sehat
HapusAamiin ya Allaah mudah2an segera berakhir.
BalasHapusUntung punya saudara deket rumah yang pinter potong rambut. Jadi kami manggil beliau ke rumah.
Wah..enaknya..jadi ga perlu berinteraksi dengan orang yg ga dikenal ya kak
HapusUntuk anak-anak dan saya, suami bisa melakukan, memotong rambut dan mencukur rambut anak-anak. Nah, giliran rambut suami udah panjang, nggak ada yang bisa motongin.
BalasHapusAkhirnya ke tukang cukur deh, tetap dengan menerapkan protokol kesehatan tentunya
Yup ga pa pa juga ke tukang cukur.. asal tetap dengan protokol kesehatannya
Hapus3 bulan yang lalu saya botakin suami sm anak saya biar ga ke tukang cukur. Skrg udh makim panjang lg dan gamau dibotakkin lg, smntr skill emaknya blm nambah. Info ini bs digunakan buat mereka nih yg mau ke tkg cukur sbntr lg,hehe
BalasHapusHahahaa..iya kak..ga nyaman juga kalau ga terbiasa dengan botak
HapusAku selama 4 bulanan tidak ke salon kak, harusnya aku potong rambut karena ga biasa rambutnya panjang huhuh akhirnya terpaksa perawatan yang tadinya untuk ke salon di tahan dulu sampai new normal, baru mulai berani ke salon tapi ya itu protokol kesehatan tetap harus dilakukan.
BalasHapusKalau yg tahan dengan rambut panjang sich ga masalah kak... buat yg ga tahan ini yg seringnya menjadi masalah
HapusBeneran new normal ya ini bang. Dulu ke tukang cukur kegiatan yang biasa, sekarang berasa kayak mau ke medan perang. Semoga pandemi ini segera berakhir dan kita semua dijauhkan dari virus
BalasHapusHeheheh..iya.. beneran berasa ke medan perang. .
HapusSetuju Bang Iyus, gpp deh bawa2 botol semprot desinfektan ke mana2, yang penting selamat dan teteup bs bercukur rambut jadi rapi heuheu
BalasHapusToss...sepakat ya kita kak
Hapuswaktu masih awal-awal corona, tukang cukur rambut ada yg pake APD waktu menjalankan tugasnya. ya demi mencari nafkah
BalasHapusDi kami belum ada kak tukang cukur yang pake apd.. hmm padahal idenya boleh juga tuch ya
HapusWaduh, ribet juga ya ternyata, Kak. Saya mah biasanya cari lokasi zona hijau dulu, kalau gak ada ya tahan sampe rada aman. Pernah kemarenHkemaren 4 bulan gak cukur.
BalasHapusKebetulan disini belum zona hijau kak...mau ga mau harus berinovasi sendiri ditengah pandemi
HapusSungguh protokol cukur rambut yang sangat lengkap dan bermanfaat 🤣
BalasHapusBiar aman kak... pengalaman was2 cukur rambut di tengah pandemi kak
Hapuscukuran rambut saat pandemi ini harus dilakukan sesuai protokol biar sama-sama enak, panduannya lengkap banget ini
BalasHapusIya kak..biar aman semuanya...kita aman, tukang cukurnya juga...pun pengunjung berikutnya
Hapus