Ketika Malam Pernikahan Loe Menjadi Horor Begini Jadinya (Film Ready Or Not) - Kornelius Ginting

 

Film Ready Or Not

 

Kebangun jam 12 malam entah karena terlalu capek berakrivitas atau karena tidur lebih awal. Sempat membaca buku 2-3 halaman, ngantuk  belum juga datang yang ada bosan melanda. 

 

Pilihan lainnya untuk mengundang kantuk adalah menyaksikan siaran TV, sayangnya berlaku serupa. Film yang tampil malah semakin menarik dan membuat  mata sepet semakin menjauh. 

 

Siap ga siap harus siap.

Awalnya sempat ragu, judulnya bikin penasaran ready or not, tapi nuansa gelap diawal sudah menduga-duga pasti seram kalau tidak berhubungan dengan hantu-hantu-an pasti berhubungan dengan mistis klenik dan sejenisnya. 

 

Males banget kan, bangun jam 12 malam nonton yang horor ga jelas. Etapi setelah menyaksikan keseluruhan cerita yang sempat enggan awalnya, baru ketahuan nih film "engga bermutu" tapi lumayan menghibur.

 

Semua berawal dari pernikahan Alex dan Grace, sebagai pengantin baru  seharusnya menikmati malam pertama. Yang ada Grace dipaksa mengikuti ritual keluarga Alex. Siapa juga yang menduga dari awal kalau keluarga bangsawan dari trah Le Bail memilik ritual aneh bin ajaib. 

 

Hanya mengambil sebuah kartu dan kartu itu yang akan memutuskan nasib Grace selanjutnya. Kartu sederhana kosong yang dimasukkan dan ketika keluar ada secarik kata didalamnya, nikmati saja. Hanya tertulis "petak umpet". 

 

Samara Weaving A.ka Grace  Dalam Film Ready Or Not (Sumber Akurat.co)

Siapa sangka ga sesederhana itu "bambang",  petak umpet-nya memiliki peraturan jangan sampai pengantin wanita (Grace) hidup sampai pagi hari. Pilihannya hanya dua, Grace yang tetap selamat atau keluarga ini yang akan musnah (semacam tradisi yang mereka percayai harus dijaga dan dilaksanakan secara turun temurun).

 

Sayangnya mereka salah memilih lawan/korban, Grace bukan sosok lemah. Sempat kaget, karena Grace pikir permainan petak umpet biasa, nyawa taruhannya setelah melihat ayah Alex membunuh saudari Alex alih-alih membunuh Grace. 

 

Semua pintu dan jendela terkunci, kamera cctv tidak aktif  musim perburuan dimulai dengan Grace sebagai hewannya.

 

Ibu, ayah dan saudara Alex memburu Grace. Sempat ditolong oleh Alex sendiri. Karena awalnya Alex tidak sepaham dengan ritual keluarga mereka dan bertemu dengan Grace membuat Alex berubah menjadi pribadi baik. Alex juga yang membuka pintu dan menyalakan kembali cctv memastikan Grace keluar dari rumah mereka. 

 

Grace sempat keluar rumah sayangnya nasib baik kadang berpihak keadanya kadang tidak. Banyak bagian yang menegangkan dan mencengangkan. Seperti ada disalah satu scene seorang anak menembak tangan Grace tanpa ragu hanya karena semua keluarga melakukan itu. Edan kan. Belum lagi korban salah tembak, salah sasaran yang dibuang begitu saja ke dalam sebuah lobang. Intinya engga banget nich film. Tapi penasaran juga gmana sich ending-nya.

 

Grace dengan susah payah mati-matian keluar dari rumah dan bertahan hidup hingga pagi hari menjelang agar perjanjian batal. Tertangkap juga. Ya iyalah namanya film. 

 

Hingga Grace siap untuk dikorbankan berbaring telentang diatas sebuah altar. Daniel kembali menolongnya (sebelumnya Daniel, saudara Alex, beberapa kali menyelamatkan Grace tanpa sepengetahuan keluarga lainnya) ia menaruh racun ringan dalam cawan minuman sehingga sebelum sempat membunuh Grace mereka muntah darah. 

 

Alex sendiri dikurung disebuah kamar (sembari mencoba melepaskan diri) karena niat awalnya menolong Grace.  

Kembali Grace selamat dari meja altar persembahan. Sayangnya Daniel harus membayar dengan nyawanya dibunuh oleh istrinya karena menyelamatkan Grace. Pfuufff.... sampe disini lumayan jelas arahnya sudah mendekati ujung akhir cerita.

 

Dalam salah satu percakapan antara Alex dan ibunya demi mengetahui Grace tertangkap. Alex bersumpah akan membunuh ibunya jika ia mengetahui Grace dikorbankan. Ibunya sadar bahwa bagaimanapun ia akan mati, entah karena tidak berhasil menangkap Grace atau mati karena berhasil menangkap Grace. 

 

Sayangnya Alex berubah ketika melihat Grace harus mempertahankan hidupnya membunuh ibunya sendiri. Alex meringkus Grace dan ia yang membawa Grace kembali ke altar persembahan. 

 

Kali ini Dewi Fortuna  berpihak kepada Grace atau karena memang belum ajalnya. Mantra diucapkan perjanjian kepada setan dilafalkan. Done jelas, mereka sekeluarga penganut sekte setan sesat ga jelas. 

 

Entah bagaimana juga, pisau yang Alex arahkan ke jantung Grace meleset dan pagi sudah hadir. Boommm..... selesai sudah.

 

 

Sekte Setan.

Terlepas dari ada atau tidaknya, saya sendiri dari zaman ketika putih abu-abu tertarik mengetahui keberadaan ini. Dengan gambar kepala kambing dan sejenisnya. Hampir serupa dengan sekte free mansion.

 

Alih-alih menghabiskan energi untuk mengetahui dan mengikuti itu semua. Yang ujung-ujungnya entah benar ada atau tidaknya, kehadiran sekte-sekte yang ga jelas selain semakin membuat takut jelas juga membuang waktu berharga untuk melakukan kegiatan positif lain.

 

Yah, meskipun saya ragu dengan keberadaannya, kehadiran film ready or not ini mengingatkan ke keadaan dulu. Sekte setan, iblis atau apalah memberikan ide industri perfilman mengemasnya menjadi sebuah komoditas hiburan.

 

Atau jangan-jangan film adalah sebuah pesan yang coba disampaikan bahwa keberadaan sekte seperti itu memang ada? 

 

 

Hmmmm...  

 

 

Related Posts