Ilustrasi Salib dari Pixabay dot com |
Masih melaksanakan kebaktian dari rumah karena belum dibolehkan berkegiatan dalam jumlah banyak. Terlebih dimusim pandemi, pertumbuhan iman tetap dijaga agar pikiran tetap waras hati tetap dingin dalam melaksanakan semua protocol yang diberikan.
Dalam ayat pembuka dari kitab Roma 15:13 (TB) Semoga
Allah, sumber pengharapan, memenuhi kamu dengan segala sukacita dan damai
sejahtera dalam iman kamu, supaya oleh kekuatan Roh Kudus kamu berlimpah-limpah
dalam pengharapan.
Kita harus kuat dan tetap sehat, tetap semangat dalam melewati
badai pandemic Covid 19.
Filosofi Jangkar dari Ps Sidney Mohede.
Musim pandemi ini bagi sebagian orang menjadi masa krisis,
musim.kehilangan mata pencaharian, kehilangan semua momentum kehilangan
kesempatan dan sebagainya. Bahkan beberapa tidak tahu apakah mereka mampu
bertahan melewati situasi krisis akibat pandemi.
Sementara lainnya yang mampu, mungkin memanfaatkan untuk
santai sejenak, meluangkan waktu bersama keluarga.
Kita tidak berada di perahu yang sama tapi di badai yang sama.
Ini pesan yang coba Ps Sidney sampaikan.
Ilustrasi dari Pixabay dot com
Hei..hei... baca coba Yakobus dalam pasal 1:2 (TSI) dikatakan
“Saudara-saudari, setiap kali keyakinan kalian masing-masing diuji lewat
berbagai kesusahan hendaklah kamu menganggap semuanya itu sebagai berkat yang
membawa sukacita bagimu.”
Analoginya sederhana, pernah ga kita suatu ketika mau ujian pastinya
akan belajar habis-habisan, kurang tidur, cemas berlebihan tetapi ketika
sudah melewati itu semua. Ah..ini waktunya bisa tidur nyenyak. Ada sebuah
sukacita melewati sebuah ujian.
Yakobus 1:3 (TSI) Karena kamu tahu bahwa setiap kali
keyakinan kita diuji, hal itu membuat kita lebih dewasa untuk bertahan dalam
keyakinan kita itu.
Yakobus 1:4 (TSI) Jadi biarlah kita semakin kuat untuk
bertahan, supaya kita semakin dewasa dan semakin diperlengkapi, dengan tidak
kekurangan apa-apa secara rohani.
Jangan mencari jalan pintas, tetap sabar dan berpengharapan
dalam Tuhan.
Satu-satunya cara mendapatkan iman dan kedewasaan adalah
melewati ujian dan pencobaan (masa-masa sulit).
Sekedar mengetahui fakta dan teori tidak bisa menghapuskan sebuah
kecemasan dan keraguan yang hadir hanya
pengalaman (dalam melakukannya) yang bisa menghapusnya.
Ijinkan ujian
ini melatih ketahanan sehingga kita memiliki iman dan pengharapan yang lebih
dewasa.
Yakobus 1:5 (TSI) Tetapi dalam suatu ujian iman, kalau
kamu merasa kekurangan hikmat, mintalah hikmat dari Allah. Karena Allah sangat
murah hati kepada semua orang, dan Dia tidak pernah tersinggung kalau kita meminta
hal itu kepada-Nya. Karena itu mintalah, dan hikmat yang kamu perlukan akan
diberikan kepadamu.
Yakobus 1:6 (TSI) Tetapi ketika kamu berdoa untuk hal
itu, percayalah penuh dengan tidak ragu-ragu bahwa Allah bersedia memberikan
hikmat yang kamu perlukan itu. Karena orang yang ragu-ragu sama seperti ombak
yang ditiup oleh angin ke sana kemari.
Tuhan berjanji bukan tidak pernah akan menghadapi badai, namun Ia
berjanji "jangan takut dan khawatir, Aku akan menemani engkau."
Ibrani 6:17-20 (BIMK) Allah mau menegaskan kepada
orang-orang yang menerima janji-Nya, bahwa Ia tidak akan merubah rencana-Nya.
Itulah sebabnya Ia menambah sumpah pada janji-Nya itu. Dua hal itu tidak dapat
berubah: Allah tidak mungkin berdusta mengenai janji dan sumpah-Nya. Sebab itu,
kita yang sudah berlindung pada Allah, diberi dorongan kuat untuk berpegang
teguh pada harapan yang terbentang di depan kita. Harapan kita itu seperti
jangkar yang tertanam sangat dalam dan merupakan pegangan yang kuat dan aman
bagi hidup kita. Harapan itu menembus gorden Ruang Mahasuci di Rumah Tuhan di
surga. Yesus sudah merintis jalan ke tempat itu untuk kita, dan sudah masuk ke
sana menjadi Imam Agung kita untuk selama-lamanya, seperti Imam Melkisedek.
Tuhan berjanji tidak melepaskan kita namun pastikan juga kita
bertanggung jawab untuk tidak melepas pegangan tangan Tuhan.
Tuhan adalah jangkar yang kokoh namun yang harus berpegang
(memegang kuat) adalah kita.
Ilustrasi Dari Pixabay Dot Com
Kenapa Jangkar menjadi lambang
pengharapan?
- 1. Jangkar dipandang
sebagai simbol keamanan. Tugas jangkar sebagai pengaman agar perahu tidak
terombang ambing.
- 2. Jangkar mengamankan
kita diombak yang ganas dan dalam perairan
yang tenang. Bahkan di air yang tenang sekalipun ada arus yang bisa membuat
hanyut.
- 3. Kita menurunkan Jangkar
dari depan perahu. Posisi perahu dalam menghadapi badai menghadap depan dan
Jangkar yang menghadapi pertama. Seperti Jangkar, Tuhan ada didepan.
Menghadapi semua gelombang. Tuhan sudah merintis jalan itu sebagai pegangan
yang kuat bagi kita.
- 4. Jangkar dikencangkan
dengan sebuah rantai/tali. Jangkar tanpa rantai/tali tidak akan
berfungsi. Tali simbol kesatuan dan persekutuan. Saat ini mhsim
badai, apakah tali komunitas kita semakin kuat atau kendor?
- 5. Jangkar bekerja dibawah
ombak tidak terlihat mata kita. Kalau jangkar kelihatan berarti tidak sedang
melakukan tugasnya. Sama seperti Tuhan, ketika badai ini hadir Ia seperti
sedang tidak terlihat. Ketahuilah Tuhan
sedang bekerja.
Tantangan terbesar kita dalam menghadapi badai adalah
mensinkronasi iman dan tindakan kita dalam waktunya Tuhan.
Kacamata yang kita gunakan deringnya kacamata takut, cemas
dll. Bukan kacamata iman.
Filosofi
pelaut ketika menghadapi badai selalu berujar, tenang kita memliki Jangkar yang
kuat. ANCHORS FAITH.
Dalam badai sekaramg apakah kita melatih Anchors
Faith.
Sebagai seorang Creative Ps, Om Sidney berbagi pengalamannya. Tiga
puluh tahun Om Sidney sudah melayani Tuhan, sudah banyak badai yang dilewati.
Bahkan kalaupun hari ini hadir badai lagi, Tuhan tetap sama dan setia.
Sekarang tahun 2020, Covid 19 datang dan mengguncang dunia,
tetap berpegang teguh kepada JANGKAR yang setia.
Coba kembali
ingat-ingat lagi betapa setianya Tuhan kepada kita. Lalu apa alasan melepaskan Dia
di salah satu badai lagi yang hadir.
Roma 15:13 (TSI) Karena itu saya mendoakan kalian semua
yang percaya kepada Kristus: Saya berharap Allah— sumber pengharapan kita itu,
akan sangat memberkati kalian dengan sukacita dan ketenangan dalam
perlindungan-Nya. Oleh karena berkat-Nya itu dan dengan kuasa Roh Kudus, kalian
tentu akan semakin yakin atas kebaikan hati-Nya kepada kita.
Tetap sehat, tetap kuat dalam menjalani hidup dimasa krisis
akibat pandemi dengan bergantung kepada Jangkar yang hidup. Mengingat berkat
kebaikannya. fokus pada memegang tangannya. Badai-badai yang hadir akan semakin
menambah pengalaman dan pengenalan akan Tuhan.
Jadi ingat sebuah pesan dari Rambo, “Sesuatu yang tidak
membunuhmu akan membuatmu kuat.”