Ilustrasi Cinta Dari Pixabay(dot)com |
Bicara mengenai cinta, saya menyempatkan diri jalan jalan ke
blognya emak punya dan menemukan cara membuktikan
cinta.
Ini pula yang menuntun saya secara tidak sengaja menikmati
film Ananta, film yang diproduksi tahun 2018 mampu membawa siapa saja yang
menyaksikan menghubungkan kepada realitas sekarang.
Tokoh sentral yang berperan dalam film Ananta pun terbilang
tidak banyak, namun memiliki pesan sederhana yang coba disampaikan kepada penontonnya.
Cinta Tidak Selamanya Harus Bersama dan
Memiliki.
Dalam sebuah scene Tania (diperankan oleh Michelle
Ziudith), merasa malu dipanggil
teteh oleh Ananta. Karena Tania tidak mengerti arti
teteh dalam bahasa Sunda yang berarti kakak atau saudara perempuan.
Sumber Gambar Flix Cinema
Tania, gadis SMA terbilang cerdas (sebenarnya) tapi ia juga
cenderung kelas kepala.
Pertemuan awal dengan Ananta yang diperankan dengan baik oleh Fero Walandouw berlanjut dengan takdir yang membuat mereka duduk satu meja di sekolah menjadikan cerita ini lebih menarik.
Tania yang bersifat antisosial dan dipenuhi khayalan yang
selalu ia tuangkan ke dalam kanvas lukis dan juga tipe pemberontak, berujar
kepada Ananta, kalau ia ingin duduk bersama peraturan sederhana harus ditaati,
jangan panggil teteh, jangan panggil tatan, jangan pernah bicara dengan guwe, jangan
pernah tegur guwe. Yang pada akhirnya kesemuanya itu sukses dilanggar.
Ananta yang merupakan pindahan dari daerah Subang,Jawa Barat. Unik juga, Ananta ke
sekolah membawa bekal rantangan.
Sebenarnya Tania tidak merasa cocok dengan kehadiran Ananta, demi nasi kerak yang dibawa Ananta alhasil
pembicaraan mereka tersambung.
Setiap hari nasi kerak dengan menu berbeda dibawa Ananta untuk
meruntuhkan
kesombongan, kekeras kepalaan Tania. Hingga Tania berujar “Nanta, lo kok baik banget sama gw?” Ujar Tania.
“Karena teh Tania itu baik
sebenarnya meskipun agak sedikit liar. Terlihat kok dari mata teh Tania.”
Cerita berlanjut, hingga beujung Anta
menjadi pekerja (marketing) yang menjajakan lukisan Tania. Tahu ga alasan
mengapa Anta mau dan berhasil menjual semua luikisan Taniak Lukisan Tania itu menarik, tidak tertebak
dan memiliki nilai. Awalnya lukisan Tania ia jual ke
teman-teman sekolah demi membuat nasi kerak kesukaan
Tania (tanpa
sepengetahuan Tania pastinya).
Hingga Tania memutuskan untuk mengajak Ananta melihat karya
lukisannya yang lain. Demi langgengnya pertemanan dan kerjasama antar mereka syarat lainnya
Tania ajukan, jangan pernah membandingkan karya Tania dengan karya orang lain dan ia tidak akan memberi tahu makna dibalik setiap
lukisan yang ia buat. Tania juga tidak mau bertemu
dengan pembeli lukisannya.
Ada misi tersembunyi dari Ananta yang
tidak diketahui Tania. Tapi Ananta sendiri tahu bahwa ia tidak akan bisa
bersama dengan Tania selamanya. Selain karena Tania sendiri sudah berjanji
diatas darah bahwa ia dan Ananta akan berhubungan sebatas atasan dan bawahan.
Ananta-Tania-Piere Sumber Gbr Dari TabloidBintang(dot)Com
Terakhir Ananta mengenalkan Tania
kepada tunangannya, sekaligus ia berhasil membawa masuk sosok pria baik
(pengganti dirinya) Piere diperankan oleh
Nino Fernandez, yang baik dan peduli kepada Tania seperti dirinya.
Akhirnya Tania Galery Pun Terwujud.
Filosofi Lukisan Tania "Kalau suka bisa dibeli kalau
tidak suka diliat liat aja dulu." Filosofi yang Ananta buat demi menarik minat pembeli.
Dan memang benar sedari awal Tania tidak pernah
bertemu dengan klien. Hingga tanpa sengaja Tania bertemu dengan salah satu
klien dan terjadi juga pertengakaran di pertemuan pertama dengan klien. Ia
merasa dirinya dicap meniru atau melakukan plagiat demi mendengar kliennya
berujar belum melihat filosofi dalam lukisan Tania.
Kehilangan sosok Ayah dalam kehidupan Tania yang membuat ia
menjadi sosok keras kepala, berfikir negatif dan sulit untuk berinteraksi
bahkan dengan keluarganya. Kehadiran Anta (Ananta) dalam hidup Rania membuat
segala sesuatunya berubah perlahan.
Dan perlahan pula benih cinta itu tumbuh. Tapi entah kenapa
juga Ananta tiba-tiba
pergi.
Tania si gadis keras kepala itu berpikir negatif, Anta pergi
meninggalkan dirinya, pergi karena sudah tak peduli.
Ada sebuah kisah
tanggung jawab yang coba dibagikan. Rasa sakit yang disembunyikan. Semua
dilakukan tuntas untuk membayar harga sebuah janji. Meskipun sejatinya dapat
diingkari. Tapi Ananta sedikitpun tidak lari ataupun memungkiri.
Seru menyaksikan
film bergenre romantis ala anak kekinian.
Selamat menyaksikan
dan selamat berakhir pekan. Oh iya film ini diangkat dari novel dengan judul
serupa ya dari Risa Sarawati. Sayangnya saya belum pernah membaca novel tersebut. Filmnya sendiri sudah dapat dinikmati di saluran TV Nasional kok.
Kayanya asik nih buat tontonan akhir pekan. Semoga aja di netflix ada. Atau di GoPlay. Sama penasaran juga dengan novelnya. Bisa juga ya kak Risa nulis yang genrenya di luar horor. Kereeen
BalasHapusAku nontonnya di yutup kak... yup samaan aku juga baru tau kak risa bisa nulis juga di kuar genre horor ya
HapusKisah romansa generasi milenial yg menarik nih ditonton sambil leyeh2 hehehe..kalau dari sinopsis cerita pesan moral yang disampaikan teguh memegang janji adalah keharusan ya ..dan salut ada contoh milenial yang bisa teguh dng janjinya..hehehe
BalasHapussemoga masih banyak ya generasi mileniall model seperti dikisah ini yang setia dengan janji ..karena sekarang model setia..alias setiap tikungan ada wkwk
HapusMasih ada iya kak..tapi ga banyak... bener banget sekarang banyakan yg setia..setiap tikungan ada
HapusBuruan ah nonton di hooq. Udah ada ini kan bang Iyus..
BalasHapusNonton berdua sama suami kayaknya asyik juga
Aku nontonnya di yutup aja kak..nyari yg gretongan
HapusPenasaran buat nonton filmnya nih , bikin baper dan gregetan ga ya filmnya.
BalasHapusEndingnya sempat ga ketebak
HapusKeren nih, saya suka nonton genre romantis ala anak milenial yang kekinian gini, renyah enak gitu. Pas bentar lagi weekend masuk list wajib nonton deh
BalasHapusLumayan buat killing time bersama keluarga kak
HapusKalimat terakhir nya bagus : Ada sebuah kisah tanggung jawab yang coba dibagikan. Rasa sakit yang disembunyikan. Semua dilakukan tuntas untuk membayar harga sebuah janji. Meskipun sejatinya dapat diingkari. Tapi Ananta sedikitpun tidak lari ataupun memungkiri.
BalasHapusMengajarkan bagaimana utk bertanggung jawab dan memegang teguh janji..
HapusWah benar banget ini nonton film yang harus memberi pesan moral yang tersirat jadi tidak hanya sekedar menghibur
BalasHapusIya kak..ga hanya menghibur tapi ada pesan yg coba dishare
HapusAnanta dan tania,, penasaran pengen selesaikan ceritanya sampai habis.
BalasHapusApalagi ngeliat ekspresi wajah tania gak mau dipanggil 'Teteh' dengan ananta, pasti lucu dong.
Hem,, Cinta yang tulus tidak harus bersama dan memiliki, tapi pada kehidupan nyata masih banyak yang memaksakan ya, sampai ada pihak lain yang kecewa.
iyaa bener, padahal mah kalau kita percaya sama takdir pasti enggak akan kecewa. ntah akhirnya berjodoh atau enggak. tapi ya zaman sekarang keknya lebih dramatisir banget enggak sih, apa karena kebanyakan nonton drakor haha.
HapusHahaha... iya kak..kehidupan di drakor lebih menarik ketimbang kenyataan sebenarnya
Hapusyang penting percaya akan takdir ya, kadang kan kita gak tahu siapa jodoh kita. namanya perasaan kadang mah muncul aja rasa suka. tapi itu semua balik lagi. apakah bisa berjodoh atau tidak.
BalasHapusYup..bener kak.. namanya takdir mau dibilang apa ya...kita hanya bisa mengupayakan yg terbaik
HapusBearkah cinta yang tulus tak harus bersama dan memiliki. Kalau menurut aku sih cinta yang tulus jika mau bersama dan memiliki. Sebab, jika sudah bersamalah kelihatan seseorang tulus atau tidak. bukan sekedar pemanis. Cinta yang tulus juga yang membuat orang bertahan untuk bersama di tengah kerikil kerikil tajam dan luka.
BalasHapusmungkin aja emang takdir yang enggak memungkinkan buat mereka bisa bersatu mba hehe. namanya hidup kadang enggak sesuai rencana kan. buat saya itu bisa saja terjadi.
HapusMungkin karena si ananta sudah berjanji pada dirinya agar menjaga Tania seperti sahabat terbaiknya. Apalagi ketika ada sosok laki-laki lain yang dicintai Tania. Tentulah anamta Tahu diri. Gitu kali ya Kak
HapusSudah..sudah... kita nobar aja yuks... trus buka diskusi bareng dech.. oala
Hapusjadi ananta pergi kenapa? jadi penasaran, sakit kah? wajahnya pada asing ya artis milenial, cuma tau nino fernandes doang hehe
BalasHapusNah silahkan dilanjutin penasarannya..nonton aja masih tayang diyutup kok
HapusMilenial banget ya kak, Seru banget ceritanya membuat penasaran gimana kalau film nya heehe
BalasHapusBener banget kak.. milenial baanget dengan gaya yg ala ala lebay gitu... tapi overall tetap menarik utk disimak
HapusFilm ini pas banget menemani kita yg harus lebih banyak beraktivitas di rumah aja selama pandemi. Tokoh2nya juga pada ganteng dan cantik ya
BalasHapusYup...bener banget kak maria
HapusAku baru tau lho kak ada film ini, padahal Michelle Ziudith kan terkenal ya, apa promonya yang kurang?
BalasHapusSaama kak..aku juga baru tau... kurang update kita nich..
HapusIya, coba ah kumasukin list film.
HapusBaca reviewnya cakep neh ceritanya. Aku sekalu suka film yang awalnya musuhan terus jadi temenan atau pacaran.
BalasHapusLumaya menghibur film ini kak.. dan ada pesan moral yang bisa di bagikan
HapusKayaknya film ini kurang promosi deh ya ..padahal ceritanya bagus tapi saya baru tau ..apa saya yang kudetya wkwk ..secara keseluruhan jalan ceritanya bagus banget..
BalasHapusKayaknya kita yg kudet kak.. aku juga baru tau. Pas pandemi ini bingung mau ngapain lagi nemu ini diyutup
HapusHanya membaca sipnosis nya aja, aku sudah membayangkan cerita ini ini ada haru birunya jadi nggak sabar pengen nonton juga ada nggak ya di YouTube
BalasHapusHehehe..saya juga nonton gratisan di yutup kak..
HapusSosok ananta sebenarnya sosok yang charming banget bang. Rela mencintai tanpa harus memiliki. Biasanya tipe orang kaya gini tuh ikhlas banget melakukan kebaikan.
BalasHapusBener banget kak..tapi orang seperti dia semakin langka dan jarang ada kak...
HapusPenasaran sama film ini. Kok kayaknya sedih amat kalau dilihat dari cara abang nulis judulnya
BalasHapus