Bagi para pesepeda yang sudah jauh lebih dulu memulai atau yang sudah profesional, KM 0 Sentul sepertinya bukan sebuah masalah yang berarti. Namun tidak bagi saya, ya iyalah secara baru 1 bulan mencoba kembali gowes. Edan – se edannya… rutenya memang pendek, melalui aplikasi di Android tercatat hanya 11 KM. Tapi sebelas kilometer yang menurut saya bagaikan (apa ya) menapaki pahit dan manisnya kehidupan ini… halllah.
Beruntungnya
Sepeda Pasific yang saya gunakan meskipun tidak terbilang update dan
upgrade namun standar bawaan pabrik terbukti sangat menolong. Dengan 7 speed belakang
dan 3 untuk gear depan. Sangat-sangat membantu untuk ketika menyelesaikan trek km 0 bojong koneng.
Tapi sepanjang perjalanan trek sepeda sentul city, km 0 sentul
beberapa orang dari komunitas lain banyak juga yang tumbang di tengah jalan.
Syukurnya memang tidak ada korban jiwa, karena beberapa teman-temannya langsung
menolong. Dan trek sentul ini juga tidak hanya diisi oleh komunitas sepeda,
beberapa komunitas pejalan
kaki juga hadir disana atau bikers. Memang sich selain bersepeda jalan bersama ada
keseruannya tersendiri seperti yang diceritakan Blogger Surabaya. Meriah dan seru menapaki km 0 sentul. Saya sendiri seringnya menikmati
moment berjalan kaki ketika ada acara jalan bersama dari kantor.
Memang untuk bersepeda menempuh km 0 bojong koneng setidaknya
kalian (dan saya) harus mempersiapkan dan memperhatikan beberapa hal seperti
memastikan sepeda dalam kondisi siap pakai, periksa angin ban dalam keadaan
baik dan rem bekerja sempurna. Setelah fisik sepeda sudah ok, jangan juga
abaikan keadaan fisik diri ya, siapkan fisik dengan melakukan pemeriksaan
denyut nadi. Sebisa mungkin sarapan
sebelum menempuh gowes bogor di zero point sentul. Tapi jangan juga terlalu
banyak, konsumsi karbohidrat dengan benar akan sangat membantu tubuh nantinya.
Biasakan untuk tidak terlambat minum ketika sedang bersepeda, patokannya sederhana
jangan menunggu tenggorokan kering berbahaya nanti bisa dehidrasi. Segera minum
jika haus terasa.
Dalam bersepeda, jangan memaksakan diri, kalau tidak kuat berhenti atau istirahat sejenak. Ingat, kita bersepeda supaya sehat bukan untuk menjadi sakit terlebih juga kita bersepeda buka sebagai atlit. Santai dan nikmati setiap momen dalam mengayuh sepeda,
Lainnya adalah menggunakan teknik cadence, jangan menggunakan
power. Teknik ini untuk sepeda yang memiliki speed lebih dari satu. Tidak
berlaku bagi beberapa sepeda seperti sepeda fixie.
Dua hal yang
menjadi perhatian saya dalam bersepeda menuju km 0 sentul adalah pemeriksaan
denyut nadi dan teknik Cadance.
Denyut Nadi
Dari situs Netfit. Id saya
jadi tahu bahwa sebaiknya pemeriksaan denyut nadi sebaiknya dilakukan saat baru saja
bangun dari tidur, sebelum meninggalkan kasur empuk. Mudah kok, caranya hanya dengan
menempatkan jari telunjuk dan jari tengah pada urat nadi dekat pergelangan
tangan atau pada sisi leher. Hitung denyut jantung selama 1 menit. Denyut
jantung normal pada orang dewasa berkisar dari 60 – 100 bpm (beats
per minute).
Dan dari Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI).
Langkah-langkah yang dilakukan adalah:
1. Periksa denyut jantung istirahat selama 1 menit.
2. Lakukan half squat (posisi
berdiri kemudian turun setengah jongkok, lutut membentuk sudut 90 derajat,
kembali ke posisi berdiri) sebanyak 30 kali dalam waktu 30 detik. Setelah itu
langsung lakukan pemeriksaan denyut jantung selama 1 menit .
3. Istirahat dulu sambil berbaring selama 1 menit.
Lakukan pemeriksaan denyut jantung pemulihan (recovery heart rate)
selama 1 menit.
4. Jumlahkan semua pemeriksaan denyut jantung
tersebut dan dikurangi bilangan konstan 200 (hasil no 1 + hasil no 2 + hasil no
3) – 200.
5. Hasil no 4 dibandingkan dengan table rekomendasi
di bawah ini :
Berkenalan Dengan
Teknik Cadence
Cadence (Ind: Irama),
disebut juga pedalling rate atau
kecepatan kayuhan. Dari situs sepeda dot
me dikatakan bawah Cadence sendiri terbagi dua yaitu
High cadence dan low power, Putaran pedal cepat, mengurangi kekuatan kayuh. Dengan
gaya ini, otot kaki lebih rileks, tidak begitu kuat dalam bekerja, sehingga
tegangan dalam otot tidak begitu tinggi. Hal ini membuat darah yang membawa O2
dan lainnya masih bisa mengalir dengan baik di dalam otot. Jantung yang akan
bekerja lebih keras untuk memompa darah ke otot, untuk menjaga kestabilan O2
dalam tubuh.
Disarankan untuk orang yang memiliki jantung kuat, atau orang yang ingin
melatih jantung.
Low cadence dan high power, Putaran pedal lambat, menambah kekuatan kayuh. Pada
gaya ini, otot kaki akan bekerja keras, membuat otot lebih tegang, sehingga
darah lebih sulit mengalir pada otot. Jantung akan bekerja lebih rileks, karena
darah yang harus dipompanya terbatas akibat kondisi otot yang tidak bisa
menerima banyak darah.
Disarankan untuk orang yang memiliki otot kuat, atau orang yang ingin melatih
otot.
Ini semua dikembalikan ke kita sebagai goweser ya
gaes, semampunya dan senyamannya jangan dipaksakan. Alih-alih mendapatkan
kesehatan, jika dipaksa akan mebuat tubuh menjadi sakit.
https://netfit.id/baca/2013/09/17/km-0-bojong-koneng-lima-tanjakan-aduhai/
https://netfit.id/baca/2013/05/28/periksa-denyut-jantung-pastikan-tubuh-siap-bersepeda/
OOh putaran pedal cepat tuh yang baik malah ya bang pantesan kalo saya putaran pedal nya lmbat malah kaki jadi keram makasih bang tips nya dalam bersepeda
BalasHapusTergantung kakak kuat dan nyamannya yg mana kak..yg terbaik itu jangan dipaksakan kak kalau bukan atlit ya
Hapusbener nih gowes itu harus nyaman dan santai, kalau udah gak kuat ya jangan dipaksa nanti malah jadi kenapa-kenapa. hihi. saya kalau ikutan gowes begini sepertinya gak berani wkkwkw.
BalasHapusYup bener kak..jangan dipaksakan... nanti bukannya sehat yang didapat..malah penyakit yang datang
Hapusternyata ada teknik bersepeda ya, bukan asal gowes saja. senang ya kalau ada komunitas brg jadi semangat gowesnya bang
BalasHapusIya kak..saya juga barubtau setelah brosing-brosing ini
HapusWah kak jauh juga ke sentul naik sepeda aku aja dari grogol ke pasar baru naik sepeda ampun-ampunan tapi seru euyy itupun coba pas lembur, sama CFD an gitu. Tapi tertrik juga sih ikutan kek gini hahaha maju adrenalin. Tapi baiknya kalau bersepeda sih santai aja ya ga usah maksa kalau udah capek istirahat dulu.
BalasHapusKe sentulnya sepedanya di toing kan kak ...a.ka..naik ke truk..baru disentul... sepedaan
HapusWah 11Km bisa bayangkan deh kyak apa capeknya.Saya bersepeda 3Km aja dah ngos ngoshan.
BalasHapusKalau sepeda trek lurus dan datar biasanya ga terasa capek kak.. ini nanjak terus sepanjang perjalanan...hadeuh...nyerah kak
HapusAbis baca ini, karena belum pernah ke KM 0 sentul. Jadi pengen ke sana. Pengen jalan kaki di sana juga. Siapa tau bisa ikut rame rame bareng komunitas pejalan kaki juga
BalasHapusYup kak... bisa juga secara rame kok..komunitas yg menikmati area sentul ini
HapusBang, saya pengen bersepeda tapi kalau sepeda mini cocok gak ya utk olahraga. Jujur saya tuh aggak takut sepedaan di surabaya yg ramenya minta ampun.
BalasHapusCocok aja kak.. yg penting dimulai aja dulu bersepedanya untuk mendapatkan keringat dan sehat ya...
HapusLakukan half squat 30 kali untuk 30 detik. Wah gak sanggup bang, kalau gak sanggup apakah tergolong tidak sehat? Paling banter aku 10 itu udah kayak keram kaki, faktor umur apa ya?
BalasHapusYa ga pa pa kak..jangan dipaksain...bukan ga sehat... belum terbiasa aja... kuatnya 10 kali... laukan aja setiap hari... pasti ok... tetap sehat dan tetap cari keringat ya kak
HapusWah 11 Km, keren gila kebayang dah Gimana capeknya. Hihihi saya aja yang cuma gowes pakai sepeda couple duduk di belakang mengelilingi lapangan Merdeka yang enggak ada 2 Km aja itu rasanya udah pegel banget kaki. Keren banget deh bang.
BalasHapusKalau udah terbiasa dan nyaman biasanya jarak ga jadi masalah kak... tapintetrp trek nanjak bikin napas ngap kak..
HapusYa, kalo lagi bersepeda bersama2, jangan kemakan gengsi. Kalo gak kuat atau kecapean harus berhenti, istirahat. Jangan dipaksakan. Karena akibatnya bisa fatal. Bisa serangan jantung, dan tumbang di jalan.
BalasHapusBener banget kak masruhin... kan kita olga nyari sehat ye kan..bukan gengsi siapa yg lebih kuat
Hapuswah luar biasa bang, 11Km bersepeda
BalasHapusYuo benar kak..kali ini 11 KM yang luar biasa melelahkan ...
HapusBahkan bersepeda pun gak boleh asal ya bang. Harus memperhatikan detak jantung juga. Beberapa teknik pemeriksaan detak jantung juga saya baru tau lewat tulisan bang Iyus. Makasih bang, ada ilmu baru yang saya bisa pelajari.
BalasHapusYup kak..saya juga baru tahu setelah brosing2... jangan lupa di praktekkan ya
HapusKeren banget bang bisa naik sepeda sejauh itu. Saya yg baru 5 km aja rasanya udah capek banget
BalasHapusKarena kak Richa belum terbiasa aja.... nanti kalau udah biasa malah keasikan..11 KM jalur datar malah ga berasa
Hapussaya udah nyoba tuh mas dari cinere Depok ke km 0 pergi pulang total 86 km dengan sepeda speed 3x7, lewat bojong koneng, tanjakan nya seperti ga pernah selesai, temen2 nyebut saya GILA, tapi cuma orang gila yang punya cerita ha ha ha....someday saya mau balik lagi tapi dengan sepeda yg speed nya paling tidak 3x9...salam gowes bang
BalasHapusMantab kang dayat... pegowes sejati... 86 KM pulang pergi... dua jempol... jadi semangat mau gowes lagi 🙏🙏
Hapus